Empat belas : Aware

772 57 12
                                    

Sambil dengerin mulmed!!!

Mengapa aku menyadarinya di saat kamu Benar-benar sudah pergi dari kehidupanku?

Mengapa aku menyadarinya di saat kamu Benar-benar sudah pergi dari kehidupanku?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

DEVANDRA RELVERO

HYR : AWARE


Suasana sekolah masih sepi, hanya ada beberapa orang yang sudah berada di sekolah. Bukannya datang terlambat, Resya malah datang terlalu pagi, sepertinya Resya mulai menjadi anak yang rajin kembali.

Tiga hari sudah berlalu, saat di mana Resya di nyatakan keluar dari rumah sakit. Rasanya bahagia, bisa kembali berkumpul dengan keluarga, juga teman-temannya di sekolah.

Resya berdiam diri di bangku sender yang tersedia di depan kelasnya. Merasakan sejuknya angin pagi, melihat pemandangan di sekitar sekolahnya, kicauan burung tidak luput dari pendengarannya.

Kegiatan Resya memandang sekitar terhenti, saat tidak sengaja matanya bertemu dengan tatapan sekilas milik Devan. Sejenak mereka saling bertatapan, tapi setelah itu Devan langsung memutuskan pandangannya, kemudian melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti di depan Resya.

Lelaki itu benar-benar sudah berubah. Tatapnya sekarang menjadi dingin, tidak ada lagi senyum hangatnya di saat memandang Resya. Entah mengapa Resya merindukan itu semua dari Devan.

Setelah kepergian lelaki itu, Tiara datang dan berteriak memanggil namanya.

"Res!"

Tangan Tiara mendarat tepat di pundak sebelah kanan Resya, seperti ibu yang sedang menuntun anaknya menyebrang.

"Lo, udah sehat banget? Kenapa sekolah?" Berbondong pertanyaan keluar dari mulut Tiara.

"Bosen gue di rumah, lumutan! Kata dokter juga kan gue udah sehat, makanya dibolehin pulang, Ra." Resya menjelaskan dengan santai.

Tiara memandang ke depan, beberapa detik kemudian Ia melirik Resya yang tidak lagi membuka suara setelah obrolan tadi.

"Laki-laki yang sempat berhenti di sini tadi, Kak Devan?"

Resya tersenyum hambar, lalu mengangguk pelan.

Dengan sigap Tiara duduk, karena dari tadi Ia hanya berdiri. Memang gadis pintar, di sediakan kursi tapi tidak di tempati.

Matanya mencari pembenaran dari mata Resya. Di tatapnya resya dengan serius.

"Jangan bilang lo suka sama Kak Devan? Cowo terganteng seantero SMA?"

Have you RESYA! [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang