Enam : Selfish

1K 77 13
                                    

Sambil dengerin Mulmed di atas...

Gue boleh egois gak? Gue pengen mendapatkan lo seutuhnya tanpa harus berjuang?

Gue boleh egois gak? Gue pengen mendapatkan lo seutuhnya tanpa harus berjuang?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Devandra Relvero

HYR : SELFISH

"Semua udah gue ceritain, tanpa terlewat satupun kisah. Gue minta maaf, karna gue kabur gitu aja, tanpa pamit sama lo," kata Resya lirih.

Senyuman tercetak di bibir Devan. Lelaki itu selalu tersenyum saat bersama Resya. "Gue maafin lo, tapi lain kali jangan kabur kaburan lagi, capek tau gue cari lo. Lo kira semudah itu cari manusia gak ada akhlak kayak lo. Hahah...," gurau Devan, membuat suasana hening menjadi ceria. Resya pun bisa tersenyum dan tertawa kembali akibat ulah Devan.

Beberapa detik, Devan kembali menatap wajah Resya. Dilihat dari raut wajah Resya, sepertinya gadis itu masih menyimpan luka dan kesedihan yang terpendam.

"Lo masih galau?"

Resya menggeleng pelan, antara yakin dan tidak yakin. Tapi, Devan sudah mengerti jawabannya.

"Lo gila, Res!" celutuk Devan tiba-tiba.

Tentu saja, Resya terkejut atas apa yang di ucapkan Devan. Ia di bilang Gila?

Bola mata Resya seperti ingin keluar dari kelopak matanya, saking tajamnya menatap Devan. "Lo bilang gue gila? Atas dasar apa?" ujarnya emosi.

Tangan Kiri Devan terangkat ke atas dagunya. Ia berfikir dulu sebelum berbicara, di takutkan salah bicara. Bisa-bisa terkena Tinju dari Resya.

"Lo itu gila. Gila karena mencintai seorang lelaki terlalu dalam, sampai lo galau gak jelas kayak gini, gue sentil juga tuh ginjal lo," jelas Devan penuh penekanan, sambil di selingi gurauan kecil. Jari telunjuknya sengaja mengarah pada Resya.

Diam, lagi-lagi hal itu yang Resya lakukan. Mencoba mencerna perkataan Devan. Lelaki itu ada benarnya juga. Dia gila, begitu gila, hanya karena Veza, lelaki iblis yang membuatnya gila.

"Kalau gue mati gimana? Lo mau kuburin gue saat lagi wabah kayak gini," sahut Resya menanggapi perkataan Devan tadi.

"Bukan hanya gue kuburin, gue mandi-in sama gue kafan-in sekalian. Kalau perlu gue yang angkat lo keliang lahat," canda Devan, membuat Resya bergidik ngeri.

"Anjir, serem banget lo, ketos tengil!" lontar gadis itu. "Tapi, gue boleh gak sih egois, kalau gue masih mengharapkan cintanya Veza?" lanjutnya.

Have you RESYA! [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang