Love trouble (All mem hypmic x reader) [END]

Luminous | Gentarou Yumeno

"Kenapa kau tidak membunuhku?"

"Aku... hanya teringat pada sebuah dosa besar di masa lalu"

***
Luminous

Pair: BF! Gentarou Yumeno x GF! Reader

Warning: OOC! AU! Typo(s)

Hypnosis Microphone! Divisions All Rapp Battle!

Plot by: yuzura_1509

***

"Lelang dimulai dari harga 10 juta!!" Teriak seorang pria mengenakan topeng yang menutupi setengah wajahnya.

"50 juta!!"

"100 juta!!"

"250 juta!!"

Suara penonton yang berteriak menuturkan harga harga untuk mendapatkan seorang gadis bertubuh kurus tengah terbaring lemas di tengah tengah ruangan sebesar stadion bola itu.

"Kau tertarik tidak?" Tanya pemuda bersurai biru gelap pada si surai permen karet.

"Aku tidak butuh budak" jawabnya sambil mengemut permen. "Bukan untukmu, tapi untuk dia" ucap si surai biru gelap tertuju pada seorang yang tidak ada di antara mereka saat ini.

"Dia bisa membunuhnya" jawab si surai permen karet sambil bersandar di kursinya. Menatap bosan ke arah panggung dengan pria nyentrik yang semakin semangat menyebutkan harga untuk mendapatkan gadis yang tergeletak di sampingnya.

"Bagaimana jika dengan ini dia bisa sembuh?" Tanya si surai biru gelap. Yang ditanya menghela napas kasar.

"1 miliar, siapkan dia sekarang juga" teriak si surai permen karet lalu berjalan ke luar ruangan tersebut. Meninggalkan orang orang yang ternganga mendengar harga yang disebutkan. Si surai biru gelap segera mengejarnya.

"Oi... Ramuda!!"

"Dice bodoh cepatlah!!"

"Terjual!! Maafkan saya tuan dan nyonya, tapi ini yang terakhir untuk saat ini"

***
Seorang pemuda dengan rambut hazelnut tengah menyantap makan malam dengan seseorang yang memiliki wajah mirip dengannya.

"Gen, bagaimana pekerjaanmu?" Tanya yang lebih tua. "Baik. Nii-san sendiri bagaimana? Apakah nii-san merasa lebih baik?" Tanya yang lebih muda dengan suara yang begitu halus dan sopan.

"Aku merasa sangat baik sejak bangun dari tidurku 2 tahun yang lalu Gen," jawab yang tua.

Keheningan kembali melanda, mereka sibuk menghabiskan makan malam masing masing, bahkan pelayan yang mengelilingi mereka tak ada yang mau bergerak sedikitpun, fokus pada tuan muda mereka.

Brak!!

Pintu mansion bercat putih dibanting. Muncul dua orang pemuda, yang satu tengah menggendong seorang gadis dan yang satu lagi berjalan di depan sambil mengemut permen.

"Konbanwa, Ryu-san, bagaimana kabarmu?" Sapa si surai permen karet, Ramuda.

"Baik, siapa itu?" Tanya pemuda berwajah anggun yang lebih tua, Yumeno Ryu. "Ah, kami membawa oleh oleh untuk Gentarou" jawab si surai biru gelap, Dice.

Gentarou, pemuda berwajah anggun dengan suara sopan tersebut, meneliti penampilan gadis yang masih terlelap di gendongan Dice. "Pelayan, bawa dia ke kamarku" para pelayang segera mengangkat gadis tersebut ke kamar tuan muda mereka.