The Laughing Potion is a potion that induces laughter in the drinker.
singkat cerita, aku akhirnya meminumnya, itupun karena terpaksa. kalau tidak kuminum nanti kita tidak mendapat nilai, setidaknya itulah salah satu ancaman profesor snape.
sekarang, aku tidak bisa berhenti tersenyum, bahkan tertawa. semua orang menatapku karena akulah orang pertama yang mencoba ramuan tersebut. setidaknya, poin slytherin ditambahkan karena aku dan malfoy berhasil membuat ramuan tersebut.
"kau sudah hampir tidak pernah tersenyum akhir-akhir ini, setidaknya ramuan ini membantu." kata malfoy disebelahku.
kabar baiknya, wanita itu tetap tertawa tidak tau apa yang malfoy katakan.
"kau benar-benar harus coba meminumnya, malfoy, hahaha." kataku sambil tertawa.
"never feel better than this, i feel so happy." kataku masih sambil tertawa.
"class dismissed, untuk harry potter, draco malfoy, dan mathilda wood silahkan keruanganku untuk menjalankan detensi." kata profesor snape sambil berjalan keluar kelas, bisa dilihat beberapa murid menyusul profesor snape mengarah keluar kelas.
"hey apa yang pria tua itu katakan? detensi apa? hahaha." tanyaku pada malfoy yang sedang membereskan buku-bukunya.
"detensi karena telat, bodoh."
"ternyata efek samping dari ramuan ini membuatmu seperti orang gila ya." kata malfoy disampingku.
"ayo ikut aku." kata malfoy sembari menarik lengan mathilda untuk berjalan ke ruangan profesor snape.
karena ia tau, bila ia meninggalkannya sendiri, wanita itu bisa menggila akibat efek samping dari ramuan yang diminumnya tadi.
"hahahaha, hey, malfoy, berhenti menyentuhku hahaha" kataku dan malfoy langsung melepaskan lenganku saat sudah sampai di ruangan profesor snape.
"kalian akan melakukan detensi membersihkan lapangan quidditch." kata profesor snape.
"hey, hey? mengapa aku disini? dan MEMBERSIHKAN LAPANGAN QUIDDITCH?" tanyaku setelah sadar bahwa kegunaan ramuan yang kuminum sudah hilang.
"Profesor, lapangan quidditch itu sangat besar! kita bisa menghabiskan waktu seharian disana!" kata harry potter yang sedang memprotes disampingku.
"protes dan poin asrama kalian akan dikurangi." kalimat yang terdengar simple namun dapat membuat kita bertiga langsung terdiam dan menjalankan tugas yang diperintahkan oleh profesor snape.
—
setidaknya sudah hampir 3 jam kami bertiga membersihkan lapangan quidditch dengan manual, maksudku, orang tua gila itu tidak memperbolehkan kami menggunakan sihir. lalu apa gunanya sekolah sihir?!
aku kesusahan mengambil beberapa sampah yang menyangkut dirumput tanah.
"biar kubantu." kata potter yang sudah disebelahku membantuku.
"t-terimakasih, potter." kataku.
"kau adiknya oliver kan? salam kenal, aku harry potter." katanya sambil mengulurkan tangannya.
"a-aku mathilda wood, salam kenal juga, harry." kataku sambil membalas uluran tangannya.
"jangan ganggu gadis slytherin, potter." kata malfoy yang entah datang darimana dan menarikku pergi dari lapangan quidditch karena memang lapangan sudah kami bersihkan secara menyeluruh.
—
thankyou for reading ❤
Don't forget to vomment guyss.Hope u like the story, xixixi.
KAMU SEDANG MEMBACA
invisible ft. draco malfoy
Fantasy'Butterflies can't see their wings. They can't see how truly beautiful they are, but everyone else can' "maybe no one noticed you, but i noticed you since day one.' 🔰1 in harry potter 🔰1 in malfoy Written in bahasa update everyday! Start : 20-09...