"shit." aku menuruni tangga menuju common room slytherin sambil mencoba menggunakan dasi.
ya, kau benar, aku terlambat lagi. bahkan ruangan common room slytherin sudah sepi.
aku agak berlari menuruni tangga sampai kakiku tergelincir, aku hampir terjatuh kalau saja tidak ada yang memegangi lenganku sekarang.
"m-malfoy?" tanyaku.
"hatihati love." balas malfoy dengan senyum usilnya.
"you never learn, huh?" tanya malfoy sambil merebut alih dasiku dan memakaikannya kepadaku.
a-apa? dia memanggilku apa? love? d-dia gila ya?!
"t-thankyou malfoy.." balasku.
ia mencium keningku setelah selesai memakaikan dasi slytherinku dengan rapih.
"hey! that's illegal! what are you doing?!" protesku yang dibalas dengan senyuman usil khas malfoy.
"kissing your forehead?" jawabnya dengan senyumnya.
senyumnya itu yang membuatnya makin menyebalkan!
"a-aku sudah terlambat." jawabku dengan gugup dan langsung meninggalkannya sendiri.
-
"kau tidak apa-apa?"
"hey!" aku menengok kearah kananku, blaise sedang mengajakku berbicara.
aku sedang melamun tadinya, aku masih melamuni kejadian tadi pagi dimana malfoy memanggilku love dan ia bahkan mencium keningku! apa maksudnya?!
"y-ya, ada apa blaise?" tanyaku.
"tidak, aku hanya bertanya apa kau tidak apa apa? kau hanya melamun dari tadi." tanya blaise, mengapa ia memperhatikanku begitu? bahkan aku hampir tidak pernah berbicara dengannya.
"aku tidak apa-apa." jawabku dengan singkat, padat, dan sangat jelas.
"berhenti berbicara dengan gadisku, blaise." kata malfoy yang sekarang sudah duduk tepat didepanku.
"aku bukan gadis siapa-siapa, dan blaise boleh berbicara denganku, malfoy." jawabku.
"kau terlalu banyak bermimpi, malfoy." jawab blaise tersenyum bangga karena aku membelanya.
bermimpi? harusnya bukannya aku ya yang bermimpi? malfoy adalah pangeran slytherin dan aku hanyalah anak nyasar, setidaknya itulah kata mereka.
"diamlah blaise." ucap malfoy ketus, ia membuang muka dengan kesal.
"a-aku akan keluar sebentar." aku merasa kepalaku sangat sakit dan aku meninggalkan great hall.
sesampainya aku diluar aku menjambak rambutku dengan sangat kencang, kepalaku sangat sakit.
"aagghh." aku meringis kecil karena kepalaku sangat sakit.
"mathilda, kau tidak apa-apa kan?" aku bahkan tidak bisa tau siapa yang bertanya saking sakitnya kepalaku, aku sampai terjatuh kelantai.
sampai lintasan memori masuk kepikiranku.
"Mathilda Ly Yaxley, maafkan ibu tidak bisa menemanimu lebih lama, ibu menyayangimu." ucap seorang perempuan lalu menyembunyikanku dibawah kasur.
"avada kedavra-" itu, lord voldemort.
aku hanya bisa terdiam menahan tangisanku.
ada laki-laki datang kepadaku, hal terakhir yang aku dengar adalah "obliviate."
"h-hey! jangan membuatku takut, ayo kita ke madam pomfrey."
hal yang terakhir aku ingat, seseorang menggendongku dan membawaku ke madam pomfrey.
—
Thankyou for reading my story, xoxo.
jangan lupa untuk vommentnya yaaa sebagai bentuk supportnyaa.boleh tulis kritik, dan sarannya untuk cerita ini dikomen hehe, i'm all ears.
KAMU SEDANG MEMBACA
invisible ft. draco malfoy
Fantasy'Butterflies can't see their wings. They can't see how truly beautiful they are, but everyone else can' "maybe no one noticed you, but i noticed you since day one.' 🔰1 in harry potter 🔰1 in malfoy Written in bahasa update everyday! Start : 20-09...