invisible ft. draco malfoy

O9 ; Oliver

aku terbangun di hospital wing hogwarts, aku merasa ada yang memegang tanganku, aku melihat seseorang berambut pirang sedang tertidur sambil memegang tanganku.

aku sedikit menggerakan tanganku untuk melepaskan pegangannya sambil berusaha untuk tidak membangunkannya.

"mathilda? Kau sudah sadar? Sejak kapan?" terlambat, ia sudah terbangun dari tidurnya.

"Baru saja, maaf aku sudah membangunkanmu." Jawabku

"Aku akan memanggilkan madam pomfrey."
"Kau masih sakit?" Malfoy sudah berdiri dari tempat duduknya ingin memanggil madam pomfrey namun aku memegang tangannya, menahannya.

"Tidak usah, aku sudah tidak sakit"
"Mengapa aku ada disini, malfoy?" Tanyaku.

ia kembali duduk ketempat duduknya.

"kau seperti kesakitan menjambak rambutmu, lalu kau pingsan jadi aku membawamu ke madam pomfrey." Jawab malfoy.

"jadi kau yang membawaku? Terimakasih malfoy" Jawabku.

"Apa yang terjadi? Madam pomfrey tidak menjelaskannya kepadaku." Tanya malfoy.

"N-namaku! Namaku yaxley!" ucapku, agak kaget karena aku baru mengingat memori itu.

"Hah? Apa maksudmu?" Tanya malfoy.

"Ada yang menghapus ingatanku, aku tidak tau siapa."
"Namun ingatan itu mulai kembali.." Jawabku.

"Namaku Mathilda Ly Yaxley." Ucapku lagi.

—

aku sudah kembali setelah madam pomfrey menjelaskan kepadaku bahwa aku tidak boleh terlalu banyak beraktifitas.

Semenjak kejadian hospital wings, kakakku terus menemaniku kemanapun aku pergi, seperti sekarang.

"Aku akan pergi latihan quidditch nanti sore, aku tidak bisa menemanimu jadi kamu diam di asrama saja ya." Kata oliver yang sedang berjalan disampingku.

"Aku ingin latihan juga, aku sudah lama tidak menggunakan broomstickku." Kataku sambil memegang tangan oliver dengan semangat.

"Lili, kamu tidak boleh lelah." Jawab oliver.

"Aku bukan orang yang lemah! Kautau itu oliver!" Balasku lalu aku hanya mengabaikannya dan pergi ke asramaku.

oliver tidak bisa menghentikanku, buktinya, disini aku sekarang, lapangan quidditch.

"No one can stop me, you know that" Kataku yang sudah membawa broomstickku.

Oliver hanya tersenyum memandang adiknya yang keras kepala ini.

Oliver tau betul bahwa melarangnya ataupun tidak, adiknya itu akan tetap datang. Setidaknya oliver dapat mengawasinya jika terjadi apa-apa pada adiknya.

"Hai hilda, kau ingin latihan juga?" Tanya harry.

"Tentu saja harry!" Jawabku dengan antusias.

"Kau tau seragammu berbeda sendiri, hilda." Kata oliver.

Ya, aku memang menggunakan seragam slytherin.

"Itu bukan masalah yang besar kan?" Tanyaku sembari mulai menaiki broomstickku.

Aku tersenyum bangga, aku bisa dibilang lumayan hebat bermain quidditch, kakakku mengajariku dari kecil, bahkan sebelum aku mulai bersekolah di hogwarts.

"Catch me if you can?" Tanyaku pada oliver dengan smirk khasku.

"Not that hard, little girl." Balas oliver.

bukan hanya hermione yang menonton kami latihan, banyak orang seperti luna lovegood, beberapa anak hufflepuff juga menonton.

Aku dengar banyak yang menggemari kakakku, aku tidak terlalu terkejut dengan hal itu, hahaha.

"wow, kau pemain quidditch yang handal, hilda." Puji ginny saat kami selesai berlatih.

"Untung saja kau tidak masuk quidditch slytherin" Balas ron.

"Jangan terlalu memujiku seperti itu, aku tidak sehandal yang kau bilang hahaha." Balasku.

"You can't catch me, huh?" Tanyaku pada oliver.

"You're still a little girl." Balas oliver sembari mengacak rambutku.

"jangan acak rambutku! makin berantakan tau!" omelku namun oliver malah makin menjadi-jadi mengacak rambutku.

hal lucu kedua kakak beradik itu hanya dibalas dengan tawa teman-teman disekitarnya.

—
Thankyou for reading my story!
Don't forget to vote and comment bby!

Oliver is SO HOT ngl