25 ; Bad Dreams

1.7K 293 20
                                    

aku membawa tiga kado, untuk draco, aunty narcissa, dan uncle lucius pastinya. sempat membuatku sangat kebingungan untuk memilih kado untuk keluarga malfoy, namun aku akhirnya dapat menentukannya.

aku memberikan aunty narcissa sepasang anting berbentuk ular dan kalung, untuk uncle lucius aku memberinya sepatu kulit.

sedangkan untuk draco, aku membelikannya cincin, entahlah ia sering memakai cincin, dan aku berfikir untuk memberikannya satu, tangannya terlihat bagus dengan cincin.

"tidak perlu repot-repot sweetheart haha" balas aunty narcissa yang sudah menerima pemberian kado natalku.

"terimakasih nak" balas uncle lucius.

sedangkan draco, aku berniat untuk memberikannya nanti.

"mana punyaku?" balas draco tidak terima bahwa ia tidak mendapat kado dariku sedangkan kedua orangtuanya dapat.

"tidak jadi kuberikan, kau jahat" balasku.

"hey!-"

"draco, tidak boleh seperti itu" balas ibunya draco yang melihat anaknya sudah ingin menjahiliku.

draco hanya dapat memasang muka cemberutnya, ia sangat penurut kepada orangtuanya.

"ini untuk kalian berdua, satu untuk draco dan satu untuk mathilda" balas aunty narcissa meberiku dan draco kado natal.

"bukalah, semoga kalian menyukainya" balas uncle lucius.

aku dan draco sangat tertarik dan ingin cepat-cepat membukanya. aku mendapatkan kalung sedangkan draco mendapatkan sebuah setelan jas hitam serta cincin.

"thanks mom, dad i love it" balas draco lalu memeluk kedua orangtuanya secara bersamaan.

aku hanya tersenyum setelah membuka kadoku dan melihat keluarga malfoy saling berpelukan, andai aku bisa melakukan hal yang sama dengan keluargaku yang sesungguhnya.

"terimakasih, aunty dan uncle" balasku.

"kemarilah nak" balas aunty narcissa dan aku bergabung berpelukan dengan keluarga malfoy dengan senyuman yang sangat cerah.

mungkin ini adalah natal terbaikku, walaupun aku tidak mempunyai keluarga asliku, setidaknya aku memiliki keluarga wood dan malfoy yang sangat amat menyayangiku dengan tulus, mereka adalah hadiah natal terbaikku.

-


tok. tok. tok.

aku mengetuk kamar draco karena aku terbangun dari mimpi buruk, aku terbangun dengan keadaan sudah menangis dan berkeringat.

"ada apa kau membangunkan-"

"hey! kau kenapa?!" tanya draco yang langsung tersadar bahkan kaget melihatku sudah menangis dan memegang bonekaku.

draco merangkulku masuk kekamarnya dan mendudukanku dikasurnya, ia duduk disebelahku dan menenangkanu, ia bahkan menghapus sisa-sisa air mataku.

"ada apa hilda?" tanya draco.

"aku bermimpi.. voldemort membunuh guru kita.. charity burbage.." balasku sambil segugukan.

"itu hanya mimpi hilda, tenang saja.." balas draco.

"disini, ia membunuhnya dimalfoy manor." balasku lagi, kini draco hanya terdiam.

"aku mempunyai beberapa kelebihan, aku bisa melihat masa depan namun tanpa disengaja" balasku lagi.

kini draco hanya terdiam melihatku.

"Hey hilda tidak apa.."
"Jangan nangis lagi yaa, ada aku disini" balas draco yang berusaha menenangkanku walaupun aku tau, ia juga takut mimpiku menjadi nyata.

"Tidurlah disini, aku akan menemanimu sampai tertidur" Balas draco lalu membaringkanku dikasurnya, ia memakaikan selimut untukku.

lalu draco menarik kursi untuk duduk disisi kasur untuk mendudukinya. Ia sempat bangkit untuk mencium keningku.

"Good night, baby"
"Have a nice dream" Balas draco lalu mengelus rambutku agar tidurku menjadi lebih nyenyak.

"i will be here for you if you need me"




ADU BAPERRRR!!!

thankyou so much guys buat yang udah baca, vote, dan comment hehehe! Love u alot! 💚💛❤💙

Maaf kalo ceritanya boring disitu-situ ajaa😶 aku bakal skip ke hogwarts secepat mungkin guys! Huhuuu!

invisible ft. draco malfoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang