Chapter 9

151 61 58
                                    

🌹Happy Reading 🌹

Dira datang dengan membawa teh hangat untuk tamu yang tak lain dan tak bukan adalah Naufal. 

"Ini di minum dulu" ucapnya sembari meletakan cangikir berisi teh hangat buatannya sendiri.

"Iya makasih"

Awalnya mereka berdua canggung,  hingga pada akhirnya topik pembicaraan mereka menjadi pembahasan-pembahasan politik hingga candaan receh. 

"Assalamualaikum" Zaky masuk dengan tak lupa memberi salam. 

"Eh yaudah gua pulang duluan. Thanks ya and jangan lupa dimakan kuenya, Assalamualaikum" Naufal pamit dengan terburu-buru padahal ia belum sempat berkenalan dengan Zaky alias Abangnya Dira. 

"Eh Fal," Dira memanggil Naufal yang kini sudah berada diatas motor dan tengah menggunakan helm. 

"Itu siapa dek?" tanya Zaky bingung. 

"Itu anaknya tante Rara, anak sahabat Bunda yang anak pertamanya dulu sempat Pendidikan bareng sama Abang" ujar Dira menjelaskan. 

"Oh adiknya Reza" Zaky mengangguk paham. 

"Yaudah abang kekamar duluan ya. Jangan tidur malem-malem dek" Zaky berujar dengan mengacak pelan hijab yang dikenakan adiknya itu. 

"Iya abang" jawab Dira. 

🕊️    🕊️    🕊️


Naufal kini sedang berada di arah jalan menuju pulang. Ia kembali memikirkan "siapakah laki-laki tadi? Ada urusan apa dengan Dira malam-malam begitu?," ia terus saja memikirkan hal itu sampai tak sadar kini ia sudah berada didepan rumahnya. Ia memasukan motornya lalu berjalan masuk kedalam rumah. 

"Assalamualaikum" ujar Naufal memberi salam. 

"Waalaikumsalam, kumaha a?. Ketemu saha tadi?" mama datang dengan membawa rasa keponya. 

"Ya ketemu anaknya tante Vivi atuh ma. Mau ketemu siapa lagi disana, supir? Ah si mama aya-aya wae

"Gimana si Dira cantikkan a ? Ya Allah mama demen banget sama Dira, udah sopan, baik, lembut, geulis pisan pokokna teh" Mama berujar dengan senyum yang mengembang. 

"Tadi Aa lumayan lama. Ngapaiin aja? Mampir nongki ya, hayo ngaku sama Mama?!" 

"Ya Allah gusti ma. Kan aku anak baik, kasep anaknya Mama lagi, ya engga atuh"

"Ya terus ngapaiin, kemana?"

"Di ajak mampir, yaudah ga enak nolaknya. Yaudah aku ngikut, eh malah kebablasan ngobrol" tutur Naufal. 

"Ohh, eh a-" ucapan mama terhenti. 

"Aku masuk ke kamar ya ma. Ngantuk" ucapnya sembari mencium tangan mamanya dan berjalan menaiki tangga menuju kamarnya. 

Jam menunjukan pukul 21.03 Naufal turun untuk mengambil camilan favoritnya, ya tentu saja Oreo sama seperti Dira. Namun saat ia berada di anak tangga terakhir ia masih melihat Mama dan Papa serta Adik perempuannya duduk di ruang keluarga. Ia pun mengurungkan niatnya untuk mengambil camilan dan bergerak menuju ruang keluarga duduk dan nonton film layar lebar bersama. 

Melihat Papa dan Mamanya tampak romantis, dengan Papa yang merangkul pundak Mamanya. 

Karna bosan ia pun membuka hpnya dan membuka Aplikasi Whatsappnya. Mengabaikan pesan-pesan dari pacar-pacarnya dan memutuskan untuk membuka Grup sahabat-sahabat somplaknya. 

Korban Fakboi (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang