✨Happy Reading✨
"Dir liat PR kimia dong"
"Nih" Dira sambil menyerahkan buku kimianya.
"Eh itu gimana kamu sama Agam"
"Ya gitu aku kesel deh sama dia, masa ya semalem itu chatku gak dibales, diread aja enggak."
Ya, Dira dan Cecil duduk satu bangku. Istilah curhat sudah menjadi hidangan wajib ketika dikelas.
"Gais" Ketua kelas masuk dengan tergesa-gesa, sontak saja hal itu membuat seluruh penghuni kelas kaget dan langsung menatap Fadil si ketua kelas seolah bertanya. "Ada guru?"
Suasana kelas mendadak hening sampai akhirnya.
"Kita jamkos sampe istirahat" Fadil berjoget ria didepan papan tulis.
"Yaelah kiraiin apaan" Cecil menyahut.
"Sebentar, jamkos sampe istirahat? What? Serius?"
Suasana kelas yang tadinya hening mendadak berubah ramai seperti pasar.
Semua orang yang ada dikelas berjoget ria, seolah sedang berada di party. Berhigh five dan lempar-lemparan kertas juga menjadi hal yang mereka lakukan saat ini.
"Telat lo semua" Fadil jalan keluar kelas dengan tampang merajuk.
Satu kelas tertawa ngakak, karna tingkah Fadil.
"Kantin gak?"
"Ayok deh, tapi aku bawa bekal. Aku mesen minum aja entar"
"Kalian makan apa, hari ini kan jadwalku yang mesen" Dina bertanya.
"Mie ayam sama es teh" Cecil bersuara.
"Samaiin aja kali ya" Bila menanyakan kepada yang lain.
"Aku jus mangga aja deh" Dira dengan jawaban yang berbeda karna ia membawa bekal dan hanya ingin memesan minum saja.
"Oke. Ditunggu ya kak pesanannya" Dina berujar bak pelayan restoran.
"Tumben kamu bawa bekal Dir"
"Iya aku tadi buru-buru. Lupa kalo hari ini senin"
"Otak kamu tuh isinya Agam terus, bisa-bisanya sampe lupa hari"
Mereka bertiga asik bergosip ria, kecuali Dira. Ia masih saja memikirkan tentang seseorang yang belum tentu juga memikirkannya.
"Lo tau gak, semalem kak Agam nembak gua" ujar seorang siswi di samping kanan meja makan Dira, yang sepertinya adalah adik kelasnya.
"Serius lo, Grace?" temannya pun juga menyahuti perkataan siswi tadi yang ternyata namanya adalah Grace.
"Iya. Sumpah gua ga nyangka secepat ini. Duh mana sweet bangett lagi"
"Wah gercep juga si kak Agam, itu berarti dia serius sama lo Grace" ujar si teman Grace yang sok tau.
"Dir kamu dengar? Agam siapa yang mereka bicarakan?"
Bila berinisiatif untuk menanyakan Agam siapa yang sedang adik kelas itu bicarakan.
"Maaf, gua mau nanya. Agam yang kalian maksud itu Agam anak SMA Bhakti bukan?"
"Iya, kenapa ya. Ada perlu apa sama pacar saya?" tanyanya tak santai.
DEG
"Oh gak pa-pa kok" lanjut Bila menyudahi percakapan mereka.
"Dir, Are you okey?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Korban Fakboi (On Going)
Novela JuvenilApa jadinya seorang korban fakboi berkali-kali menjalin kasih dengan fakboi kelas kakap? Akankah si fakboi insaf setelah bertemu dengan sosok ini, yang ternyata adalah korban satu golongannya?