Chapter 17

159 34 74
                                    

🌹Happy Reading🌹

"Gua mau ke kelas," Dira berujar dengan memberanikan diri menatap Naufal yang duduk di sofa yang tak jauh darinya. 

Naufal menoleh sebentar ke arah Dira lalu mengalihkan pandangannya. "Ayo gua anter,"

"Gak usah. Gua bisa sendiri," Dira berdiri lalu hilang keseimbangan, untung saja saat itu Naufal tak jauh dari posisinya terjatuh. 

"Gua bilang apa. Diem disitu gua papah jalan ke kelas, eh atau mau gua gendong aja sekalian?" Naufal menggoda Dira dengan tersenyum senang. 

"Eh apaan, enggak ntar ada lagi yang ngelabrak gua. Males ah." 

"Gak ada, kalau pun ada bilang ke gua, oke? Yaudah ayo." Naufal mengambil posisi di samping Dira lalu menyelempangkan tangan Dira ke pundaknya dan berjalan pelan. 

Sepanjang koridor sepi tak ada orang, karna tak sabar dan capek berjalan menunduk untuk menyamakan tinggi dengan Dira, akhirnya Naufal menggendong Dira ala Bridal Style. Dira yang tersentak kaget refleks memukul pipi Naufal kencang. 

"Awh…"

"Lo ngapaiin gendong gua. Turuniin gak, gua mau turun," Dira terus berontak dengan mengoceh panjang lebar. 

Brukk

"Kok gua dijatuhiin, sakit dodol." ujar Dira mengusap-usap pantatnya yang malang. 

"Kan minta dituruniin. Ya gua turuniin, salah gua dimananya?" tanya Naufal bingung.

"Ya pelan-pelan dong,Ya Allah sial banget gua hari ini ketemu lo."

Tak pikir panjang Naufal kembali menggendong Dira sampai kedepan kelas.

"Sudah sampai tuan puteri,"

"Huft, makasih." sahut Dira dengan ogah-ogahan.

"Makasih doang?"

"Lo gak ikhlas bantuiin gua? Ngapaiin bantuiin kalo gitu. Mending tolongiin maling yang mau di tangkep warga noh, biar hasil bagi dua. Dasar gak ikhlas," Dira hendak masuk kedalam kelas namun pergelangan tangannya ditahan oleh Naufal.

"Becanda, nanti pulang sekolah gua anter. Gak ada penolakan,"

"Hm,"

Naufal berbalik badan dan ber 'yes' ria. Namun ada yang janggal dan mengejutkannya. Bu Lilis alias guru BK tiba-tiba sudah berada di hadapannya dengan bersedekap tangan. 

"Naufal ngapaiin di depan kelas MIPA 2? Ada keperluan sama siapa?" tanya Bu Lilis sinis. 

"Eh ibu. Enggak ini tadi teh mau ke kelas, cuman kebetulan lewat sini aja bu," Naufal menggaruk tengkuknya yang tak gatal itu.

"Oh begitu? Terus tadi ngapaiin pake acara gendong-gendongan. Sini ikut ibu ke ruang BK," Bu Lilis menjewer telinga Naufal dan membawanya ke BK. 

🕊️   🕊️   🕊️

"Assalamualaikum," Dira masuk ke kelas dan tak lupa mengucap salam, dengan berjalan pelan karna kakinya keseleo ia menuju bangkunya, lalu Bila datang untuk memapah Dira duduk. 

Seisi kelas kaget karna Dira balik dari ruang guru malah bonyok seperti habis dihajar maling, padahal dia baru saja mengalami tindak kekerasan. Ia tak mau menceritakan masalah ini disekolah dan memutuskan berbohong kepada teman-teman sekelasnya dengan alasan yang kurang masuk akal, namun mereka sadar dan mengiyakan perkataan Dira. 

"Kamu utang cerita ke kita, nih tulis udah aku kerjaiin. Sebentar lagi bel istirahat kedua."

"Iya makasih ya. Nanti aku cerita tapi gak di sekolah," jawab Dira dan melanjutkan kegiatan menulisnya. 

Korban Fakboi (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang