🍒Happy Reading🍒
Zaky datang sebelum Dira keluar dari kelasnya.Tak berselang lama, Dira keluar gerbang bersama teman-temannya dengan diiringi tawa yang menghiasi wajah-wajah cantik mereka.
"Eh Dir itu siapa dah?" Tanya Cecil dengan kekepoannya.
"Bang Zaky"
"Eh yang bener?" tanya Cecil dengan tingkat kekepoan tingkat akhir.
"Hmm"
Bila hanya diam sembari memperhatikan objek pembicaraan teman-temannya itu.
"Yaudah aku duluan ya. Assalamualaikum" Dira berujar dengan setengah berlari kearah abangnya.
Dira sampai tepat dihadapan Zaky. Lagi-lagi banyak pasang mata yang menatap keduanya dengan prespektif yang berbeda-beda.
Tak jauh dari tempat mereka berdiri, ada seseorang yang menatap keduanya dengan tatapan sulit diartikan.
"Sialan"
Ya orang tersebut adalah seorang Naufal Aby Syahreza. Bahkan ia tak mengerti mengapa dirinya seperti itu, seolah ada rasa kesal saat melihat pemandangan tadi. Bahkan untuk mengenal satu sama lain saja belum pernah secara langsung dan sadar.
Dengan segera Naufal beranjak dari parkiran sekolah tanpa berpamitan pada teman-temannya. Ia menginjak pedal gass dengan kecepatan tinggi.
Naufal sampai dirumah dengan selamat meski dijalan sempat membawa motor dengan ugal-ugalan.
"Assalamualaikum ma" Naufal masuk kerumah dengan mengucap salam dan segera pergi ke dapur untuk mencari sesuatu yang bisa mengembalikan moodnya yang tadi hilang entah bagaimana caranya.
"Waalaikumsalam a, ari kamu mah ya. Ganti baju dulu sana sok, kok langsung ambil makanan sih, a" Mama yang keluar dari taman belakang dengan sigap langsung menyuruh anak tengahnya itu untuk segera berganti baju.
"Hmm"
"Ma" Naufal berujar sembari mendekat kearah mamanya, ia sedang dalam mood yang sedikit kacau. Lalu ia mengambil tangan kanan mamanya untuk mencium tangan mamanya. Ini kebiasaannya, mau berangkat pergi atau selepas pulang dari mana pun selalu Salim pada orang tuanya, tak hanya dia Kakak laki-laki dan adik perempuannya pun begitu.
"Fal ke kamar ya ma" ia bergerak menuju tangga dengan lesu.
"Jangan lupa ganti baju Fal" teriak mama yang suaranya menggema di dalam rumah.
Naufal merebahkan tubuhnya, tak lupa ia mengecek handphonenya yang sedari tadi sudah mengusiknya.
Drrtt....
Drrtt...
Drrtt..
Terus saja begitu sedari tadi. Saat membuka ponselnya ternyata para pacar-pacarnya itu menspam chat.
WhattsApp
Intan pacar ke-4
Beib
Sayang?Dinda pacar ke-2
Fal?
Kamu dimana, bisa jemput aku ga?Selly pacar ke-11
Naufal kamu kemana sih?Bella pacar ke-19
Beib udah makan?, temaniin aku makan diluar yuk+999 Pesan lainnya.
Naufal beranjak untuk segera mandi lalu sholat Ashar.
Selepas sholat ia turun berniat untuk mengambil oreonya yang berada didalam kulkas, namun ternyata Mamanya sedang membuat kue bolu, entah dalam rangka apa Mamanya itu membuat kue sore-sore begini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Korban Fakboi (On Going)
Ficção AdolescenteApa jadinya seorang korban fakboi berkali-kali menjalin kasih dengan fakboi kelas kakap? Akankah si fakboi insaf setelah bertemu dengan sosok ini, yang ternyata adalah korban satu golongannya?