Ekstra Sastra

26 12 4
                                    

"Akuu...Akuu.."

Dikarenakan aku yang tak mau berurusan dengan masalah-masalah seperti itu, aku menolaknya dengan alasan-

"Akuu tak pernah tertarik dengan hal-hal selerti itu"

"Ayolahh Tomooo"

Tapi entah kenapa disini aku merasa bahwa pupil matanya membesar, menjadikan matanya terlihat semangat.

Aku sedikit mundur karena menjaga space dengan pupil mata yang terlihat semakin membesar itu.

Yaa.. karena aku tetap berpegang teguh dengan alasankuu, aku akan menolaknya.

"Tidak bisaa"

"Kalau begitu aku pulang dulu"

Wajahnya yang terlihat kesal membuat pertemuan kali ini berbuah rasa canggung,
Tak mau terseret lebih jauh, aku berkata.

"Baiklah.."

Malam harinya, aku terbaring di kasur kamarku yang empuk, ditemani oleh atap putih, aku kembali merasa apa yang kurasakan saat melihat pupil mata Chizuru yang membesar tadi.

Aku merasa bahwa ia mengetahui sifat yang aku sembunyikan selama ini, Dia ini bukan wanita biasa. Tapi aku merasa ada hal lain yang janggal disini, dan aku tak tahu itu.

Tomoya adalah murid yang jenius,agar tidak terlihat mencolok dia selalu memalsukan nilai ujian dengan nilai yang tak lebih dari 80/100, sampai-sampai Iori sahabatnya tidak mengetahui jika Ia memiliki rahasia besar,akan tetapi Chizuru mengetahuinya hanya dengan melihat matanya saja.

Pagi harinya di SMA Kamiyama

"Oiii... Tomoo!!"

Aku terkejut tiba-tiba Iori memanggilku dari belakang.

"Ada apaa??"

"Apakah hari ini kau bisa ikut aku sebentar?"

"Kemana?"

"Sudahlahh ikut saja!"

Kali ini ada apa? Apa aku terseret masalah?, Itulah yang kufikirkan saat ini.

Karena aku merasa kalau ia selalu membantuku, sekali-kali aku juga ingin membantunya.

"Baiklah"

Setelah bel istirahat berbunyi, aku merasa bahwa Iori sedang berjalan kearahku, dan benar saja.

"Ayo.. Tomoya"

'Satu kali dayung dua pulau terlewati' Fikirku.

"Tunggu.. sekalian kita makan siang"

"Baiklah.. Aku juga akan mengambil bekalku"

Setelah mengambil bekalnya, Dia menuntunku ke pintu yang belum pernah aku buka selama aku berada di sekolah ini.

"Atap sekolah? Memangnya boleh?"

"Boleh kok, cuma aku yang bisa membukanya tanpa kunci"

Karena pintu yang dipakai adalah pintu yang cukup tua, maka pintu itu mudah untuk dibuka tanpa kunci, maka dari itu aku tak percaya dengan apa yg dikatakannya.

"Yang benar saja"

"Oh iya, kemarin aku lupa memberitahumu karena kau sedang ada urusan"

"Haa? Apa yang kau maksud?"

"Kemarin kan jadwal kumpul ekstra sastra"

"Astaga, kemarin karena kelelahan aku langsung pulang." Sudah kubilang aku lupa.

Karena aku bersalah, aku berkata.

"Maaf-maaf, Aku terlupa"

"Kemarin ada dua orang yang tidak hadir, dirimu dan yang satunya lagi aku lupa namanya"

"Memangnya ada berapa anggota di sana?"

"4 orang"

"Hanya 4 orang?"

"Iya... Anggotanya terdiri dari Aku, Kamu, dan Senpai yang bernama Kashiwagi Eri"

"Baiklah"

Aku bingung kenapa Iori nggak langsung to the point? Jadi aku putuskan untuk menanyakannya.

"Lalu, apa yang akan kau bicarakan denganku?"

"Sebuah misteri di sekolah ini"

"Misteri?"

"Ya.. Seperti hilangnya buku antologi jilid ke 1 dari Hyouka, dan juga pesan aneh yang terdapat di buku antologi Hyouka jilid ke 2"

Penjelasan Iori tadi mengingatkanku dengan Sawamura Jin yang ditanyakan oleh Chizuru.

Setelah memikirkannya aku mendapati firasat bahwa antologi Hyoka itu pasti ada hubungannya dengan apa yang Sawamura Jin lakukan 45 tahun lalu, aku merasa ada yang kurang disini.

"Lalu, apakah ada petunjuk lain?" Tanya Tomoya.

"Hanya itu..." Jelas Iori.

Bel masuk sudah berbunyi...

Seketika Iori mengajakku.

"Ayo kita segera masuk, Jika tidak Bu Ecidna akan marah"

"Baiklah"

Setelah jam pelajaran selesai, Aku dan Iori pergi ke ruangan Klub Sastra Klasik.

Kreeekkk... (Bunyi suara pintu tua di buka)

Aku dan Iori masuk ke ruangan itu. Dengan sopan Iori mendahuluiku.

"Permisi"

Setelah mendengar izin masuk dari Iori, ada seorang gadis yang menjawabnya.

"Silahkan masuk" Jawab Eri-Senpai.

Tak sampai 5 detik ia langsung bertanya kepada Iori seakan-akan mereka sudah sangat akrab.

"Oh jadi ini yang kau bicarakan kemarin Iori?"

"Iya Kak Eri"

"Perkenalkan namaku Aki Tomoya panggil saja Tomoya"

"Perkenalkan juga namaku Kashiwagi Eri panggil saja Eri, Selain masuk ke klub ini aku juga bergabung di klub menggambar dan juga klub perpustakaan"

Btw.. disini Kashiwagi Eri itu perempuan ya.. jangan salah tangkap.

Aku melihat semua sisi ruang tersebut dan tak menemukannya, ketimbang aku bingung sendiri, Aku menanyakannya ke Iori.

"Lalu... Dimana perempuan itu?"

"Siapa?"

"Yang tadi kamu ceritakan"

Sebelum Iori menjawab pertanyaanku, Eri-Senpai langsung mensahutnya.

"Sebentar lagi dia akan datang"

Tok...Tok...Tokk (suara pintu diketuk dari luar).

"Permisii"

Sepertinya aku mengenal suara itu.

"Silahkan masuk" Jawab Eri-Senpai.

Dan apa yang ku khawatirkan terjadi.

"Chi...Chi...Chizuru?"

"Tomoya-san?"

"Kenapa kamu ada disini?"...

To be continued...

TOMOYA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang