Klub Koran Dinding

9 10 0
                                    

'Berhentilah menjadi apa yang diinginkan seseorang, Lakukanlah apa yang kau inginkan dan jadilah diri sendiri.'

->Next

"Eh?! Ka, kalau begitu di, di mana... antologinya..."

"Chi-chan! Tenang, tenang!"

Untuk siapa yang Eri-Senpai panggil Chi-chan, aku tak terpikirkan orang lain selain Chizuru. "Chi-chan", Eri-Senpai pasti sudah memberinya nama panggilan yang imut. Jadi mulut tajamnya tak digunakan untuk Chizuru, ya? Lagi pula sulit untuk bermusuhan dengan orang seperti Chizuru.

Aku melambaikan surat kakakku pada Chizuru yang sekarang sudah tenang dan berkata,

"Chizuru, surat ini bilang 'kotak besi kimia tua di ruang klub'. Sudah dua tahun sejak kakakku lulus dari sini. Selama itu, ruang klubnya mungkin sudah diganti."

"Ah... begitukah?"

"Jadi, Tomoya, kau tahu di mana ruang klub yang dulu?"Tanya Eri-Senpai.

Untuk menghindari kesalahan, aku sudah memastikan untuk mengunjungi ruang guru sebelumnya.

"Aku sudah bertanya pada guru pembimbing, dan dia bilang ruang klub yang dulu adalah Ruang Biologi."

"Kau benar-benar sudah mempersiapkan ini."

"Yah, itu efisien."

"Kau benar-benar antusias."

Itu tidak sepenuhnya benar, biasanya aku tidak seantusias itu.

"Ruang Biologi... itu cuma satu lantai di bawah sini. Karena kita sudah tahu, apa sebaiknya kita pergi ke sana?"

Setelah mengatakan itu, Chizuru langsung meninggalkan ruangan.

Kalau ada orang yang antusias, maka dia-lah orangnya.

Ruang Biologi, seperti yang dibilang Chizuru, berada tepat di bawah Ruang Geologi. Kalau Ruang Geologi, yang berada di sudut Blok Kejuruan, adalah tempat paling terpencil di SMA Kamiyama, maka Ruang Biologi, yang berada di lantai tiga, bisa dibilang tempat yang terpecil juga. Meski kukatakan Blok Kejuruan penuh dengan orang-orang, tetap saja ada pengecualian. Seperti Ruang Geologi, yang hampir tak dikelilingi klub lain, sangatlah sepi. Kelihatannya Ruang Biologi sama saja. Sementara koridornya ramai oleh orang-orang, jalan menuju Ruang Biologi penuh dengan kelas kosong, dan tak ada orang yang menuju ke sana selain kami.

Selama perjalanan, Chizuru bersin berkali-kali.

"Apa flumu seburuk itu?"

"Tidak perlu terlalu mengkhawatirkanku. Aku mungkin tidak bisa berhenti bersin, tapi hidungku cuma sensitif... Hachu!" Jelas Chizuru disertai dengan bersinya.

Aku tak tahu. Kalau aku jadi dia, aku akan merasa terganggu karena bersin sebanyak itu. Seperti yang diharapkan dari putri kami, yang bisa jadi sangat rendah hati.

Berjalan lebih cepat dari pada kami, Eri-Senpai menolehkan kepalanya dan berkata pada kami,

"Tomoya, kau bawa kuncinya?"

"Tidak, kelihatannya sudah ada orang yang meminjamnya duluan."

"Hachu! ... Kuncinya sudah dipinjam duluan? Apa itu artinya sekarang ini Ruang Biologi sedang digunakan oleh suatu klub?"

"Selama bukan orang bodoh yang meminjamnya, itu mungkin saja terjadi."

"Tomoya-san... tidak baik menyebut orang lain bodoh." Kata Chizuru geram.

Aku diomeli. Kalau dia marah hanya karena itu, maka bahkan Iori dan Eri-Senpai tak akan bisa menyangkal, jadi aku tersenyum pahit dan melihat sekeliling, dan sesuatu di dinding koridor memasuki penglihatanku. Aku bertanya-tanya apa itu. Kelihatannya Chizuru dan Eri-Senpai tidak menyadarinya... Itu adalah kotak kecil, dan dicat dengan warna putih yang sama dengan dinding koridor, itu agak mencolok. Melihat ke arah lain dari koridor, aku melihat kotak lain yang serupa. Apa seseorang meninggalkan kotak ini? Karena kelihatannya tak berharga, jadi aku tak lagi memerhatikannya. Membungkuk untuk mengambil sesuatu yang bernilai kurang dari seratus yen tidak layak untuk diusahakan, karena energi itu kurang lebih setara dengan satu yen. Jadi adalah hal dasar bagi seorang penghemat energi sepertiku.

TOMOYA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang