Salinan yang diberikan Eri-Senpai pada kami, bagaimana aku harus mengatakannya ya, ditulis dengan cara yang sepenuhnya berbeda yang mudah dimengerti. Jenis huruf dan tipografinya terlihat buram, dan kata-katanya sulit dibaca kata hurufnya kurang lengkungan. Di kertas B5 tertulis kalimat berikut:Dengan kata lain, kami, ‘Massa’, dapat melanjutkan kebebasan kami dan kegiatan Anti-Birokrasi tanpa hambatan. Meskipun ini sama sekali bukanlah ketundukan pada kekerasan.
Terlepas dari Persengketaan Besar-besaran Juni lalu, berkat dukungan heroik ketua Klub Sastra Klasik, Sawamura Jin, terhadap fragmatisme kami yang berani, pemandangan saat ‘Pemegang Kekuasaan’ mempermalukan diri mereka sendiri ketika perhitungan mereka justru menjadi senjata makan tuan, masih segar dalam ingatan kami.“Ini adalah salah satu dari bunga rampai Klub Studi Manga dulu. Judulnya ‘Kesatuan dan Salut Volume 1’, walau hanya ada 2 volume yang diterbitkan. Seperti buku Chi-chan, ini juga diterbitkan pada 44 tahun yang lalu. Aku rasa, kalau ‘Hyouka’ menyebutkan insiden ini, maka aku bisa menemukan sesuatu dengan mencari di perpustakaan. Seperti yang kukira, tidak banyak klub yang bertahan lebih dari 30-40 tahun. Awalnya aku piker Klub Studi Manga belum ada saat itu, tapi aku malah menemukan ini… Hebat, bukan?”
Aku tidak tahu apakah penemuan bunga rampai itu yang hebat atau bunga rampai nya yang hebat. Kesatuan dan Salut… apa judul semacam ini yang digunakan pada jaman itu? Entah kenapa terdengar mencurigakan. Dan gaya prosa yang mereka gunakan! Ini justru lebih terdengar seperti yang akan digunakan oleh Klub Sastra Klasik.
Disisi lain, jelaslah kenapa teori Chizuru dijatuhkan. Singkatnya, Festival Kebudayaan SMA Kamiyama dilaksanakan setiap bulan Oktober, tapi paragraf ini menyebutkan bahwa insidennya terjadi di bulan Juni. Jadi itulah sebabnya teorinya ditolak.
Eri-Senpai mengeluarkan notebook memo bergaya kuliahan dari kantung seragamnya dan melanjutkan, “Maaf, aku belum menulis ringkasan seperti Chi-chan, jadi akan kubacakan saja. Pertama, ‘kami, Massa’ telah dituduh sebagai anti-pembangunan. Terjadi ‘prasengketan’ di bulan Juni tahun sebelumnya. Mereka dibantu oleh Sawamura Jin, dan berakhir pada semacam pragmatism sebagai akibatnya. Ini menyebabkan masalah bagi ‘Pemegang Kekuasaan’. Sisa paragrafnya mungkin menarik, tapi sepertinya tidak mengandung hal yang relevan tentang insiden tersebut.”
Aku tidak merasa keberatan dengan laporannya, tapi memangnya apa ‘prasengketan’ itu? Aku menelusuri perbendaharaan kata di kepalaku dan tetap tidak menemukan apapun. Meskipun dari awal memang perbendaharaan kata yang kumiliki tidak sebanyak itu.
Ketika aku sibuk memikirkan apa yang dimaksud ‘prasengketan’, Chizuru melanjutkan pertemuannya, “Apakah laporannya sudah selesai?”
“Iya”
“Kalau begitu, ada pertanyaan?”
Aku langsung bertanya, “Apa maksudnya ‘prasengketan’?"
Iori lalu segera bertanya balik padaku, “Memangnya prasengketan apa?”
Dasar, kupikir kau tahu. Dia lalu mengambil salinan ‘Kesatuan dan Salut’ dan menunjukkan kata yang dimaksud padaku.
“Maksudnya ini, ‘persengketaan’.”
Jadi dia memang tahu maksudnya apa. Tanpa melihat ke salinan yang aku punya, dia langsung melanjutkan, “itu harusnya dibaca ‘persengketaan’, seperti dalam ‘persengketaan bersenjata’, konflik yang menyakitkan.”
Tapi Iori seperti tidak mengajariku apa-apa. Meskipun dia melihat ke arahku, dia lebih terdengar seperti sedang mengkritikku dengan keras karena salah mengucapkan kata tersebut, tapi aku menyadari dia menggunakan aku untuk mengoreksi Eri-Senpai juga. Apakah dia ahli atau tidak dalam melakukannya, Iori bisa lumayan pengertian. Walaupun aku tidak ada maksud untuk membantu, aku dengan keras kepala meneruskan, “Yaa, walau aku cuma punya kosa kata yang aku tabung 16 tahun, aku belum pernah melihat kata itu.”
KAMU SEDANG MEMBACA
TOMOYA [On Going]
Mystery / ThrillerTomoya adalah seorang murid yang menutupi sifatnya di sekolah sejak ia belum bertemu dengan seorang gadis yang bernama Chizuru. Suatu hari, Tomoya tergesa-gesa untuk segera pulang, pada saat dijalan ia menemukan topi yang terjatuh karena tiupan angi...