Tukang Ikut Campur

8 10 0
                                    


Disaat langit sudah senja, aku berjalan bersama Chizuru yang untuk pulang.

"Tapi, Saya terkejut Tomoya-san"

"Tentang apa?"

"Cerita di antologinya, pada akhirnya kamu memutuskan untuk menulisnya"

"Lebih mudah memutuskan untuk menulisnya daripada melarikan diri"

Sambil aku memandangi langit senja itu, aku berfikir kurasa ituakan menjadi persembahan yang bagus untuk Sawamura Jin.

Itu semua tak akan bisa diselesaikan jika mereka tak membantuku, aku masih bertanya-tanya kenapa Chizuru mau menerima usulku waktu itu?, Untuk menyambungkan topik pembicaraan, aku berkata.

"Bicara soal Terkejut..."

"Ya?"

"..."

"Dulu aku mengusulkan meminta bantuan Iori dan Eri-Senpai juga, kan?..
..
Awalnya kamu enggan, tapi kenapa akhirnya kau setuju?"

"Oh, soal itu.. Saat itu kamu bilang begini kan?
'Jika kita tidak menemukan kebenarannya, suatu hari nanti mungkin itu akan menjadi sejarah bagi saya'
Memang benar sepuluh tahun mendatang saya tidak akan peduli, Tapi perasaan yang saya rasakan sekarang.. Menjadi hal yang tidak saya pedulikan di masa depan, Bukanlah hal yang saya inginkan sekarang.."

Setelah ku menatap mata Chizuru, matanya seperti mengatakan 'Aku tak menyesal'. Dan beberapa saat kemudian, Dia melanjutkan perkataannya.

"Saya hidup sekarang ini. Itulah mengapa..."

Dia melihatku, dan tiba-tiba ekspreksinya berubah.

"Maaf, saya belum mengerti."

Tak apa.

Aku juga sama.

"Yah pokoknya kerja bagus."

"Ya"

Sambil menaiki sepedanya dia berkata.

"Sampai jumpa"

Beberapa hari setelahnya, Didalam kelasku, aku hanya mendengarkan penjelasan guru, akan tetapi tiba-tiba terdengar suara gebukan, seperti memukul meja dengan keras. Dan itu tidak hanya satu kali, namun beberapa kali.

Suara itu berasal dari kelas A, yang berada tepat di samping kelasku, aku mulai berfikir ada yang tidak beres, karena kelas A adalah kelasnya, ya.. kelas Chizuru.

Tiba-tiba ada ucapan orang yang kelihatannya sedang sangat marah, dan aku sepertinya sangat mengenali suara tersebut.

Suara itu... Chizuru?

Semua siswa dikelas mulai kebingungan karena kebisingan kelas sebelah.

Setelah semua itu, ketika waktu sudah menunjukan pukul 3 sore, aku berjalan melewati lorong-lorong dan sampai ke ruangan Klub Sastra Klasik.

Aku duduk diam dan kubuka tasku untuk mengeluarkan buku novel yang selalu kubawa.

Tiba-tiba Iori datang, disusul Eri-Senpai yang terlihat sangat marah, dan Chizuru datang seperti biasa.

"Iori-san sendiri yang bilang akan melakukannya, kan!?"

Chizuru terlihat sangat bingung memikirkan cara melerai mereka. Dan ia berkata.

"Eri-Senpai. Maaf, tolong tenang dulu."

"Chi-chan jangan ikut campur"

Dengan membusungkan dada Eri-Senpai mauu mendekati Iori dengan wajah kesalnya.

TOMOYA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang