Surat Untuk Kakak

9 11 0
                                    

Teruntuk Kakak,

Aku menulis surat untukmu karena ada sesuatu yang ingin kutanyakan padamu. Aku hanya perlu percaya hotel yang kau bilang sebagai tempatmu menginap memberikan ini padamu.

Seberapa banyak yang kau tahu tentang Klub Sastra Klasik?

Kenapa kau menyuruhku bergabung dengan Klub Sastra Klasik?

Kau mungkin sangat tahu bagaimana gaya hidupku. Tapi, sejak aku masuk SMA, aku menutupi sifatku yang hemat itu. Namun, karena mereka sudah mengetahuinya aku tak memakai topeng itu lagi.

Setelah aku masuk di Klub Sastra Klasik aku dikelilingi oleh orang-orang aneh yang belum kau kenal. Karena aku melihat orang-orang dengan gaya hidup yang benar-benar berbeda denganku, entah kenapa aku jadi merasa tidak nyaman. Perasaan itu adalah perasaan yang tak akan kau rasakan kecuali kau bergabung dengan Klub Sastra Klasik. Kalau aku tidak bergabung, mungkin aku tidak akan terpikir untuk mempertanyakan motoku sendiri.

Apa mungkin selama ini kau sudah memperkirakan aku akan terguncang?

Lalu ada "Hyouka".

Aku bergabung dengan Klub Sastra Klasik sesuai dengan suratmu dari Benares, dan mencari lemari besinya di ruang Biologi sesuai dengan suratmu dari Istanbul. Tapi tidak hanya berakhir di sana. Setelah membuka lemari besinya, aku diikut-sertakan dalam urusan mencoba menemukan kebenaran tentang Sawamura Jin dari 45 tahun lalu.

Singkatnya, para murid pada 45 tahun lalu hidup dalam gaya aktif yang dilimpahi energi. Sesuatu yang disebut hidup sewarna mawar mungkin lahir dari gaya ini dan gaya "Hyouka". Sejak mengetahui kebenaran dari kejadian itu, aku tak lagi merasa se-tak nyaman sebelumnya. Meski aku tak bisa mengatakan kalau gayaku sendiri bagus, tapi paling tidak, sekarang aku tahu gayaku lumayan juga.

Kak, aku...

Tidak, tidak mungkin.

Ini pasti lelucon yang buruk, seolah-olah kau mencoba untuk memanipulasi pikiranku. Tapi itu mustahil.

Ngomong-ngomong, tak usah terlalu memikirkannya. Aku sudah menulis semua yang kubisa tentang keadaanku sekarang. Kalau lebih banyak lagi dari ini maka hanya akan menggangguku.

Selamat berjalan-jalan.
Salam,

Tomoya

TOMOYA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang