Bagian 13

248 16 3
                                    


Pria itu memanggil nama seseorang yang refleks berhasil membuat mereka semua yang ada disana sontak langsung melirik kepada nama yang disebut pria itu

"Disa."

"B-bapak? N-ngapain ke sini?!" Sahut Disa gelagapan karena mendapat tatapan dari teman temannya itu

"Jemput kamu." Jawabnya santai

"Sa___." Ucapanya terpotong

"Mba, Mas saya pinjem dulu Disa." Katanya kepada mereka yang masih terbengong bengong melihat kejadian ini dan pria itu pun menarik tangan Disa lembut

"Ihh lepasin, saya gak mau pulang sama Bapak!!"

"Gak bisa, saya mau bicara sama kamu."

"Tinggal bicara aja sekarang, apa susahnya sih!! Bapak ganggu tau, saya lagi kumpul sama temen temen saya!!"

Pria itu pun menghela napasnya

"Maaf, salah kamu sendiri gak angkat telpon saya! Dan gak mungkin saya bicara di sini Disa. Kamu mau ke dalam lagi silahkan, saya akan tunggu kamu sampai selesai dan mau ikut bersama saya."

"Gak usah dipaksa kalau orangnya gak mau!" Yang menjawab bukan Disa melainkan seorang pria yang datang dari dalam, sudah bisa ditebak ini temannya Disa yang tadi.

"R-revan." Sahut Disa gelapan lalu Revan pun menarik tangan Disa dan ingin membawanya masuk ke dalam tapi tangan Disa yang satunya ditarik lagi oleh pria itu

"E-eh."

"Maaf, saya ada perlu sama Disa jadi jangan halangi saya." Sambil menarik tangan Disa kembali

"Lepasin! Gak usah tarik tarik tangan saya, yaudah!" Oceh Disa kesal pria itu pun tersenyum kecil dan melepaskan genggamannya

"Dis siapa dia?!" Tanya Revan penasaran. Karena ini hal yang langka sekali seorang Disa mau diajak pergi begitu saja bersama seorang pria, ini pria yang dulu tidak sengaja ia lihat sedang makan bersama Disa, dan sekarang pria itu pun menjemput Disa? Ada hubungan apa mereka?

"Nanti gue cerita. Van gue pergi dulu." Sahut Disa sebelum pergi menyusul pria itu yang sudah jalan lebih dulu

Revan masih terdiam melihat punggung gadis itu yang sudah mulai menjauh, rasa penasarannya makin besar tidak kalah pula dengan hatinya yang bergejolak panas melihat Disa pergi bersama pria lain.

***

"Habis dari mana lo?" Tanya Aldi yang melihat Revan baru sampai dengan wajah yang di tekuk

"Toilet." Jawabnya singkat

Pria itu berniat tidak menanggapinya lagi

"Tadi cowo siapanya Disa ya? bener bener penasaran gue." Oceh Manda

"Iya bener, ganteng banget lagi yaampunn. Gue kira itu jodoh gue." Timpal Elni sambil membanyakan wajah pria tampan yang asing tadi

"Gue juga gak kalah ganteng kali." Timpal Revan

"Dih ganteng dari mana lo? Gantengan pangeran gue yang tadi." Sambil tersenyum dan kembali lagi membayangkan wajah pria tadi

"Pangeran pangeran! gak usah halu. Mana ada yang mau sama cewe petakilan kayak lo." Cibir Revan

"Sirik aja lo. Emang ada yang mau juga sama lo? Gak ada kan? Haha ngaca dong!" Oceh Elni tidak mau kalah

Edisshafana SuharaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang