Chapter 28

3.7K 150 5
                                    

Leana tersenyum melihat kebahagian Cole yang bertemu dengan Daddy nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Leana tersenyum melihat kebahagian Cole yang bertemu dengan Daddy nya. Harusnya dari dulu ia melakukan semua ini, mempertemukan Xavier kepada Cole putri mereka. Leana berjanji akan merebut Xavier dari Bianca demi kebahagian mereka berdua terutama Cole.

"Kau tidak bahagia bertemu putriku?" tanya Leana sendari tadi memperhatikan Xavier yang hanya terdiam kaku. Berbeda dengan Cole yang banyak bicara terhadap Daddy nya.

Xavier menoleh kearah Leana dengan pandangan bingung, ia masih tak percaya dirinya memiliki anak dari Leana terlebih anak itu sudah cukup besar."Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan." desah Xavier menatap Cole yang saat ini memeluk tubuh nya bersandar di dada bidangnya.

"Lihatlah Xavier, wajahnya pun sangat mirip denganmu. Kau harus percaya ini putriku." bisik Leana penuh tekanan tak mau terdengar oleh Cole yang mulai mengerti.

Xavier memejamkan matanya tak mampu berkata apa apa lagi. Ia terlalu terkejut dengan kenyataan ini, terlebih saat ini ia sedang ada masalah mencari siapa orang yang berani mencuri data data pentingnya.

Leana geram melihat wajah bimbang Xavier, ia tak terima Xavier meragukan dirinya."Kau bisa tes DNA kalau tidak percaya." akhirnya Leana berbicara seperti itu untuk meyakinkan Xavier.

Sedangkan pria itu terdiam mendengar saran dari Leana. Tes DNA kalau benar Cole anakku, jadi aku memiliki anak tetapi Bianca...

*****

Bianca terbangun dengan tubuh kesakitan, dirinya mulai menyadari bahwa ia masih berada di kamarnya dengan keadaan tertidur dilantai. Pantas saja tubuh nya sakit dan kaku entah berapa lama ia tak sadarkan diri.

"Sudah pukul 4 sore. 2 jam aku tak sadarkan diri." gumam Bianca meratapi nasibnya saat ini. Begitu menyedihkan!

Bangun dari lantai Bianca memegang perutnya menyadari bahwa tadi ia merasa kesakitan. Segera ia meraba perutnya dan syukur lah Bianca masih merasakan bayinya ada di perutnya.

"Maafkan Mommy sayang. Lain kali Mommy tidak akan membahayakan mu Nak." ucap Bianca mengelus perutnya dengan perasan perih karena kenyataan Xavier yang berselingkuh terlebih saat ini dirinya sedang mengandung.

Setelah meratapi nasib malangnya, Bianca membersihkan seluruh tubuh nya untuk menyegarkan dirinya. Setelah mandi Bianca duduk di jendela sampai tak terasa sudah menjelang malam. Tetapi suaminya belum kembali, hatinya seketika kembali sakit mengingat bayangkan tadi siang.

Bianca melamun sampai ia mendengar deru mobil memasuki area rumahnya. Siapa lagi kalau bukan pria yang sudah menyakiti ya tetapi bodohnya Bianca masih mencintai pria itu.

Xavier..

Bianca melihat suaminya keluar dari mobilnya dengan keadaan berantakan dan berwajah muram. Bianca berusaha tak memperdulikan suaminya saat Xavier sudah masuk kedalam kamar mereka.

Xavier menatap Bianca dengan pandangan tak bisa di artikan. Pria itu saat ini sedang pusing memikirkan masalah yang ada di hidup nya sampai Xavier melampiaskan dengan minuman keras.

Tak di pungkiri hatinya merasa tak enak kepada Bianca yang sudah menjadi istrinya beberapa tahun ini. Meski dirinya tak bisa mencintai Bianca dengan usaha yang dulu ia lakukan tidak merubah perasaan nya menjadi cinta.

Xavier hanya merasakan perasaan tanggung jawab kepada Bianca yang sudah menjadi istrinya, hanya itu. Tidak lebih. Xavier melepaskan dasinya yang terasa mencekik lehernya. Pria itu tak memiliki kemampuan untuk mengeluarkan suara sekedar bertanya kondisi Bianca saat ini. Xavier merasa malu tetapi tak bisa melakukan apapun.

"Cintamu padanya kembali bersemi heh." sindir Bianca tak berpaling dari jendela. Hati Bianca tak sanggup untuk melihat suaminya saat ini. Perih dan pedih masih terasa dihatinya.

"Maaf.." hanya itu yang Xavier lontar kan seketika membuat Bianca tertawa miris.

"Sejak kapan? Sejak kapan kalian..." suara Bianca tercekat dan mencoba menahan air mata nya yang akan tumpah. Bianca tak mau Xavier melihat air matanya karena Bianca tak mau Xavier berpikir bahwa ia wanita cengeng dan lemah.

Xavier terdiam saat Bianca bertanya kapan hubungannya bersama Leana karena dirinya sendiri pun tak tahu. Mengalir seperti air yang entah dibawa kemana.

Bianca membalikan tubuh nya karena suaminya tak menjawab pertanyaan nya. Katakan Bianca bodoh malah bertanya hal yang akan menyakiti hatinya tetapi Bianca ingin tahu sejauh mana hubungan terlarang mereka. Masih baru atau sudah lama..

"Apa kau sampai lupa kapan menjalin hubungan menjijikan dengan wanita penggoda itu." Sinis Bianca seketika dirinya mendapat tatapan tajam dari Xavier. Hati Bianca mencelos melihat tatapan penuh peringatan dari suaminya yang membela wanita itu.

Bianca memalingkan wajahnya tak sanggup menatap wajah suaminya yang saat ini menatap tajam kearahnya. Bianca ingin berteriak meminta tolong untuk mengatakan bahwa hatinya benar benar hancur.

"Maafkan aku karena melukai hatimu Bianca. Aku dan dia tidak bermaksud untuk menyakitimu. Percayalah aku dan Leana tidak merencanakan apapun semua ini mengalir begitu saja Bi. Jangan menyalahkan Leana, dia tidak bersalah."

Perkataan Xavier berhasil meruntuhkan pertahanan seorang Bianca istri dari Xavier pria yang menyakiti nya dengan begitu banyaknya. Air matanya tak bisa dibendung lagi oleh Bianca. Ia menangis menumpahkan segala rasa sakitnya lewat air matanya.

"Apa dosaku Tuhan sampai bisa mengalami hal mengerikan seperti ini." tangis Bianca terduduk karena tak sanggup lagi berdiri. Bianca memeluk tubuh ringkihnya dengan tangisan yang tergugu.

Xavier sendiri menatap Bianca dengan iba dan rasa bersalah yang besar. Pria itu mengaku bersalah karena mengkhianati Bianca dengan begitu teganya.

"Sepertinya dosaku begitu banyak dimasa lalu sampai Tuhan memberikan kemalangan di hidupku." tawa Bianca dengan mirisnya sampai Xavier duduk di samping Bianca seraya menatap tubuh ringkihnya.

"Maafkan aku Bianca.. Maafkan aku..." sesal Xavier memegang lengan Bianca yang saat ini menatap kosong kearah suaminya. Pria yang ia cintai dengan segenap hatinya.

Mencintaimu apakah semenyakitkan ini Xavier?

Mencintaimu apakah semenyakitkan ini Xavier?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Ini lebih Hurt love ya genre nya.
Jangan kaget bab bab selanjut nya bikin uhukk ,😆😆

Bianca akan ter...... 🤫🤫

Vote komen dan follow nya.

19.08.2020.
21.22 wib

Wanita Kedua (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang