13. Nasi Goreng dan Kopi

325 53 7
                                    

*Jangan lupa kasih vote dan komen yaa. Dukungan kalian sangat berharga bagi author*

******
Suzy keluar kamar dengan senyum secerah mentari. Ia berhenti sejenak di depan pintu. Tangannya mengusap lembut benda pipih itu seperti seorang ibu yang sedang mengusap kepala anaknya.

"Tenanglah pintu. Aku akan segera membalas kelakuan orang yang selama ini menganiayamu. Akan ku lakukan hal yang sama ke dia. Jika perlu sampai pintunya rusak parah dan tidak bisa diperbaiki lagi," ucap Suzy berapi-api.

Dengan langkah menggebu-gebu gadis itu menuju kamar sebelah. Mula-mula ia menempelkan kuping di daun pintu. Senyap, belum ada tanda-tanda penghuni kamar telah terjaga. Suzy memang sengaja memasang alarm jam 5 pagi. Tujuannya tidak lain agar balas dendamnya ke Seung Gi dapat berjalan lancar sesuai rencana.

Tok! Tok! Tok!

"Seung Gi-ya! Apa kau masih tidur?" teriak Suzy di depan pintu. Seperti dugaannya, tak ada sahutan dari dalam kamar.

Suzy mengangkat kepalan tangannya sejajar kepala. Pelan tapi pasti, ia pun mengayunkan tangan itu ke depan lalu menggedor-gedor pintu dengan ganasnya.

Bum! Bum! Bum!

"YAK!! LEE SEUNG GI!!!

"KAU DENGAR AKU TIDAK?!

"CEPAT BANGUN ATAU AKU AKAN MEROBOHKAN PINTU KAMARMU!!!"

Cklek!

Pintu yang menjadi bulan-bulanan Suzy akhirnya dibuka oleh sang penghuni kamar. Lee Seung Gi menyandarkan sisi kanan tubuhnya ke bingkai pintu dengan mata masih setengah tertutup.

"Apa? Pagi-pagi sudah berisik!" decak pria itu tak ada ramah-ramahnya. Untuk apa juga dia harus beramah tamah pada orang yang mengganggu tidurnya?

Suzy maju selangkah ke hadapan Seung Gi. Badannya sedikit dicondongkan hingga telinga pria itu hanya terpaut beberapa senti dengan mulutnya. Senyuman mengejek terbit di bibir Suzy tatkala menyadari tubuh lawan jenisnya ini mulai membeku.

"Aku lapar," ucap Suzy setengah berbisik.

Seakan tersadar dari sesuatu, Seung Gi mengerjapkan matanya beberapa kali.

"Apa?" Pekikan kagetpun terlontar setelahnya.

"Buatkan aku sarapan. Aku ingin makan nasi goreng pagi ini." Gadis itu mengedip-kedipkan mata dengan tampang yang dibuat sangat manis. Cepat-cepat Seung Gi membuang pandangan ke lain arah. Bukannya ia takut terpesona. Hanya saja, ia takut gadis ini tengah melakukan trik terhadapnya. Awal mula sikapnya begitu manis, bisa saja beberapa menit ke depan ia berubah jadi buas.

"Sejak kapan aku menuruti perintahmu?" Pria itu mundur selangkah.

"Aish, Ku rasa kau sedang mengigau. Kembalilah ke kamarmu dan lanjutkan tidur. Mataku masih ngantuk. Karena ini masih pagi kau ku maafkan. Kembalilah sekarang!"

Seung Gi bersiap menutup pintu kamarnya, tapi gerakannya kalah cepat dari Suzy. Gadis itu dengan sigap menangkap pergelangan tangan Seung Gi agar tidak beranjak dari hadapannya.

"Lepaskan tanganku!" Seung Gi yang panik langsung menyentak tangan Suzy begitu menyadari kulitnya baru saja mendapat sentuhan dari tangan asing. Bukan cuma menyentuh, gadis itu dengan berani menggenggam pergelangan tangannya.

"Buatkan aku nasi goreng! Atau aku tidak akan berhenti mengganggumu!" Suzy masih saja ngotot.

"Kau pikir kau siapa? Kau tidak punya hak memerintahku seperti itu!" jawab Seung Gi tak mau kalah.

Love Is BlowingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang