04. Pria Aneh

322 60 27
                                    

*Jangan lupa kasih vote dan komen yaa. Dukungan kalian sangat berharga bagi author*

*******
Setelah menempuh hampir 15 menit perjalanan dari kantor, mobil yang dikemudikan Jun Ho akhirnya berhenti di depan restoran. Bersama Seung Gi yang duduk di sebelahnya, kedua pria itu mengamati suasana di luar restoran yang tampak ramai dikunjungi para pelanggan.

"Dia kerja di sini," ujar Jun Ho memberi tahu.

Seung Gi hanya terdiam memindai restoran tersebut di balik kaca mobil. Perhatiannya beralih pada sebuah potret yang menampilkan seorang gadis cantik dalam balutan seragam prmusaji. Potret yang berhasil diabadikan Jun Ho kemarin malam.

Perlu Seung Gi akui, sahabatnya yang satu ini memang paling bisa diandalkan. Tidak lebih dari tiga hari, Jun Ho berhasil mengumpulkan banyak informasi mengenai Bae Suzy, anak supir sekaligus pramusaji restoran yang sebentar lagi akan dinikahkan dengannya.

"Turunlah. Silakan lihat calon istrimu secara langsung." Lagi dan lagi, Jun Ho menggoda Seung Gi hingga membuat pria itu berdecak sebal.

"Tidak mau. Tempat itu sangat ramai. Ada banyak pelanggan yang datang, pasti di sana mudah sekali terjadi penularan kuman."

Jun Ho sama sekali tidak terkejut mendengar alasan penolakan Seung Gi. Sudah menjadi rahasia umum betapa terobsesinya pria ini dengan kebersihan. Bahkan ketika di kantor, ia sanggup mengoceh berjam-jam hanya karena melihat debu tipis menempel di ruang kerjanya. Sungguh pria yang aneh.

"Tak perlu khawatir. Aku jamin tempat itu bersih. Aku sendiri sudah membuktikannya kemarin."

"Kau yakin?"

Yang ditanya dengan entengnya mencabut kunci mobil dan mengangkatnya sejajar dengan wajah Seung Gi.

"Mobilku taruhannya," ucap Jun Ho tanpa ragu.

Seung Gi kembali melempar pandangannya ke arah restoran. Memastikan bahwa tempat itu betul-betul layak dia kunjungi. Setelah berpikir cukup lama, akhirnya ia pun mengambil keputusan. "Baiklah, aku masuk. Tapi jika omonganmu salah, bukan hanya mobil, jabatanmu juga akan jadi taruhannya."

"Oke, Boss!" jawab Jun Ho santai.

Sepeninggal Seung Gi, Jun Ho meraih potret yang tadi dipegangi sahabatnya itu. Detik itu juga tawanya pecah ketika sebuah bayangan tiba-tiba muncul di benaknya.

"Aku penasaran, apa yang akan terjadi jika dua makhluk yang saling bertolak belakang ini hidup dalam satu rumah? Ah, membayangkannya saja sudah membuatku kesulitan menahan tawa. Pasti sangat menyenangkan melihat mereka menikah nanti," gumam Jun Ho sambil terkekeh-kekeh.

Memang, Jun Ho berhasil mengumpulkan beberapa informasi mengenai Bae Suzy. Tetapi tidak semua hal menyangkut wanita itu ia beritahukan kepada Seung Gi. Ada beberapa yang masih disimpannya dengan sangat rapi. Sebagai teman yang baik, ia akan membiarkan Seung Gi mengetahui sendiri hal itu setelah mereka resmi menikah nanti.
***

Walaupun hari ini restoran menawarkan kesibukan yang tak terelakkan, Suzy tetap menjalani pekerjaannya dengan wajah ceria. Senyuman yang menggantung di wajahnya tak pernah luntur meski ia harus bolak-balik melayani pelanggan dari meja yang satu ke meja yang lain.

"Suzy-ah, meja nomor 12!" seru Hae Na.

"Oke, aku akan ke sana setelah mengantar pesanan ini."

"Tidak, jangan nanti. Layani dia sekarang. Pesanan itu biar aku saja yang antar."

Suzy menatap Hae Na keheranan. Tidak biasanya gadis itu mengambil alih pesanan pelanggan yang sudah ada di tangannya.

Love Is BlowingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang