Chapter 8

402 35 4
                                    

Thorn yang seharusnya akan pulang malah ditahan oleh Solar. Solar mengajak Thorn untuk mengobrol-ngobrol bersama.

Ya, disana ada Thorn, Solar, Gempa, Blaze, dan juga Taufan (barusan sadar). Perbincangan mereka sungguh terlihat akrab. Blaze pun juga sudah berbaikan dengan Gempa. Namun belum dengan Ice.

Ditengah tawa yang hangat tiba-tiba ponsel Thorn berdering. Pemuda itu merogoh saku celananya dan mengeluarkan benda persegi panjang itu.

"Ice, telfon."

Thorn pun mengangkat.

"Yah, ada apa, Ice?" Tanya pemuda itu.

"Eh? Kenapa kok kerumah sakit?" Tanya Thorn lagi.

"Ah, ba-baiklah.." seketika raut wajah Thorn berubah menjadi marah dan kaget.

Thorn mematikan ponselnya sepihak, lalu berdiri. Hal itu tentu membuat keempat gadis yang ada di ruang keluarga itu binggung.

"Ada apa, Thorn?" Tanya Blaze yang agak merinding dengan perubahan raut wajah Thorn.

"Aku jelaskan nanti, Solar ikut aku. Ini penting!!" Ucap Thorn yang lalu keluar dari rumah dan menaiki mobilnya.

"Eh??" Solar yang binggung hanya bisa menuruti perkataan pemuda netra emerald itu.

Kedua insan itu masuk kedalam mobil dan melaju dengan cepat, sedangkan tiga orang lagi berpandangan satu sama lain. Mereka binggung dengan keadaan itu.

SKIP, AT HOSPITAL~

Pemuda berpakaian biru yang didominasi oleh abu-abu itu terduduk dan memandangi lantai rumah sakit dengan pandangan kosong. Itu juga termasuk kesalahannya karna menghilang secara tiba-tiba.

"Ck, masalah satu belum selesai, masalah lain datang." Umpatnya dalam hati sambil mengepalkan tangan.

"Ice!!" Ucap seseorang dari kejauhan.

Yang terpanggil namanya itu menoleh dan mendapati dua insan berbeda jenis sedang berlari kearahnya.

"Hah.. hah... Apa benar... Hah.. kata Thorn?" Ucap Solar yang pucat sambil meraup oksigen sebanyak-banyaknya sebab lari-larian.

Pemuda yang ditatap intens itu hanya mengangguk kecil. Dirinya takut kalau sampai korban tak dapat diselamatkan.

"Ceritakan kejadian aslinya, Ice." Pinta Thorn yang meminta jawaban.

Flashback on

Ice sedang berjalan keluar kafe. Dia berjalan dengan senandung yang boleh dibilang merdu(?)

"Hm? Kok rame-rame ditengah jalan sih?"

Ice yang merasa aneh pun mendekati krumunan orang itu, Ia mencoba menerobos kerumanan orang-orang itu. Bahkan hatinya merasa ada yang aneh. Sampai ahkirnya pun dia berada di TKP.

"Ha-Hali?!"

Ice langsung merangkul sahabatnya itu, sampai digoyang-goyangkan tubuhnya. Namun tak ada respon. Sang empu sudah terlelap. Genangan merah pekat yang diinjaknya tak membuat pemuda iris Aquamarine itu berhenti mendekati sahabatnya. Bajunya pun terkena cairan merah pekat itu.

"Tunggu apa lagi, bodoh?!?! Telfon ambulan!! Jangan diliatin doang!!" Bentak Ice pada orang-orang sekitar yang malah menontonnya, dan akhirnya salah satu dari mereka yang menelfonkan ambulan.

Sampai 8 menit kemudian para medis datang dan menggotong pemuda yang tertabrak itu, tak lupa Ice pun juga ikut.

Flashback off

Our Stories Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang