Pagi ini Thorn sedang jatuh sakit. Dirinya demam 39,6°. Tinggi? Ya memang, itu karna kerjaan preman brengsek yang kapan hari pernah dibantai oleh Thorn dan salah satu kawannya. Mereka mencoba balas dendam dengan apa yang telah di perbuatnya pada empat rekannya yeng telah tiada.
Flashback
Hujan turun sangat deras. Thorn sedang mengendarai mobilnya menuju supermarket. Dia ingin membeli beberapa suplai makanan yang sudah mulai menipis. Ya, diingat suruhan ibunya yang belum juga datang di US. Thorn hanya mematuhinya dan mengerjakannya dengan senang hati.
Dia pun mengeluarkan payungnya dahulu lalu diikuti oleh tubuhnya yang dilindungi oleh payung. Thorn memasuki supermarket dan bersenandung kecil. Dia membeli barang-barang yang di butuhkan, tak lupa Ia membeli camilan untuk sore ini. Kemungkinan malam juga masih hujan.
Thorn keluar dari supermarket, lalu membuka bagian belakang mobil untuk memasukan barang-barang belanjaannya.
Saat Thorn hendak masuk, Dia dikagetkan dengan pemandangan yang tidak enak. Seorang perempuan sedang ditarik-tarik oleh lelaki bertubuh besar dan otot-otot kekarnya. Dan yang membuat Thorn lebih geram adalah...
Yang di tarik paksa adalah Taufan.
"Hah? Aku ceroboh sekali, tidak memantaunya 7 jam ini. Ck, dasar preman biadap!" Desis Thorn yang langsung mendekat pada TKP.
Thorn menarik paksa Taufan lalu memundurkannya sampai kebelakang tubuhnya.
Taufan yang melihatnya pun diam. Dia merasa terselamatkan juga kali ini.
"Ck, berani apa-apakan Taufan lagi, eh?" Thorn membuka pembicaraan dengan nada geramnya. Matanya menajam, setajam pisau asah.
"Heh, kau orang yang selamatin cewek itu? Heh, beraninya bunuh rekan kami. Sini biar kau yang kami hajar." Ucap preman itu dengan sok. Sambil datangnya 5 preman lagi. Mereka ada di sebelah parkiran supermarket, Thorn harus melakukannya terang-terangan?
Tentu iya. Karna tak ada deteksi cctv disini. Pagarnya pun agak tinggi, hingga jalan raya saja tak terlihat hanya suaranya.
"Heh, kau kira aku, Bodoh? Mari sini kalian pengecut!! 1 lawan 5" balas Thorn menyeringai, seraya memberikan payung pada Taufan agar dia tak kehujanan.
Para preman itu langsung menyerang dengan membabi buta. Tak peduli dengan taktik atau apalah itu. Karna pikiran mereka, Thorn hanya seorang. Apa yang dia bisa buat?
Thorn menggunakan jurus Taekwondo nya. Dengan taktik yang telah Ia pelajari, membuatnya dapat membaca pergerakan lawan dengan pasti.
Derasnya air hujan membasahin baju pemuda Iris emerald itu. Namun tak membuat semangatnya berhenti. Sampai akhirnya dua preman itu terbunuh oleh pisaunya yang ditancap dengan secepat kilat. Dia senyum menyeringai saat tiga preman lagi hendak menyerangnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Our Stories
Fanfiction[Hiatus] Tiga CEO perusahaan besar yang sukses besar menjalin kerjasama antara ketiganya. Walau CEO perusahaan tersebut baru mengapai umur 18 tahun, tapi otak mereka benar-benar bermain. Perusahaan Thunder, Frost, dan Forest adalah nama perusahaan...