Malam Pertemuan

41 31 0
                                    

Musim dingin ini membuat beberapa penduduk Kota Granada jarang keluar malam. Mereka tidak ingin terpuruk di tengah badai salju. Namun pancaran sinar rembulan meloloskan tiga remaja berkumpul di gelap malam. Reyana dan Adley tengah semangat membahas hal berbau spiritual. Sementara itu Kintan pemilik rumah tidak berani bersuara. Sampai di tengah cerita, Kintan berkata.

"Sebenarnya bercerita tentang hantu tidak boleh. Ketika kita membahas 'mereka'. Maka arwah-arwah tingkat rendah berdatangan. Kemudian 'mereka' akan memanggil arwah yang lebih kuat. Maka hal buruk akan terjadi." Ujar Kintan.

Reyana dan Adley saling melempar pandangan. Mereka tampak ketakutan. Antara merasa Kintan marah, atau sekedar memperingati.

"Tapi jika kita tidak menceritakan 'mereka' apa gunanya berkumpul malam begini?" ujar Adley. Lagi-lagi dia berhasil membuat Kintan tertunduk. Kintan merasa bersalah. Kedua kalinya dia menganggu Reyana dan Adley mengobrol.

Reyana langsung peka. Dia mencubit kecil perut Adley. "Tidak masalah Kintan. Kami akan membahas hal lain."

Kintan berbicara menyembunyikan wajahnya. "Adley. Apakah kamu sudah percaya dengan Hantu?" Tiba-tiba Kintan bertanya. Jujur saja Adley masih ragu untuk menjawabnya. Namun dia kapok usai songong tadi.

"I-iya. Aku percaya. Kenapa?" Adley kemudian melanjutkan pembicaraannya. "Eh, kalian tau apa yang aku temukan di Gedung tadi? Aku bertemu dengan seseorang yang menyerupai Reyana! Saat aku mengejarnya aku terlongsong ke kelas yang misterius. Di kelas itu ada foto Laura dan dua siswa laki-laki lainnya. Juga disekitar benda itu ada taburan bunga kuburan." Cerita Adley panjang lebar.

"Ah! Yang benar saja. Mana mungkin aku nekad pergi ketempat menyeramkan itu sendiri." Reyana menyela.

"Mengapa aku berbohong? Aku serius! Eh, Kintan. Menurut penglihatanmu, apa semua dibalik ini?" Adley ikut berpikir.

Kintan menatap Reyana dan Adley secara bergantian. Mulutnya tak sabar menjelaskan. "Hantu Laura meminta bantuan kepada kita. Ada urusan yang belum dia selesaikan di dunia ini."

Dengan cepat Adley menjawab. "Jika ada masalah, kenapa dia malah mengakhiri hidupnya?"

Serempak Reyana dan Kintan menoleh kepada Adley kaget. Tampak serius. Apakah Adley tidak sadar dengan ucapannya barusan?

"Jangan menyalahkan orang yang sudah meninggal. Bagaimana semasa hidupnya kita tidak tau. Kalau kamu bertentangan dengan Laura. Itu akan membuat arwahnya semakin tersiksa," ujar Kintan.

"Maaf..." Adley merasa menjadi orang paling bodoh didunia ini. Mulutnya sama sekali tidak bisa diatur.

"Lalu, bagaimana dengan ketempelan? Apakah ada kemungkinan diantara kita yang ketempelan Hantu Laura?" Tanya Reyana.

"Adley." Jawab Kintan cepat. "Adley hampir saja ketempelan Hantu Laura di Gedung tadi. Untung saja Hantu Laura tidak betah berada didekatnya. Jadinya Hantu Laura tak mau menempel pada Adley." Sambung Kintan.

Adley bernafas lega. "Mungkin karena aku terlalu tampan. Sampai-sampai hantu saja luluh berada didekatku," ucapnya percaya diri.

Reyana memasang wajah ingin muntah. "Ganteng dari mananya?!"

"Iri bilang bos!" Adley mencibir.

"Idih!"

"Oh ya. Apa bedanya ketempelan dengan indigo?" Tanya Adley kemudian. Sepertinya Adley mulai tertarik tentang spiritual.

"Kalau ketempelan, kamu akan sensitif terhadap 'mereka'. Meski begitu kamu hanya akan berjumpa arwah negatif. Sedangkan indigo kamu bisa berinteraksi dengan segala arwah. Baik negatif maupun positif. Juga, ketempelan sekali dibersihkan kamu tidak akan melihat mereka lagi. Jika orang indigo dibersihkan maka jiwanya semakin erat dengan makhluk halus." Jelas Kintan.

Reyana dan Adley menganggukkan kepala mengerti. "Kamu ini paranormal ya? Kenapa banyak tau tentang spiritual?" Lagi-lagi Adley melontarkan pertanyaan konyolnya.

"Dia itu indigo! Setiap saat bertemu hantu. Jelaslah Kintan lebih tau. Kolot!" Reyana emosi ditempat.

"Heheh. Aku mengulangi kesalahanku lagi." Adley cengengesan.

Malam itu terasa hangat. Meski pembahasan mereka mengarah ke spiritual. Namun Reyana dan Adley menjadikan suasana nyaman. Sementara itu Kintan yang indigo tidak sadar. Hantu Laura tengah menyaksikan perbincangan mereka. Hantu Laura melayang. Tepat diatas kepala Kintan.

●●●

Selamat malam minggu dan happy weekend!!! Skuy horor time dulu terutama buat jomlo yang tak ada menantikan kayak author🤒 gaga canda:D

By: Giovanni Sally Endra
Ig: @giovanni2745_

Scary Alone [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang