Diary Of Laura Jeslyn

45 32 0
                                    

Buku lusuh itu tergeletak di atas meja kayu. Debu berterbangan menghinggapinya. Hembusan angin malam perlahan membuka lembaran. Setiap halaman menceritakan pahitnya kehidupan. Setiap kata tersusun mencurahkan pencitraan. Diary of Laura Jeslyn.


Aku tidak bisa melakukan apa-apa. Terkadang aku membencinya.

Waktu seakan berputar memaksaku untuk pergi.

Dunia seolah menempatiku didalam kegelapan.

Tidak ada kehidupan.

Yang ada hanyalah kesunyian. Namun tangisanku masih terdengar.

Aku selalu menolong orang lain. Tapi tidak menolong diriku sendiri.

Aku terjebak. Situasi dimana aku tidak bisa memilih.

Aku terperangkap di dalam kenyataan yang seperti mimpi.

Aku tidak bisa membohongi diriku lagi.

Dibalik materi yang mereka limpahkan kepadaku. Ada sebuah pertengkaran hebat.

Mama dan Papa tidak menjaminku untuk bahagia.

Sekeras apapun aku belajar mereka tidak pernah menghargaiku.

Perjuanganku seolah sia-sia.

Mungkin dimata semua orang aku baik-baik saja.

Namun mengertilah. Dibalik topeng bahagiaku terdapat berjuta air mata.

Hidup ini lelah. Tidak ada yang berpihak kepadaku.

Rasa sakit sudah menjadi teman baikku.

Kapan kebahagiaan datang kepadaku? Ma, Pa, aku iri dengan orang lain.

Teman di sekolahku selalu menceritakan keseruan keluarga mereka.

Jalan-jalan keluar negri. Hung out bersama keluarga besar.

Kenapa aku tidak pernah merasakannya Ma? Pa?

Setiap hari aku selalu menyaksikan mama kabur dari rumah.

Mama bilang, mama benci papa.

Setiap jam aku selalu melihat Papa membentak mama.

Papa juga bilang, kalau mama tidak bisa mengurus rumah tangga.

Bahkan. Setiap detik aku selalu berdoa agar kedamaian datang ke keluarga kita.

Keinginanku hanya satu selama hidup ini.

Bukan juara umum. Menang lomba. Ataupun terkenal dipenjuru dunia.

Cukup Mama dan Papa akur. Aku akan bahagia.

Tapi nyatanya apa? Semua sia-sia.

Aku tidak tahan memendam luka ini lagi Ma, Pa.

Hidup ini terasa tidak adil.

Satu-satunya jalanku adalah mengakhirinya.

Dengan itu aku melepas rasa sakit ini. Dan menyambut kebahagiaan.

Jangan khawatirkan Laura. Ma, Pa.

Aku akan selalu berada disisi kalian.

Baik kalian melihatku atau tidak.

Laura Jeslyn, 23 Mei 2020

●●●

Part ini memang khusus untuk curahan hati semasa hidup Laura. Singkat, namun tak sesingkat masa lalu kalian dengannya:)

By: Giovanni Sally Endra
Ig: @giovanni2745_

Scary Alone [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang