16 • Question

691 144 22
                                    

Warninggg!!!!

Cerita ini mengandung unsur fantasi namun tidak ada kaitannya dengan histori para guardian angel atau mitologi Yunani lainnya.

Saya memang menambahkan beberapa karakter dari sana namun ini tidak bisa disangkut pautkan dengan historical mitologi Yunani kuno atau guardian angel.

Ini fantasi yang Saya buat sendiri dan Sya harap kalian tidak menyangkut pautkan ya pada mitologi yang telah Sya sebutkan diatas ya.

Bawa enjoy dan ini adalah destinasi fantasi yang Sya tawarkan pada kalian dimana ini adalah fantasi story yang Sya buat sendiri tanpa melibatkan kepercayaan manapun.

Happy reading!!!












Raisya kini tengah mengelus perutnya yang rata namun terasa terus memberontak. Raisya tidak mengerti apa yang tengah tumbuh dalam rahimnya.

Tidak ada tanda kehamilan berarti selain rasa sakit dan mual.

Dimimpinya dulu, ia merasakan semuanya. Mual, pusing dan sejenisnya. Tapi sekarang apa? Perutnya bahkan sama sekali tidak membuncit.

"Apa dia kembali membuat ibunya kesakitan?" tanya Jimin yang kini meletakkan laptopnya setelah melihat Raisya yang tengah duduk menghadap ke arah balkon.

"Tidak. Hanya sedikit ada getaran saja, tidak masalah," jawab Raisya jujur.

"Kemarin aku dengar mama dan papa datang kemari? Ada apa?" tanya Jimin yang kini ikut mendudukkan diri di sebelah sang istri.

"Iya, mereka bertanya apakah kita memiliki rencana untuk menimang keturunan," jawab Raisya.

Jimin terdiam. Mau bagaimanapun semuanya memang akan nampak dan terdengar aneh juga tidak masuk akal. Namun ini adalah kehidupan mereka sebagai makhluk yang berbeda.

"Lalu, kau menjawab apa?" tanya Jimin ingin memastikan.

"Bukan aku yang menjawab, tapi kak Vante. Dia bilang jika kita tengah merencanakannya. Kemarin appa-nim sempat bertanya mengapa kak Vante mengetahuinya, namun kak Seokjin menjelaskan jika kak Jimin sering membincangkan ini bersama," jelas Raisya panjang lebar.

Jimin memejamkan matanya. Alasannya benar-benar tidak logis. Seharusnya Seokjin tidak berkata jika dirinya sering membincangkan ini bersama.

Bagaimanapun, untuk manusia yang tidak tahu apa-apa, ini semua akan terasa kurang sopan. Membicarakan urusan memiliki keturunan dengan teman? Apalagi tinggal serumah? Itu hanya akan menimbulkan perspektif negatif untuk semua pihak.

"Harusnya aku membuat Seokjin hyung tidak bisa bicara saja sebelum aku pergi," kesal Jimin.

Raisya kini menatap ke arah Jimin. Kata-kata membuat Seokjin hyung tidak bisa bicara membuat dirinya cukup penasaran saat ini.

"Apakah kak Jimin bisa membuat orang tidak bisa bicara?" tanya Raisya polos.

Jimin mengarahkan telapak tangannya pada ujung kepala istrinya. Mengusapnya lembut dan menjawab, "Tidak. Aku berniat melakban bibirnya dengan lakban hitam dengan 1000 lapisan," canda Jimin tanpa tertawa.

"1000 lapisan? Akan habis berapa gulung kira-kira?"

"Kenapa memikirkan ini? Tidak ada pertanyaan lain?"

"Memang kak Jimin akan menjawab jika aku bertanya seputar apa yang ingin aku ketahui?" tanya Raisya memastikan. Ia tidak ingin membuat Jiminnya marah atau kesal padanya. Raisya ingin mengambil jalur aman saja untuk saat ini.

THE REINCARNATION ✴Pjm✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang