29 • EPILOGUE

653 122 11
                                    

Raisya menatap sekitarnya. Ada banyak makhluk seperti dirinya disini dan ia tahu jika itu adalah rakyat guardian yang bertugas untuk menjaga manusia di bumi.

Raisya tahu siapa dirinya dan ia tahu posisinya disini.

Pertengkaran yang agaknya hanya dianggap sebuah pertengkaran oleh dirinya saja sudah berakhir karena Jimin menjelaskan semuanya.

Raisya kembali jatuh dalam balutan sayap guardian milik Jimin. Jatuh dalam balutan sayap hitam tanda penebusan dosa yang Jimin miliki.

Sayap Jimin berubah menjadi lebih baik saat dirinya masuk ke dalam gerbang micasa. Raisya juga tak mengerti mengapa itu bisa terjadi, tapi sekilas Jimin memberitahunya jika sayapnya berubah menjadi hitam karena itu adalah bentuk dari sebuah penebusan dosa dan juga guardian yang dikutuk.

Raisya juga bertanya mengapa ia memiliki sayap putih, dan Jimin bilang jika pada dasarnya, kesalahan yang dilakukan tulang rusuk akan tetap menjadi tanggung jawab si pemilik rusuk utama.

Di belakangnya, sudah ada Namjoon, Vante, Hoseok, Seokjin dan Yoongi yang menjaga di daerah belakang sementara para guardian lainnya menunduk karena tak berani menatap sang pimpinan yang sudah kembali setelah sekian lama menghilang tanpa jejak dan tidak ditemukan keberadaannya.

Semuanya menoleh ke kanan dan kiri. Bunga liliy air yang biasanya sangat indah kini mulai kehilangan sinarnya. Pohon-pohon hampir mati dan rumput hampir menguning.

Vante yang melihat semuanya hatinya teriris. Micasa harusnya menjadi tempat paling indah seperti heaven yang ada di lapisan langit paling atas. Lebih tinggi daripada micasa.

Semuanya berhenti disebuah bangunan menjulang tinggi. Raisya ingat. Ini adalah castil para guardian. Raisya ingat jika di dalamnya akan sangat indah.

Bukan dihiasi segala yang mewah, hanya saja didalamnya akan sangat banyak tumbuhan indah yang hanya ada di dalam castil.

"Kalian siap untuk kembali masuk?" Tanya Jimin yang kini berbicara seraya menatap bangunan tinggi menjulang dengan logo sayap diatas sebuah menara yang paling tinggi di atas castil.

Raisya meneguk ludahnya. Sudah lama. Lama sekali hingga rasanya Raisya lupa bagaimana keadaan di dalam castilnya sendiri.

"Sayang, mulai detik ini, namamu bukan lagi Raisya. Tapi Cheonsa, Park Cheonsa, kau ingat itu?" Tanya Jimin yang kini menoleh kearah istrinya.

Raisya menoleh dan mengangguk. Dirinya tahu jati dirinya saat ini. Dirinya tahu jika nama Raisya bukanlah nama aslinya, itu adalah nama yang digunakan saat dirinya bereinkarnasi.

"Ayo kita masuk!"

Langkah kaki Jimin dan Cheonsa seimbang. Mereka semua melangkah tanpa alas kaki menapaki sebuah karpet berwarna hitam pekat dengan hiasan warna emas yang membentang di pinggiran karpet.

Kini semuanya tengah berada di tengah ruang castil. Ada beberapa guardian juga yang kini berdiri di sepanjang ruangan seraya menunduk sebagai bentuk penghormatan karena Jimin dan guardian pria yang lain menggunakan sayap hitam.

Raisya kini menyampirkan lengannya pada lengan Jimin karena suaminya menyodorkan lengannya. Menatap ke arah sebuah kursi yang dibalut dengan emas dengan jarak cukup tinggi. Ada tangga yang cukup banyak untuk sampai di atas kursi itu.

Lima guardian lainnya kini menunggu ditengah ruangan dan membiarkan Jimin serta Raisya melangkah menaiki anak tangga yang disusun cantik.

Harusnya anak tangga tersebut berwarna putih bersih, hanya saja semuanya berubah. Merubahnya menjadi warna emas dan hitam yang dominan.

Taehyung kini menghembuskan napasnya. Hatinya pedih karena dunianya kini benar-benar berubah. Agaknya micasa akan segera hancur jika kutukan ini tidak berakhir sekarang.

THE REINCARNATION ✴Pjm✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang