#4

1.7K 295 9
                                    

Choi Soobin.

Pemuda itu terus mondar mandir sambil berkali kali menghela nafas, ia sungguh khawatir dengan keadaan sepupunya itu. Yeji.

Taehyun yang melihat Soobin terus terusan mondar mandir hanya bisa diam, ia ingin pergi dari ruangan tuannya itu tapi tidak bisa, karena Soobin telah menyuruhnya untuk tetap diam disana.

"Bagaimana jika Yeji mati, aku bisa habis ditangan ayah" Ucap Soobin mengacak rambutnya frustasi, ia mendudukan dirinya disebelah Taehyun.

"Kau harusnya mencarinya, bukan malah mondar mandir bodoh" Ucap Taehyun kesal, Soobin menghela nafas kembali.

"Aku semalam sudah mau mencarinya tapi para rogue menyebalkan itu mengepungku. Ya kau tau menyelamatkan diri lebih baik daripada kau mati ditangan rogue, itu tidak lucu sama sekali" Jelas Soobin sambil mendudukan diri disamping Taehyun.

Soobin melirik ke pojok ruangan sebentar, mendapati sebuah foto disana. Ia menatap foto itu dengan tatapan sendu, Taehyun yang menyadari itu langsung memukul lengan Soobin dengan keras,hingga si tuan mengaduh sakit.

"Kau ini kenapa?" Tanya Soobin kesal sambil mengelus bekas pukulan Taehyun.

"Ini bukanlah saatnya mengingat Lia noona, kau harus mencari sepupumu itu" Ucap Taehyun kelewat dongkol dengan tuannya itu. Andai saja ia tega menyakiti Soobin, sudah ia cabik cabik sejak tadi.

Soobin hanya berdecih kemudian menatap foto itu sekilas, gadis dengan rambut sebahunya. Cantik sekali, namanya adalah Choi Lia. Mate Soobin yang mati dua ratus tahun yang lalu karena peperangan antar pack, dahulu Lia menjadi omega yang memang bisa dikatakan lemah karena ia bahkan tak tega menyakiti siapapun. Hal itu mengakibatkan dirinya terbunuh dalam perang itu.

***

Yeonjun turun dengan menenteng tasnya, ia menyampirkan tasnya pada pundaknya kemudian merogoh kunci mobil pada sakunya. Ia menuruni tangga dengan santai, langkahnya terhenti saat melihat gadis bersurai coklat serta bawahnya yang blonde itu bersandar disamping pintu.

"Sedang apa kau disitu?" Tanya Yeonjun, Yeji yang tersadar akan kehadiran Yeonjun segera berdiri tegap.

"Menunggumu, karena Yuna bilang ia harus mengurus sesuatu dimansion jadi dia pergi lebih dulu tadi, dan dia memintaku untuk menyampaikannya padamu" Jawab Yeji panjang, Yeonjun mengangguk paham kemudian berjalan membuka pintu.

Saat posisi Yeonjun berada disamping Yeji, Yeji dapat mencium bau pemuda itu. Bunga kopi serta campuran sedikit rempah rempah, begitu memabukkan sekali. Yeji menatap Yeonjun yang membuka knop pintu, begitu dekat bahkan rahang pemuda itu tampak jelas sekali. Ukirannya begitu indah, sekejap Yeji bahkan terkagum kagum pada Alpha didepannya ini.

"Jangan terus menatapku" Ucap Yeonjun yang membuat Yeji terkejut, seketika Yeji langsung mengalihkan pandangannya kesegala arah menghindari tatapan Yeonjun. Tanpa sadar Yeonjun tersenyum melihat tingkah Yeji itu, menggemaskan.

"Ayo" Ajak Yeonjun.

"I-iya"

Yeji mengekori Yeonjun sampai ke mobilnya, mobil sport biru yang hampir mirip dengan Soobin. Aahh tunggu, bukankah Soobin pernah bercerita tentang ia mempunyai teman disini yang malam itu mau mereka kunjungi.

Yeji memasuki mobil Yeonjun dan duduk pada kursi samping kemudi, setelah keduanya memasang sabuk pengaman Yeonjun mulai menjalankan mobilnya.

"Siapa namamu?" Tanya Yeonjun membuka percakapan.

"Hwang Yeji" Jawab Yeji sambil melihat keluar kaca mobil.

"Nama yang bagus" Guman Yeonjun sambil menyetir, Yeji tentu tidak mendengarnya.

Hening didalam mobil membuat Yeji merasa malas dengan hal itu, ia ingin mengajak pemuda disampingnya itu bicara rasanya. Mobil berhenti karena lampu jalanan menyala merah.

"Kau"

Keduanya berucap bersama, Yeonjun terdiam lalu mempersilahkan Yeji untuk berbicara lebih dulu.

"Aku belum tau namamu" Ucap Yeji.

"Choi Yeonjun" Jawabnya, Yeji seketika membelalakan matanya terkejut. Jadi, ia bahkan sudah bertemu dengan orang yang Soobin maksud.

Melihat reaksi Yeji, Yeonjun mengerutkan dahinya bingung.

"Kau kenal dengan Alpha packku? Namanya Soobin" Tanya Yeji, terlihat Yeonjun mengangguk.

"Ya, dia temanku. Kami satu fakultas, kenapa?" Jawab Yeonjun sekaligus bertanya.

"Sebenarnya tadi malam kami ingin menemuimu, tapi para rogue itu sangat menghalangi, aku dan Soobin terpisah. Itulah sebab mengapa aku terluka, walaupun aku tergolong dalam omega kuat tapi tetap saja rogue bulan purnama mengerikan" Jelas Yeji, Yeonjun menatap raut gadis itu. Tampak sedikit sendu.

Yeonjun berdehem sejenak, kemudian melajukan kendaraannya kala lampu sudah berubah menjadi hijau, ia sempatkan untuk ke Grey Moon Pack dahulu mengantar Yeji, sebelum ke kampusnya.

"Harusnya kau tak melawan para rogue, kau bisa mati jika saja Yuna tak menemukanmu" Balas Yeonjun masih fokus mengemudi.

Yeji menoleh, menatap Yeonjun yang sibuk dengan jalananan. Sungguh Yeji akui jika pemuda yang saat ini bersamanya itu memiliki karisma yang sangat bagus bahkan Yeji terpukau, apa mungkin pengaruh karena mereka mate? Ahh sudahlah.

"Jangan terus menatapku" Celetum Yeonjun membuag Yeji terkejut kemudian berusaha bersikap normal walaupun jantungnya sudah berdetak dua kali lebih cepat sekarang ini.

"Aku yakin Soobin akan dimarahi pamanmu, Yeji"

Suara Sirra dari mindlink sedikit membuat Yeji terkejut, tapi jika dipikir mungkin iya juga. Soobin kembali ke pack tanpa dirinya, apa itu akan aman jika paman Choi tidak menghukumnya.

"Cih apa dia peduli denganku" Cibir Yeji membalas perkataan Sirra.

"Kalian berdua ini meskipun sering bertengkar tapi sebenarnya dia menyayangimuUcal Sirra.

"Menggelikan sekali" Balas Yeji lalu memutuskan mindlink secara sepihak.

Mereka kini sudah sampai di mansion Grey Moon Pack, Yeji melepaskan sabuk pengamannya begitu pula Yeonjun, Yeji membuka pintu kemudian turun dan berlari kecil menyusul Yeonjun.

"Terima Kasih sudah mengantarku" Ucap Yeji, Yeonjun mengangguk.

"Iya sama sama, jika kalian ingin membicarakan sesuatu pastikan jangan malam malam ke pack ku. Dan titipkan salamku untuk Soobin, sampai jumpa" Balas Yeonjun.

Yeonjun kembali menaiki mobilnya kemudian melajukannya meninggalkan area Grey Moon Pack, ia segera menuju kampusnya agar tidak terlambat untuk kelas hari ini.

Yeji memasuki mansion dengan damai, dilihatnya para pelayan yang sedikit membungkuk hormat saat Yeji melewati mereka dan Yeji hanya membalas mereka dengan senyuman.

Yeji memasuki kamarnya, bersiap untuk membersihkan diri kemudian menemui Paman Choi karena ia yakin Soobin pasti tidak bisa tidur semalam.

"Yeji noona"

To be continued...

Nightshade | YEONJITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang