Empat orang kini sudah berkumpul pada ruang tamu Castle, masih hening dengan pikiran masing masing hingga maid membawakan minum untuk mereka.
"Jadi, apa yang hyung lakukan disini?" Tanya Soobin membuka pertanyaan, jam satu malam dan Yeonjun bahkan ada di mansion packnya? Apa itu tidak gila namanya.
Yeonjun berdehem sebentar sebelum membuka suara, Yeji masih diam memperhatikannya. Saat bertemu dengan Yeonjun tadi Yeji sempat terkejut tapi Yeonjun hanya mengatakan ingin bertemu Soobin.
"Sebenarnya aku tak tau kenapa saat diriku sedang berdiri tiba tiba rasa sakit menjulur pada tanganku, dan entahlah kenapa aku sampai mengarah kesini"
Flashback On
Yeonjun meregangkan otot ototnya yang kaku karena terlalu lama duduk sambil mengerjakan tugasnya, diliriknya jam dinding yang menunjukan pukul 12.45 malam, sedikit lagi hari pagi.
Yeonjun berdiri dari kursinya kemudian keluar kamar dan berjalan kedapur untuk minum, sudah sepi ternyata mungkin saja Yuna dan Beomgyu sudah tertidur lelap.
Yeonjun membuka kulkas kemudian mengambil botol berisi air dingin disana, ia meminumnya hingga setengah botol kemudian mengembalikan botol itu kembali pada tempatnya dan menutup pintu kulkas.
Baru berjalan beberapa langkah tangan Yeonjun terasa perih bahkan Elio sudah menggerang gerang dengan sangat menyakitnya.
"Elio ada apa?" Tanya Yeonjun saat terdengar Elio seperti kesakitan.
"Our mate"
Yeonjun yang paham apa yang Elio rasakan langsung menoleh kesana kemari mencari kunci pintu, untung saja ia menemukannya dimeja makan. Yeonjun sedikit menggeram saat nafasnya tercekat bahkan peluh keluar dari pelipisnya.
Yeonjun membuka pintu kemudian berlari tanpa tau arah ia terus saja berlari hingga berhenti pada perbatasan, bukan karena perbatasan ia berhenti. Tapi, presensi dua makhluk yang sama dengan dirinya itu membuatnya berhenti.
Yeonjun tetap diam disana, gelap menutup dirinya hingga ia yakin takkan ada yang melihat dirinya, kecuali jika mata biru-hijaunya berulah.
"Arghh" Yeonjun menutup mulutnya yang menggeram karena Elio seperti kesetanan sekarang ini.
"Dia menggunakan kekuatanku" rintih Elio yang membuat Yeonjun seketika tersadar bahwa gadis yang sedang ia tonton itu adalah Yeji.
"Apa yang akan kita lakukan?" Tanya Yeonjun.
"Tunggu saja hingga selesai, Mate kita orang yang kuat. Santai saja" Balas Elio, Yeonjun hanya mengangguk setuju.
Flashback off.
Yeji menatap Yeonjun tak percaya, sedangkan pemuda itu hanya menunduk sambil memikirkan kejadian itu.
Lagi lagi Soobin berdehem, membuat atensi para penghuni ruangan itu beralih padanya lagi.
"Kurasa Hyung lebih baik menginap dan kembali besok pagi" Ucap Soobin yang diangguki setuju oleh Taehyun.
"Benar, aku tak yakin jam sekarang adalah jam aman keluar walaupun kita werewolf sekalipun" Tambah Taehyun sambil menopang dagunya.
"Akan kusiapkan kamar ruang tamu" Ucap Yeji lalu berdiri dan pergi dari sana. Yeonjun hanya menatap kepergian gadis itu.
"Hyung, jadi kalian terhubung sebagai mate?" Tanya Soobin, Yeonjun sedikit berpikir.
"Kurasa begitu atau mungkin jika dalam bahaya kami dapat merasakan satu sama lain?" Monolog Yeonjun, Taehyun mengerutkan dahinya bingung.
"Kapan hyung akan menandainya?" Tanya Taehyun, Yeonjun yang baru saja minum langsung tersedak, Soobin tertawa keras karena itu.
"Apa kau tidak bisa berpikir sebelum bertanya huh?" Kesal Yeonjun sambil mengelap mulutnya dengan tisu yang disodorkan oleh Soobin.
"Apa? Aku kan hanya bertanya" Balas Taehyun acuh.
"Tapi bukan seperti itu" Balas Yeonjun tak mau kalah.
"Sudahlah berhenti kalian berdua" Ucap Soobin saat melihat Taehyun yang lagi lagi mau membalas perkataan Yeonjun.
Tok tok tok
Ketiga pemuda itu sontak menoleh ke arah pintu, mendapati Yeji yang menyundulkan kepalanya. Yeonjun sedikit terkekeh gemas dengan itu.
"Kamarnya sudah siap, sebaiknya kalian bertiga tidur sekarang karena kegiatan besok juga banyak" Ucap Yeji masih menyundulkan kepalanya.
Soobin mengangguk kemudian menarik tangan Taehyun keluar begitu saja, ia bahkan mendorong dahi Yeji yang membuat gadis itu mendengus sebal.
Kini tinggal Yeji dan Yeonjun, Yeonjun bangkit dari duduknya kemudian menghampiri Yeji yang masih menatap kesal punggung Soobin yang sudah jauh.
Yeonjun berdehem membuat Yeji sedikit terperanjat, Yeonjun bersadar pada pintu. Yeji dapat merasakan harum pemuda itu, Yeji menelan selivanya susah payah.
"Ayo aku antar ke kamarnya" Ucap Yeji lalu jalan mendahului Yeonjun dengan kaku, Yeonjun yang melihatnya hanya terkekeh, menggemaskan.
Sepanjang jalan melewati lorong Castle mereka berdua tak bicara, Yeji selalu berjalan didepan lebih dahulu dan Yeonjun hanya mengikuti gadis itu tanpa mau tau apa yang sedang gadis itu pikirkan. Karena ia tau bahwa Yeji salah tingkah didekat dirinya, walaupun terkesan galak dan juga ceroboh Yeji tak bisa berkutik jika dekat dengan Yeonjun seperti ini.
Sampai didepan kamar ruang tamu, Yeji membukakan pintu dan mempersilahkan Yeonjun untuk masuk.
"Jika kau butuh apapun, kau bisa panggil aku" Ucap Yeji saat Yeonjun ingin memasuki kamarnya.
Yeonjun tersenyum tipis kemudian mengusak rambut Yeji dan memasuki kamar ruang tamu itu, Yeji sedikit terkejut mendapatkan respon Yeonjun yang seperti itu hanya diam ditempat.
"Yeji" Yeonjun mengibas-ibaskan tangannya didepan wajah Yeji.
"A-ah kalau begitu aku pergi dulu"
Yeji yang sudah tidak bisa menahannya langsung pamit darisana, ia yakin pipinya sudah merah seperti kepiting rebus saat ini karena dirinya juga merasakan wajahnya panas seperti berjemur dibawah matahari padahal keadaan pagi itu dingin.
Yeji terus berjalan menaiki tangga untuk sampai kamarnya, ia bahkan diam saja saat bertemu Soobin dan Taehyun yang sedang menuruni tangga.
Tentu saja hal itu membuat Soobin dan Taehyun menukar pandangan mereka, sedikit heran dan penasaran dengan apa yang terjadi.
"Dia kenapa?" Tanya Soobin, Taehyun memasukan tangannya ke saku celananya lalu menghela nafas.
"Orang jatuh cinta itu sifatnya tak bisa ditebak" Balas Taehyun, Soobin tertawa sejenak membuat Taehyun merotasikan matanya malas.
"Aku tak percaya gadis itu bisa jatuh cinta, tapi moongoddes memang pintar membuat takdir" Ucap Soobin kamudian menepuk pundak Taehyun.
"Bagaimana kau dan Chaeryeong?" Tanya Soobin tiba tiba, Taehyun memasang wajah bingung kenapa Soobin tiba tiba bertanya soal dirinya dan Chaeryeong.
"Tak apa, kami masih seperti biasanya" Jawab Taehyun sambil mengedikan bahunya.
"Yeahh kau bisa bebas selama kau belum menemukan matemu, Hyun" Balas Soobin menghela nafas.
"Kuharap takdirku baik"
To be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
Nightshade | YEONJI
FantasyChoi Yeonjun adalah alpha dari Blood Moon pack, ia sama sekali tak pernah berminat mencari mate-nya. Ia menikmati masanya didunia manusia, hingga ia bertemu dengan Hwang Yeji. Seorang omega dari Grey moon pack, pack yang dipimpin oleh teman Yeonjun...