Yeonjun terkekeh geli melihat pemandangan yang ia saksikan dari bawah pohon itu, disebelahnya ada Yeji yang sama saja berdesis geli dengan apa yang mereka lihat.
"Adikmu tumbuh dengan baik, Yeon"
Yeonjun terkekeh, "Daripada dia tak mengenal cinta hanya karena mengingat dirinya half-wolf akan lebih baik jika dia begitu, beta itu juga tidak buruk"
"Park Sunghoon, bukan?"
"Iya, beta milik hueningkai"
Yeji dan Yeonjun masih memandang pemandangan hijau didepan mereka, lebih tepatnya mereka ditepi jurang pembentang pack. Entah kenapa Yeonjun memilih berdua dengan Yeji disini ketimbang disebuah cafè yang mungkin saja dapat mengenyangkan perut mereka.
"Yeji" Panggil Yeonjun yang hanya dibalas deheman oleh gadis disampingnya itu.
"Mau bertaruh?"
"Tentang?"
"Bagaimana nasib pack blue dan grey jika bersatu"
Yeji tertawa, ia baru ingat bahwa saudaranya atau sebut saja Soobin mengatakan bahkan bercerita bagaimana ia bertemu dengan mate nya yang ternyata juga adalah seorang Alpha betina dari Blue Moon.
"Itu akan bagus, dua Alpha memimpin mungkin lebih baik, tapi jika pikiranku maka mereka berdua akan tetap membagi wilayah" Jawab Yeji, Yeonjun menoleh pada gadis itu.
"Maksudmu?" Tanyanya tak paham.
Yeji menghela nafas pendek, "Soobin, dia adalah orang hebat dalam mengatur dan menjaga pack. Ketika bertemu dengan mate nya terdahulu yang namanya Lia dia masih menjadi sehebat itu, hingga saat ia kehilangan Lia disana ia berada pada titik lelahnya. Hampir pack saat itu terserang, tentu saja aku dan Taehyun berusaha keras melindungi pack, dan yang pasti aku tak mau Soobin menjadi seperti dulu lagi"
Yeonjun mengangguk angguk paham, ia mengerti tentang dahulu mate Soobin terbunuh, seperti dirinya yang kehilangan mate nya dahulu. Namun, ia lebih tepat pada fokusnya sekarang untuk Yeji.
Jika ia dulu kehilangan, makanya jangan sampai terjadi lagi, ia akan terus menjaga Yeji hingga menjadi luna nya bahkan sampai kapanpun itu.
"Kau mau jalan jalan?" Yeonjun bertanya, Yeji menolehkan kepalanya dan tersenyum.
"Tentu"
***
Yuna menatap punggung Sunghoon dari jarak lima meter itu, dia berkali kali menghela nafas dengan pikirannya yang menyatakan bahwa beta Golden Moon itu memang tampan tapi kenapa pikirannya terus terpusat padanya.
Sunghoon berbalik, menatap Yuna dengan mimik wajah tak bisa diartikan. Yuna sendiri hanya menunduk, "Kakakmu sedang asik dengan matenya" Ucap Sunghoon.
Yuna maju menjajari Sunghoon kemudian memandang pemandangan bawah, tapi ia tak melihat apapun. Hanya melihat para werewolf berjaga dibawah sana itu juga jauh.
"Dimana kau melihatnya?" Tanya Yuna, Sunghoon terkekeh.
"Tadi, saat kita naik. Aku lihat mereka melesat saja. Entah kemana" Jawabnya, Yuna hanya ber-oh ria.
Yuna duduk dan menggantungkan kakinya, menikmati udara yang menerpa wajahnya. Sunghoon masih setia berdiri disampingnya, mirip seperti penjaga Tuan Putri.
"Aku pikir semua hal didunia ini takkan bertahan lama" Ucap Yuna tiba tiba, Sunghoon berjongkok.
"Maksudmu?"
"Yeonjun oppa dulu kehilangan mate pertamanya, tapi tak bertahan lama ia bisa memfokuskan pada bahagianya kembali, begitu pun kehidupanku yang entah kenapa menjadi half-wolf seperti ini"
Sunghoon bungkam, ia sungguh tidak mengerti harus merespon seperti apalagi. Masa hidup half-wolf tentunya tidak sepanjang para werewolf murni.
"Tak apa, kau tak usah memikirkan hal itu sekarang. Semua akan terjadi menurut skenarionya, tapi kau juga harus berusaha. Maksudku berusaha menjaga apa yang ingin kau pertahankan" Balas Sunghoon sambil menepuk pundak Yuna.
Yuna menoleh dan tersenyum, senyum yang pertama kali mampu membuat jantung Sunghoon berdegup lebih kencang.
"Aahh Sunghoon, bagaimana kabar Kai?" Tanya Yuna.
"Dia baik, hanya sedikit sibuk dengan urusan pack. Ayahnya memberinya banyak tugas akhir akhir ini, kau tak bertemu dengannya?"
Yuna menggeleng, "Aku jarang melihatnya disekolah"
Sunghoon mengangguk paham, tentu saja jarang. Ayahnya memberi Kai tugas sebagai Alpha yang tertunda selama Sunghoon tak ada.
"Mau berburu bersama?" Tawar Sunghoon, Yuna sedikir berpikir kemudian mengangguk.
Mereka berdua berdua kemudian berlalu dari gedung itu untuk mencari hewan yang dapat diburu.
***
Yeji dan Yeonjun sampai pada taman bunga yang cukup luas. Disana banyak sekali terdapat bebagai jenis bunga dengan warna berbeda tentunya. Sangat cantik.
Yeji bahkan tidak hentinya terkagum kagum melihatnya.
"Yeji" Panggil Yeonjun.
Yeji menoleh dengan mengangkat satu alisnya menandakan menjawab apa?
Yeonjun menelan ludahnya susah payah, ia meremas jarinya sendiri sedikit gugup. Yeji sendiri sudah menunggu apa yang ingin diucapkan pemuda didepannya ini.
"Kau sangat lama" Sungut Elio yang sudah geram.
Tak mengidahkan cibiran Elio, Yeonjun sibuk mengatur degup jantungnya yang bahkan sangat keras sampai terdengar ke telinga Yeji. Tak dipungkiri Yeji ingin tertawa saat ini, tapi ia berusaha menahannya agar tidak membuat Yeonjun kecewa.
"Kau ingin berkata apa,Yeon?" Tanya Yeji yang sudah penasaran.
Yeonjun merogoh sesuatu dari saku celananya, kemudian ia berjongkok dengan satu kaki, ia menyodorkan sekotak cincin warisan dari ayahnya.
Yeji terkejut, sangat terkejut sampai ia hampir terjatuh jika saja tidak berusaha menahannya.
"Be my luna?"
Ucapan itu terlontar dari mulut Yeonjun, membuat Yeji menganga tak percaya. Ditempat indah yang bahkan jauh dari pack, disini?
Lila sudah melolong senang begitupun Elio.
"Yes, I will"
Mendengar jawaban Yeji, Yeonjun bangkit dan memasangkan cicin itu dijari Yeji, kemudian ia melompat kesenangan. Sungguh, ia sangat senang saat ini.
Elio sendiri bahkan sudah melolong berkali kali saking senangnya mendapat matenya.
Blood Moon, mempunyai luna.
END

KAMU SEDANG MEMBACA
Nightshade | YEONJI
FantasyChoi Yeonjun adalah alpha dari Blood Moon pack, ia sama sekali tak pernah berminat mencari mate-nya. Ia menikmati masanya didunia manusia, hingga ia bertemu dengan Hwang Yeji. Seorang omega dari Grey moon pack, pack yang dipimpin oleh teman Yeonjun...