#10

1.5K 231 32
                                    

Beomgyu, pemuda itu kini fokus pada gadis didepannya yang sedang mengetikkan tugas kelompok mereka. Ini ketiga kalinya dosen membuat mereka berdua satu kelompok jika dihitung.

"Bagaimana adikmu?" Tanya Ryujin masih sambil fokus pada laptopnya.

"Tak apa, dia pulang dengan Huening Kai" Jawab Beomgyu kemudian menegakan tubuhnya dan menarik buku untuk mencari materi.

"Kai si Alpha muda Golden Moon itu?" Tanya Ryujin mengalihkan pandangannya ke Beomgyu dengan raut penasaran, Beomgyu hanya mengangguk.

Ryujin hanya ber-oh ria saja kemudian kembali fokus pada laptopnya dan juga sesekali Beomgyu mendiktekan materi.

Hari sudah berganti malam, tapi hujan masih turun itulah mengapa Ryujin dan Beomgyu masih bertahan didalam café dekat kampus mereka sambil mengerjakan semua tugas ini.

Setelah dua jam berlalu akhirnya tugas mereka selesai, Beomgyu dan Ryujin sama sama membereskan barang mereka. Tapi, hujan belum juga berhenti.

"Demi dewi aphrodite apa yang sebenarnya terjadi" Ucap Beomgyu pelan menatap hujan yang terus turun dari kaca dalam café.

"Rubah pasti sedang menangis" Celetuk Ryujin yang mengikuti arah pandangan Beomgyu.

Beomgyu yang mendengar itu langsung tertawa keras, membuat Ryujin keheranan dengannya. Padahal Ryujin berkata benar.

"Kau terlalu banyak menonton drama" Ucap Beomgyu setelah selesai dengan tawanya.

"Kau bodoh, Ryu" Ucap Yumi, wolf milik Ryujin.

"Apa? Aku hanya mengatakan apa yang aku perkirakan" Balas Ryujin tak mau kalah. Yumi didalam sana sudah terkekeh geli dengan kelakuan pemiliknya ini.

"Aaron menyukaimu"

"auuuuuuuuu"

"Aish diam kau Yumi"

Wolf milik Ryujin—Yumi—melolong senang ketika Beomgyu berucap seperti itu, Ya tentu saja itu membuat Ryujin terkejut.

"Menyukaiku atau Yumi?" Tanya Ryujin pada Beomgyu, Beomgyu tersenyum.

"Yumi, mana mau dia denganmu yang modelan seperti lelaki padahal kau perempuan" Ejek Beomgyu yang membuat Ryujin melotot.

"Apa maksudmu, mau aku hajarkah?" Tanya Ryujin sudah mengangkat tangannya, Beomgyu sontak kembali tertawa.

"Baiklah aku haus, kau mau pesan juga tidak" Ucap Beomgyu setelah selesai dengan tawanya. Ia menurunkan lengan Ryujin yang masih menggantung diudara.

"Aku mau pancake dan juga coklat hangat" Balas Ryujin, Beomgyu mengangguk paham kemudian pergi memesan.

Sepeninggalnya Beomgyu, Ryujin menoleh ke samping dimana air terus turun membasahi tanah dan juga cipratannya pada kaca café itu.

Sebenarnya jika Ryujin mau dia bisa saja kembali sekarang, namun entah rasanya udara semakin dingin dan itu nampak sekali tak bagus untuk dirinya.

"Aku bingung sampai kapan kita akan terus seperti ini"

Suara Beomgyu membuyarkan lamunan Ryujin, dilihatnya pemuda itu baru saja duduk kembali ditempatnya tadi.

"Aku juga tak tau, aku malas membahas soal mate dan sebagainya itu. Tapi aku juga takut jika kita kehabisan waktu" Balas Ryujin sambil menopang dagunya, Beomgyu menghela nafas.

"Jika kau pindah ke pack ku apa itu tak apa?" Tanya Beomgyu, Ryujin sontok menegakkan duduknya.

"Kau yang benar saja, aku bahkan belum memberi taukan hal ini pada Aisha unnie" Jawab Ryujin kesal, Beomgyu terkekeh.

Nightshade | YEONJITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang