#16

1.1K 197 16
                                    

Sunghoon berjalan sambil memerhatikan sekitar, sesekali ia memincingkan matanya waspada. Ia kembali memasang gerak siaga kala merasakan semak disekitarnya bergerak gerak.

"Siapa disana?" Ucapnya lantang.

Semak semakin bergerak hingga terbuka dan memunculkan sosok gadis dengan celanan hitam dan jaket kulit itu keluar dari sana.

"Kupikir hanya aku yang berpatroli disini" Ucap gadis itu, Sunghoon menghela nafas lega.

Ia memasukkan kedua tangannya kesaku, mengamati gadis yang baru saja keluar dari semak itu dari atas kebawah sambil tertawa kecil. Membuat gadis itu mengerutkan dahinya heran, Sunghoon mendekatinya.

Gadis itu masih diam ditempatnya memerhatikan Sunghoon yang berjalan kearahnya, begitu sampai pada jarak dekat Sunghoon mengulurkan tangannya seakan membelai surai gadis itu, tapi bukan hal itu yang terjadi. Ia hanya mengambil daun yang tertinggal disana.

Gadis itu mematung, kemudian tanpa sadar mundur beberapa langkah menjauhi Sunghoon.

"Tenanglah aku takkan melukaimu" Ucap Sunghoon menyeringai.

"A-apa yang kau lakukan disini?"

Gadis itu mengumpat dalam hati sebal kala nada bicaranya tergagap, hal itu lagi lagi membuat Sunghoon terkekeh.

"Santai padaku, Shin Yuna!"

Gadis itu—Yuna—berdecak, ia melipat kedua tangannya didepan dada untuk menutupi kegugupannya.

"Aku santai, hanya bertanya kenapa kau disini?" Ucap Yuna enggan memandang Sunghoon.

"Berpatroli sekitar, kau sendiri?" Jawab Sunghoon.

"Sama"

Yuna berlalu dengan masih enggan menatap Sunghoon padahal pemuda itu juga berjalan tepat dibelakangnya.

"Hari ini hari libur, kenapa kau tak pergi dengan temanmu?" Tanya Sunghoon yang masih betah berjalan dibelakang Yuna.

"Aku malas, lagipun bersantai dirumah lebih nyaman daripada berjalan dikeramaian" Jawab Yuna tanpa menoleh ke Sunghoon.

Sunghoon tersenyum simpul kemudian menjajarkan langkahnya, "Kau begitu mau berjalan bersamaku tidak?"

Yuna terkejut saat lontaran kalimat itu masuk ke telinganya, ia berhenti dan menoleh pada pemuda yang sedang tersenyum padanya ini.

"Kupikir kau orang yang dingin" Ucap Yuna yang sontak membuat Sunghoon tertawa keras.

"Yaa semua orang juga bisa saja menganggapku begitu karena belum mengenalku, kenapa? Kau mau aku bersikal dinginkah?" Ucapnya panjang, Yuna berdecih kemudian berjalan mendahului Sunghoon.

Sunghoon terkekeh kemudian mengejar langkah Yuna, hingga mereka kembali berjalan sejajar.











***








Yeji tersenyum kaku kala mendapati persensi pemuda dengan surai biru itu bersandar dipohon dekat perbatasan pack mereka.

Yeji berjalan maju mendekat, "Apa kau tak takut para musuh akan menyerangmu, Yeon?" Tanyanya.

Pemuda itu terkekeh, "Tidak, aku Alpha terkuat jika kau lupa"

Yeji berdecih kala mendengar jawaban pemuda itu, tapi kini atensinya penuh pada pemuda itu.

"Kenapa warna rambutmu tidak luntur?" Tanyanya sambil memperhatikan rambut Yeonjun.

"Ini sudah menjadi biru sejak lama, bukan dengan cat rambut tentunya. Kurasa karena keturunan Ibu" Jawab Yeonjun, ia memerhatikan mata Yeji yang berbinar melihat rambutnya.

Nightshade | YEONJITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang