3. Yeongyu

946 118 4
                                    


"Sekarang, gue mau lu isi semua tugas gue, ok?" Ucap salah satu dari 2 laki laki itu.

Sunghoon hanya mengangguk patuh.

"Gue juga. Dan satu hal, jangan berani berani deketin Sena. Atau, lu tau akibatnya" Ucap yg lainnya.

Sunghoon hanya menghela nafas.

Ok, Sena mendengar suara kaki berjalab keluar kelas. Sena langsung pura pura tidak tau.

Saat ia lihat, ada Yeonjun dan Beomgyu yang keluar kelas.

Sena jadi ingat bahwa ada salah satu dari anak penting sekolah menyukai Sena.

Ah, biarku perjelas. Beomgyu anak pertama kepala yayasan. Yeonjun adalah anak tunggal kepala sekolah.

Banyak yang menyukai mereka berdua. Padahal, kelakuan mereka miris.

Saat tau mereka sudah jauh, Sena masuk kekelasnya lagi.

Ia duduk disebelah Sunghoon yang tengah mengisi soal dibuku. Yang pasti bukan bukunya.

"Hai"

Sunghoon melihat kearah Sena. "J-jangan dekati aku"

Sena bercebik. "Kamu kenapa takut sama mereka?"

Sunghoon berhenti menulis. "Mereka?"

Sena mengangguk pelan. "Beomgyu dan Yeonjun"

"Mereka anak yang penting disekolah" jawab Sunghoon cepat yang dihadiahi kekehan kecil dari Sena.

"Hanya itu?"

Sunghoon mengangguk polos.

Sena tertawa "Bukan berarti mereka itu orang yang penting dan harus kamu ngelakuin semua hal yang dia suruh"

Ucap Sena mengambil buku itu lalu meletakan buku itu di meja guru kelas.

"Itu tugas mereka dan harus mereka yang buat, Sunghoon"

Sunghoon meringis. Ia berdiri lalu mengambil buku yang ada dimeja tadi.

"Ga bisa. Aku harus buat ini" Ucap sunghoon mengambil buku itu kembali.

Sena hanya menghela nafas. Sunghoon keras kepala.

****

Pulang sekolah, Sena harus melaksanakan piket dahulu.

Saat Sena sibuk menghapus tulisan dipapan tulis, Sena melihat ada tangan lain yang menyapu.

Sena melihat kearah orang itu. "Ah, Sunghoon. Kamu piket kelas juga?"

Sunghoon mengalihkan pandangannya kearah Sena. Ia mengangguk sembari tersenyum manis.

"Ternyata kita punya jadwal piket yang sama, ya" Ucap Sunghoon lalu kembali menyapu lagi.

Sena hanya terkekeh perlahan lalu kembali menghapus papan tulis itu.

Sick.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang