5. Doll

734 107 10
                                    


Sena melihat kanan kirinya. Sepi. Belum ada orang yang masuk ke kelas.

Sena duduk dibangku yang kemarin ia tempati lalu menyenderkan kepalanya didinding sebelah kiri kursi.

Ia menghela nafas lalu memeriksa handphonenya.

Tak ada notifikasi. Ia bosan. Sepertinya, ia terlalu cepat je sekolah.

Tapi, sebuah hentakan kaki santai terdengar disebelah kelas Sena.

Sena lirik dari kaca siapa yang sedang berjalan.

Sunghoon disana dengan senyuman yang merekah lalu masuk kekelas.

Ia melihat kearah Sena yabg tengah tersenyum padanya itu. Ia balas senyumannya lalu ia letakan tasnya dikursi ujung belakang.

Sunghoon kembali berjalan. Tapi, kali ini berjalan kearah Sena.

Sunghoon terlihat menyembunyikan sesuatu dibelakangnya.

"Dibelakang kamu ada apa, hoon?" Tanya Sena duduk tegap.

Sunghoon hanya tersenyum tipis lalu ia langsung berikan boneka itu pada Sena.

Sebuah boneka kecil teddy bear berwarna coklat berukuran sejengkal dengan pita dilehernya.

"Happy b'day, Sena" Ucap sunghoon lalu duduk disebelah Sena.

Sena menaikan satu alisnya. Menerima boneka itu dengan senang hati.

Sena tersenyum. Ia senang mendapat boneka ini.

"Makasih, hoon" Ujarnya. Sunghoon hanya mengangguk.

Sena perhatikan boneka itu. Lalu, ia memeluk boneka itu.

"Kamu tau dari mana aku ulangtahun?" Tanya Sena heran. Ia baru saja kenal dengan Sunghoon 1 hari. Tapi, Sunghoon sudah tau hal pribadinya.

"Dari bukumu" Ucar sunghoon dengan suara berat berat basah.

Sena terkekeh lalu mengangguk.

"Maaf cuman bisa ngasih boneka. Aku ga punya banyak uang" Ucap Sunghoon sendu. Ia tatap meja sebelah Sena. Matanya bersinar akibat lampu kelas.

"Gapapa. Aku malah suka" Balas Sena membuat ujung bibir Sunghoon naik.

****

Pelajaran telah tiada. Waktu pulang sudah datang. Sena berniat keluar kelas. Tapi, asa sunghoon yang sedang menulis itu.

Sena dekati. Lalu ia duduk didepan Sena.

"Buat tugas orang lain lagi?" Tuduh Sena membuat sunghoon menoleh sekilas lalu mengangguk.

Sena menghela nafas. "Jangan kerjakan, sunghoon"

Sunghoon lagi lagi menggeleng seperti kemarin.

"Sunghoon, ayo lah. Hari ini aku ulang tahun. Ayo turuti aku kali ini" Ucap Sena menggerakan Sunghoon untuk menutup buku itu lalu tersenyum kearah Sena.

"Iya. Hari ini, aku ga bakal buat tugas mereka, Park Sena"

Sena mengerjit. "Hey, nama aku Jeon Sena. Bukan Park Sena"

Sunghoon tersenyum tipis lalu membisikan sesuatu ditelinga Sena.

"Anak kita kelak bermarga Park. Masa bundanya bermarga Jeon?"

Senyum tipis terukir setelah Sunghoon menjauhi wajahnya dari telinga Sena.

Wajah Sena memerah seperti tomat. Sena ingin sekali berteriak malu sekarang.

Sunghoon terkekeh melihat wajah Sena merah. Setelah itu, ia beresi barang barangnya.

"Ayo pulang" Ajak Sunghoon membuat sena mengangguk lalu mengikuti sunghoon dari belakang.

Sick.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang