Chapter 8

1K 106 2
                                    

[POV MC]

(Ava, mulai rencana lanjutan.)

[Baik master.]

Setelah itu aku menghilang lagi, semua orang kembali waspada, aku muncul di belakang Christa Renz, aku memukul tengkuknya dan dia terjatuh pingsan, saat Ymir menyadari bahwa aku memukul Christa, dia menjadi marah.

"APA YG KAMU LAKUKAN PADA CHRISTA!!!!" (Ymir)

Semua orang sadar bahwa aku memukul Christa sampai dia jatuh, aku berkata sambil mengangkat Christa ditanganku

".....aku hanya membuatnya pingsan."

Setelah itu aku memberikan Christa kepada Ymir dan berkata dengan dingin

"Pergi dari sini dan bawa dia bersamamu, baringkan dia. Dia akan bangun setelah beberapa menit."

"APA NGAPAIN AKU HARUS MENUR- (Ymir)

"Pergi."

Aku berkata dengan dingin dan mengarahkan sedikit intimidasi pada Ymir, Ymir wajahnya menjadi pucat setelah itu dia melihat Christa dan membawa dia keluar melewati garis. Saat itu aku mengambil sesuatu di saku, itu adalah kentang. Sasha yg melihat kentang di tanganku langsung ngiler dan matanya seperti memohon untuk aku memberikan kentang itu padanya. Aku berkata sambil menghadap Sasha

"Aku akan memberikan kentang ini jika kamu mau melewati garis itu."

Saat Sasha hendak menjawab ya, seseorang berteriak

"JANGAN MAU!!!!" (Eren Jaenger)

Sasha yg mendengar teriakan eren menjadi bimbang, tapi aku tidak memberinya kesempatan. Aku mengambil kentang lagi dan aku berkata

"Bagaimana dengan ini?"

Sasha yg melihat 2 kentang itu, langsung ngiler dan berkata

"IYA!!!"

Aku melempar kedua kentang itu ke Sasha dan dia berjalan dengan riang keluar garis d
Sambil memakan kedua kentang itu. Orang² terdiam dengan kelakuan Sasha dan bagaimana aku membujuknya. Aku menatap 9 orang tersisa, Eren terlihat sangat marah padaku

"KENAPA KAMU MELAKUKAN HAL YG LICIK SEPERTI ITU!!!!"

Dia pun maju mencoba menyerangku

"Eren jangan!!!!" (Mikasa Ackerman)

Mikasa mencoba menghentikan Eren tapi sudah terlambat, Eren berlari ke arahku sambil mengarahkan tinjunya kepadaku. Aku tidak mempedulikan dan aku menghilang lagi, aku membuat Conny dan Marco pingsan setelah itu aku menghadap ke Jean dan berkata

"Bawa mereka berdua dan pergi dari sini."

"APA!!!! NGAPAIN AKU HARUS MENU- (Jean Kirschtein)

Aku memukul perut Jean sampai di terjatuh. Semua orang terkejut bahwa aku menyerang Jean, karena dari tadi aku tidak menyerah aku hanya membawa atau membuat orang pingsan, setelah itu aku berkata dengan dingin

"Aku tidak memintamu, aku menyuruhmu."

Aku menatap Jean dan memberi intimidasi yg membuat Jean mengompol dicelana. Aku berkata lagi

"Bukankah aku menyuruhmu untuk pergi dari sini."

Jean yg mendengar perkataanku menjadi sadar dan membawa Conny dan Marco dengan panik. Eren yg merasa terabaikan berlari ke arahku dan berteriak

"BANGSAT, APAKAH KAU MENGABAIKAN KU. KE SINI DAN LAWAN AKU."

Aku yg mendengar Eren berteriak menoleh kearahnya setelah itu aku menghilang, dan muncul kembali di depan Eren, Eren yg terkejut dengan kecepatanku menjadi linglung aku memanfaatkan kesempatan itu dan memukul perut Eren dengan cukup keras, lebih keras daripada aku memukul perut Jean, Eren terjatuh dan muntah². Mikasa yg melihat itu menjadi marah dan berlari cepat menujuku. Aku memperhatikan itu, tetapi aku tidak peduli.

"LEPASKAN EREN!!!" (Mikasa Ackerman)

Dia mencoba meninjuku tetapi aku tetap diam dan...

"!!!" (Mikasa Ackerman)

"!!!" (Semua orang)

Aku tidak menghindar dari tinju Mikasa karena aku tau dia tidak akan bisa menghancurkan topengku. Aku menlancarkan serang ke Mikasa dan dia membalasnya. Kami saling bertukar pukulan, tidak ada pukulan yg kena, baik aku maupun Mikasa. Tapi aku sengaja tidak mengenainya, yg aku inginkan adalah mengetahui cara bertarung dari mikasa, itulah kenapa aku memukul Eren dengan cukup keras. Supaya Mikasa menjadi marah dan menyerangku, saat aku sedang bertukar pukulan dengan Mikasa, Ava berkata padaku

[Master, saya sudah menganalisa gaya bertarung Mikasa dan menyempurnakannya.]

Aku tersenyum kecil mendengar hal itu, ini yg aku mau daritadi.

(Bagus Ava. Sekarang aplikasikan kepadaku.)

[Baik master.]

Mikasa yg sadar bahwa dia tidak bisa mendaratkan 1 pukulan pun kepadaku menjadi waspada dan mulai serius. Tapi karena Ava sudah menganalisa gaya bertarungnya aku bisa mengetahui serangan macam apa yg dia buat dan mengarah kemana, dan begitulah aku bertukaran pukulan dengan Mikasa yg tadi menjadi seimbang sekarang aku menekannya. Tapi karena aku tidak ingin berlanjut aku memakai skillku. Skillku membuat Mikasa mengalami stun dan aku tidak menyianyiakan hal itu, aku menghilang dan muncul di belakang Mikasa dan memukul tengkuknya dengan cepat, mikasa pingsan. Lalu aku membawa Mikasa dan Eren yg sudah pingsan juga di pundakku, aku membawa mereka menuju Keith dan Keith yg sadar akan perbuatanku mendatangiku dan membawa mereka berdua ke orang² yg sudah keluar.

(Sekarang sisa 3 orang.)

Aku menoleh ke arah 3 orang tersisa yaitu Annie Leonhardt, Bartholdt Fubar, dan Rainer Braun.

"Haha, kamu mengeluarkan hampir semua orang disini. Hahaha, dasar monster."

Aku menghadap mereka dan aku meluruskan tanganku ke arah mereka dan mentekuk telapak tanganku. Aku menyuruh mereka supaya maju menghadapiku. Rainer yg sadar akan hal itu berkata sambil tertawa

"Hahaha, kamu menyuruh kami untuk menyerangmu. Baiklah, kami datang!"

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Jika anda punya saran untuk novel ini, silahkan tulis di komentar.

I traveled to another worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang