Chapter 14

874 114 2
                                    

[POV MC]

Setelah aku masuk kedalam rumah kayu, aku berbaring dikasur sendiri, aku berkata pada Ava

(Ava bangunkan aku sebelum kelulusan.)

[Baik master.]

Lalu aku menutup mataku. Didalam mimpi, aku merasa berada di kegelapan, hitam pekat. Di dalam hitam itu muncul sebuah suara

"DASAR TIDAK BERGUNA!!!!!"

Itu suara seperti seorang wanita tua, tapi suara itu terus muncul dan seperti di ulang². Tapi muncul 1 suara lagi, dari suaranya ini sepertinya seorang anak lelaki.

"HAHA COBA LIHAT DIA, SANGAT KOTOR DAN DEKIL, HAHAHA!!!!"

Bersamaan dengan suara itu muncul juga suara tertawa dari anak laki² lain. Tiba² muncul sebuah suara dengan nada memelas

"AHHHHHHH!!!!!! MA-MA-MAAFKAN AKUUUUU!!!"

Tapi setelah suara itu muncul, aku tidak mendengar apa² lagi, hanya kesunyian dan kegelapan. Tiba² muncul suara wanita didalam kegelapan itu

[MASTER!!!!!]

Aku terbangun dengan panik, tubuhku dipenuhi keringat dingin. Aku berkata dalam hati

(...a....ada apa Ava?)

[Master, apakah master baik² saja?]

(......aku tidak apa².)

[Apakah master yakin?]

(Iya. Sekarang apakah sudah waktunya?)

[Benar master. Sebentar lagi waktu kelulusan calon pasukan militer ke-104. Saya sarankan master mandi segera.]

Setelah itu, aku berdiri dan berjalan keluar dari rumah kayu itu. Pas aku keluar, ternyata matahari sudah tenggelam dan aku melihat obor² tempat dilakukannya kelulusa, aku bergegas pergi untuk mandi. Sambil mandi, aku berkata dalam hati

(Mimpi apa barusan.)

Aku memikirkan tentang mimpi barusan, tapi aku mencoba sebisa mungkin untuk mengabaikannya.

[Beberapa menit]

Setelah aku selesai mandi, aku mengganti bajuku dengan baju calon petugas militer dan dibagian dalamnya aku memakai hoodie hitam yg aku beli dari Toko. Aku juga membeli 2 daging untuk Sasha. Saat aku keluar, aku melihat sudah banyak para calon petugas militer yg berbaris, aku juga melihat Keith, jadi aku segera berjalan kesana. Saat Keith melihatku, dia menunjuk tempat kosong yg ada disebelah kiri Mikasa, aku tau kalau itu adalah tempatku, jadi aku pergi kesana. Seperti upacara kelulusan, semua orang berkumpul untuk merayakan kelulusan, saat aku masuk aku sudah menjadi pusat perhatian, aku melihat sekeliling untuk menemukan Sasha. Setelah ketemu, aku mendatanginya, Sasha yg melihat aku datang tersenyum lebar.

"Izuki-san- (Sasha)

Sebelum Sasha selesai berbicara, aku melemparkan 2 daging padanya. Sasha yg melihat 2 daging itu terkejut tapi berganti dengan cepat menjadi kegirangan. Dia melompat² seakan daging itu adalah sebuah piala. Setelah itu, aku mengambil sebuah sup disana, aku berjalan ke meja makan yg kosong dan duduk disana. Armin mendatangiku dan duduk didepanku.

"Izuki-san, aku mau bertanya tentang 'kecerdasanmu' yg kamu bicarakan kemarin malam." (Armin)

Semua orang diam tak bersuara dan tatapan mereka melihat kearah kami berdua. Aku meletakkan sendokku dan melihat ke arah Armin, aku berkata

"Yg aku maksud 'kecerdasanmu' adalah kemampuanmu dalam menyusun strategi."

"Menyusun strategi?" (Armin)

"Benar, aku tau kamu pandai dalam mennyusun strategi, jadi aku mengeluarkanmu pertama kali."

Setelah mengatakan itu, aku memakan sup tentu saja dengan cepat, Armin terlihat sedang berpikir.

"Izuki-san.......bolehkah aku bertanya 1 hal lagi?" (Armin)

Aku melihat Armin, sebenarnya aku sangat malas menjawab pertanyaan, tapi aku berkata

"Tergantung apa yg ingin kamu tanyakan."

"Aku........ingin bertanya, apakah hubunganmu dengan Annie?" (Armin)

"!!!" (Annie)

".......kenapa kamu bertanya hal itu?"

"Aku merasa bahwa kamu seperti melatih Annie." (Armin)

Annie mendengar hal itu, Annie menjadi terkejut dan tersedak minuman, aku dan semua orang pun juga kaget dengan pertanyaan dari Armin. Aku melihat ke arah Annie dan dia pun juga sama. Lalu Annie mengangguk kepalanya. Aku mengerti maksud Annie jadi aku berkata

"Benar, aku melatih Annie."

Semua orang terkejut dengan perkataanku, Armin berkata

"I-Izuki -san..................apakah kamu bisa mengajariku juga?" (Armin)

"!!!" (Semua orang)

Semua orang terkejut dan tidak percaya kenapa Armin bisa sangat berani bertanya seperti. Aku melihat ke arah mata Armin dan terlihat keseriusan. Sebenarnya aku ingin membangun hubungan dengan Armin karena dia bisa menjadi sekutu yg bagus, tapi karena aku tidak akan memberi bantuanku tanpa imbalan yg setimpal. Jadi aku berkata dengan dingin kepada Armin

"............apa imbalannya?"

"......" (Armin)

Armin tidak menjawab, dia hanya melihatku dengan tajam, tapi menurutku dia sedang berpikir sekarang, dan aku tentu tidak akan membiarkan hal itu. Jadi aku berdiri dan hendak pergi, tapi Armin berteriak

"APAPUN YG KAMU INGINKAN DARIKU!!!!" (Armin)

(Bagus.)

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Jika anda punya saran untuk novel ini, silahkan tulis di komentar.

I traveled to another worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang