Chapter 11

1K 122 2
                                    

[POV MC]

Saat aku sedang tertidur lelap, aku merasakan tiba² ada rasa hangat yg menjalar ke seluruh badanku, karena hal itu aku membuka mata.

(Hm?)

[Master apakah kamu tidur dengan nyenyak?]

Suara wanita yg lemah lembut datang ke telingaku, aku mengenal suara ini, yap itu suara Ava, tapi bagaimana suaranya bisa sampai di telingaku? Biasanya suaranya akan muncul dalam kepalaku. Aku bangun dari kasur

(Apakah sudah waktunya?)

[Benar master, sekarang 7 menit sebelum makan malam.]

(......)

Aku sedikit bingung kenapa aku merasa bahwa Ava terlihat berbeda daripada sebelumnya, apakah itu pengaruh naik levelnya? Aku menggelengkan kepalaku dan berusaha mengabaikan hal itu.

Aku berdiri dan mau menuju ke kamar mandi untuk mandi. Saat aku berdiri, aku baru sadar sesuatu

(Orang disini mandi menggunakan apa?)

Aku lalu pergi ke kamar mandi dan melihat disana hanya tersedia sabun batang yg terlihat sudah banyak orang memakainya. Aku terdiam disana, sebelum Ava berkata

[Master tidak perlu khawatir. Aku bisa membuat badan master tetap wangi tanpa sabun.]

(......terima kasih, Ava.)

[Tidak masalah, master.]

Setelah itu aku membilas badanku menggunakan air dingin disana, tempat mandi ini sebenarnya diperuntukkan untuk banyak orang, tapi saat aku masuk tidak ada orang didalam.

(Aku beruntung.)

[Beberapa menit kemudian]

Aku keluar dari kamar mandi, saat aku hendak memakai baju, aku memiliki satu permasalahan, yaitu aku tidak mempunyai baju lain untuk aku kenakan. Aku hanya menggunakan baju yg sama dari kemarin.

(Ava, carikan aku baju dan celana di Toko.)

[Baik master.........ketemu master!]

[Baju hitam

Harga : 1 CS]

[Celana hitam

Harga : 1 CS]

(Ava, aku beli keduanya.)

[Baik master.]

Muncul didepan baju dan celana berwarna hitam. Aku memakainya dan pergi keluar untuk makan malam sambil membawa pedangku.

[POV Orang Ketiga]

Di sebuah rumah kayu, di dalamnya terdapat banyak orang berkumpul untuk makan bersama. Tiba² seorang anak berbaju hitam masuk, anak itu masuk dan berjalan ke tempat makanan di sediakan, dia mengambil sebuah roti dan pergi duduk di meja yg tidak ada orang sama sekali. Ada 1 kejadian sejak anak itu masuk, yaitu orang² yg daritadi berbicara sekarang terdiam ketakutan, kecuali untuk beberapa orang.

[POV MC]

Saat aku duduk, aku melihat bahwa semua orang disana melirik padaku. Aku memegang roti dengan tangan kananku dan aku memegang topengku dengan tangan kiri. Tatapan semua orang semakin tajam saat aku memegang topengku, mereka berharap aku melepas topengku.

Tentu saja aku tidak melakukan itu, aku menyuruh Ava untuk melambatkan waktu 2 kali lipat, tapi itu kurang, aku bergerak dengan kecepatan tertinggiku saat ini.

Orang lain mungkin melihat aku sangat cepat, sebenarnya aku bergerak dengan biasa saja, aku tidak ingin makan dengan terburu². Pertama aku meletakkan topengku di meja setelah itu aku makan roti dengan santai, setelah aku menghabiskan roti itu, aku memakai topengku kembali, tapi yg orang lihat hanya saat aku memakai topengku kembali, tanpa melihat wajahku.

(Saatnya kembali.)

Tapi sebelum aku berdiri, seseorang mendatangiku dan duduk di depanku, itu adalah Armin Arlert. Semua orang bingung kenapa Armin mendatangiku. Armin berkata dengan nada gugup, jelas dia memaksakan dirinya untuk mendatangiku.

"U-u-um.........i..i-izuki-san, a-a-aku ma-ma- (Armin)

"Bicara yg jelas."

Armin menjadi pucat, tapi dia mengelengkan kepalanya dan berkata

".....i-izuki-san, a-aku mau tanya kenapa kamu mengeluarkan aku terlebih dahulu?"

"......" (semua orang)

Semua orang yg ada disana terdiam tidak percaya tentang apa yg Armin tanyakan padaku. Beberapa orang berbisik mengejek Armin

"Apa yg dia bicarakan? Bukankah sudah jelas kalau Izuki-san mengincarnya karena dia adalah yg paling lemah." (Laki² 1)

"Entah, itu pertanyaan yg aneh." (Laki² 2)

Saat semua orang mengejek Armin karena dia mengajukan pertanyaan yg aneh, aku melihat mata Armin, mayanya penuh dengan keingintahuan bahkan sampai membuatnya melakukan hal yg biasa dia lakukan. Aku memperhatikan Armin dengan seksama, setelah itu aku berkata dengan suara yg cukup untuk didengar semua orang disana

"Itu karena kamu adalah orang yg berbahaya."

Setelah mengatakan itu, aku berdiri dan pergi dari tempat itu.

I traveled to another worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang