Kesalnya Alya 1

35 7 13
                                    

"Kenapa harus berjanji jika kau mesti mengingkari, jangan berjanji jika ingin membuatku bahagia sementara."

Alya Nadhif Aditama

○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○

Pagi telah datang kembali, hari ini memanglah sangat cerah, terdengar burung yang berkicauan kesana kemari dengan bahagia nya, namun tidak dengan Alya.

Alya sangat kecewa, marah, sakit hati mengingat kemarin ada seorang wanita lain yang memeluk tunangannya.

Hati siapa yang tidak sakit melihat orang yang menjadi bagian hidupnya ada orang lain selain dia, ingin rasanya Alya melabrak perempuan itu, menampar, menarik rambutnya, bahkan ingin mencakar wajah sok cantik nya.

Hah, namun itu hanya lah keinginan bukan kenyataan, karena pada kenyataannya Alya sudah sakit hati melihat pemandangan itu, Raymon pun mau merespon wanita itu.

"Hah..." helaan nafas kasar Alya terdengar ketika dia sedang berada di kantin kampus bersama para sahabatnya.

"Kenapa lo?" tanya Riska sambil menyeruput jus mangga nya.

"Gw lagi marah sama Raymond," ujar Alya yang terus mengaduk-aduk minumannya.

"Lah? Kenapa emang dia?" tanya Dahlia melanjutkan percakapan Riska, karena dia juga ikutan kepo.

"Dia selingkuh," jawab Alya lirih, namun masih terdengar jelas di pendengaran ketiga orang di depannya.

"WHAT!!" teriak mereka bertiga yang membuat Alya tersedak minumannya, ya Alya baru saja meneguk minumannya malah di bikin terkejut.

"Uhuk, uhuk, uhuk..." batuk Alya menepuk dadanya, terlihat sangat sakit sepertinya tenggorokan Alya.

"Kampret, biasa aja bisa ga, uhuk,"

"Lo bertiga mau bikin gw mati konyol disini hah!" kesal Alya kepada tiga orang sahabatnya yang sekarang memamerkan gigi putihnya.

"Ehe, ya maap Al, kan kita kaget aja, ya ga gaes." ucap Tasya ke Riska dan Dahlia yang di setujui oleh mereke berdua.

"Kaget nya biasa aja dong, ah bikin gw tambah kesal aja lo pada!" ujar Alya terus memasang raut wajah kesalnya.

"Maap ah elah, btw, masak sih si Raymond selingkuh?" tanya Riska yang di anggukin oleh Tasya dan Dahlia.

"Ya mana gw tau, jelas-jelas kemaren mereka berpelukan di depan gw, garis bawahi, BERPELUKAN DI DEPAN GW." ujar Alya menekan kan kata terakhirnya.

"Santuy napa, PMS ya lo, ngegas mulu perasaan dari tadi, wkwkwkwk." tukas Tasya terkekeh.

"Eh, itu bukannya Raymond, cewek itu siapa?" tanya Dahlia sambil menunjuk dua orang yang sedang berjalan menuju kantin sambil tertawa.

"Ck, mood gw nambah turun melihatnya." ucap Alya yang bersiap-siap cabut dari sana.

"Eh eh, lo mau kemana?" tanya Riska mau memberhentikan Alya yang hendak pergi.

"Males gw lihat dua orang yang PACARAN disini," tukas Alya sambil menekankan kata PACAR dengan melirik sinis Raymond dan wanita itu yang sudah hampir mendekat ke arah ny.

Me And The PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang