one

255 29 24
                                    

"ALYA!!..."

Yang di panggil hanya melirik sekilas dengan deheman yang bikin orang naik daun, eh naik darah maksud nya.

"Oi Al, di cari dari tadi juga, eh malah asik-asik an mojok di rofftop.." kata Riska.

Ya, yang berteriak manggil Alya tadi Riska si cewek banyak bacot, bersama si Dahlia dan Tasya di belakangnya.

"Al gimana nanti malem jadikan seperti biasa?" tanya Dahlia menghampiri.

"Iya," jawab Alya singkat.

"Oke, jam 11 ngumpul di markas, Lomba nya di mulai jam 11.30, lawan lo anak SMA sebelah, Celsy cabe sekilo itu," kata Riska.

"Woi masuk kuy, udah mau bel noh, ntar di amuk sama macan goreng tau rasa lu," lanjutnya.

"Macan garong pe'a," jwab Tasya ambil menoyor kepala si Riska.

"Oi, lo suka amat noyor kepala gue, ntar otak gue lemot lu gue gibes," cerocos Riska.

"Bacot!"balas Alya.

Balik badan melangkahkan kaki nya menuju kelas di ikuti sama Dahlia dan Tasya.

"Eh eh, ah elah gue di tinggalin, tungguin oiii.."kata Riska dan langsung mengikuti para sahabat terkampretnya.
.
.
Bruk
"M..ma...maaf kak ga sengaja." ucap adik kelas yang menabrak Alya, bisa di lihat dia ketakutan dari cara bicaranya.

"Eh, lo kalo jalan punya mata ga sih!"sewot Riska ke adik kelas tadi.

"M..ma..maaf k..kak," cicit nya dengan nada takut.

"Balik."kata Alya.

"Apa?" tanya Tasya ke Alya dengan jidat mengkerut.

"Kelas,"kata Alya lagi.

"Ah elah neng, kalo ngomong irit banget, kayak kuota harus irit make nya kalo gak mau habis," sewot Riska karena Alya yang selalu irit dalam bicara.

"Hm," dehem Alya sambil melangkahkan kakinya menuju kelas meninggalkan adik kelas yang ketakutan tadi.

"Ah elah kan di tinggal lagi, tunggu Al, di tinggal mulu perasaan," kata Riska sambil berlari mengejar Alya yg sudah duluan pergi sama Dahlia dan Tasya.
.
.
.
Skip pulang sekolah

"Al, nanti malam gue tunggu sama anak-anak lain," ujar Dahlia sambil menepuk pelan lengan Alya.

"Hmm," jawab Alya dengan deheman.

"Gue duluan bye..."

Alya segera menaiki motor nya dan pergi meninggalkan sekolah menuju rumahnya.

Ketika di tengah jalan dia melihat ada copet yang berlari dari kejaran ibu-ibu, langsung aja Alya menendang kaki nya sampai terjatuh, dan Alya turun dari motornya.

"Balikin," kata Alya datar ke pencopet itu.

"Eh bocah jangan ikut campur lo!" ujar si copet.

"Bacot," kata Alya sambil menendang perut si copet sampai tergeletak.

Bugh
Bugh
Bugh

Alya memukul sampai tu copet babak belur dan melarikan diri, dan Alya berjalan menuju ibu yang memiliki dompet ini.

"Permisi, maaf ini dompet ibu yang di copet tadi," kata Alya ke ibu itu dengan senyum tipisnya.

"Aduh, makasih ya nak, kamu gapapa kan, ada yang luka?" khawatir ibu itu.

"Gak ada bu," ucap Alya menenangkan ibu itu.

"Namamu siapa nak?" tanya ibu itu sambil tersenyum.

"Alya," jawab Alya.

"Sekali lagi makasih ya nak Alya"

"Iya, sama-sama, kalo gitu saya permisi,"

"Iya hati-hati ya, makasih."

Alya menganggukan kepalanya dan melanjutkan perjalanan nya menuju rumah.
.
.
.
Rumah Aditama

Alya memasuki motornya ke garasi dan berjalan menuju pintu rumah nya.

"Assalamualaikum," salam Alya memasuki rumahnya.

"Waalaikumsalam, udah pulang Al." jawab mama Alya

Ya, di rumah hanya ada mama Alya karna papa nya harus kerja dan kedua abang nya kuliah.

"Hmm, " balas Alya sambil berjalan menuju kamarnya di lantai atas.

Mama Alya yang melihat Alya menaiki tangga langsung bertanya, "Ga makan dulu al?"

"Alya capek, mau tidur." jawabnya tanpa melihat ke arah mamanya sambil menuju kamar.

"Oke" kata mamanya menghela nafas menghadapi putri satu-satunya.

Alya menghempaskan tasnya ke sofa dan merebahkan badannya ke kasur tanpa mengganti baju nya terlebih dahulu, dan memejamkan matanya hingga malam tiba.

.
.
.
.
.

Sekian, next cerita lanjut
Jngan lupa votmen ya, tinggan jejak

Wassalamualaikum:')

Me And The PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang