Amnesia

53 5 13
                                        

Biarlah masa lalu berlalu,
Dan buka lah kembali lembaran baru,
Cukup jadikan itu sebagai pembelajaran bagi kita."

_Riska Wijaya
——————————————————

1 tahun kemudian...

1 tahun berlalu semenjak kejadian itu, dan semuanya tak ada berubah, yang berubah hanyalah keadaan, keadaan yang sekarang menjadi sirna.

Reymond sempat koma pasca dirawat di karenakan cidera pada kepalanya, saat ini Ray sudah sadar, namun ada yang berbeda ketika itu, Ray mengalami amnesia sementara, Alya yang mendengarnya menjadi sangat bersalah dan sangat sedih.

Raymond tidak bisa mengingat dirinya, itu yang membuat Alya semakin merasa bersalah, apa yang harus ia lakukan agar Raymond kembali mengingatnya.

"Hy, apa kabar?" tanya Alya sambil tersenyum simpul.

"Oh hy, baik, oiya nama lo siapa? Lupa gue, hehehe..." ujarnya terkekeh tanpa beban.

"Hmm Alya, Ray," ucap Alya sambil mengeluarkan makanan di dalam kantong plastik.

"Oh iya, eh btw lo kenal gue dimana?" tanya Ray yang menatap makanan di meja.

Alya yang mendengarkan terdiam sejenak menahan sesak di dadanya bahwa Ray benar-benar tidak mengingatnya sedikitpun, hati Alya serasa diremas kala mendengar kata yang keluar dari mulut Ray.

"Kita teman SMP, aku kenal kamu waktu itu pas kita ga sengaja ketabrak di lapangan basket, dan aku maki-maki kamu, dan pas itu aku ga tau sih kalo kamu itu salah satu murid yang populer, karena aku ga begitu peduli dengan masalah itu." jelas Alya.

"Oh ya? Terus-terus?" tanya Ray antusias ketika mendengarkan cerita masa lalunya dengan Alya.

Alya menarik nafas sejenak dan berbicara, "Dan setelah hari itu kamu sering mengganggu aku, nah dari sana kita dekat, namun setelah itu ada kejadian yang yah gitu deh."

"Maksudnya? Duh gue ga inget beneren sumpah, awshh..." sahut Ray mencoba mengingat, namun yang ada kepalanya makin sakit.

"Eh udah-udah lupakan, jangan di inget dulu, nanti kepala kamu makin sakit." kata Alya lirih.

"Hhmm baiklah, btw ini lo yang masak?" tanya Ray sambil menyuapkan makanan ke mulutnya.

"Iya..." kata Alya yang memperhatikan Raymond yang asik me makanan bekal yang Alya bawa.

"Hmm Ray, brarti kamu mau wisuda tahun ini dong jadinya?" tanya Alya yang memperhatikan Raymon makan dengan lahap.

Raymond yang sedang makan berhenti sejenak dan berkata, "Iya Al, gue tahun ini wisuda dan tahun kemaren gue kecelakan, yah gitu jadinya tahun sekarang." ujarnya dan lanjut menghabiskan makanannya yang tertunda.

"Owh, trus udah sidang dong?" tanya Alya lagi.

"Belum, besok gue sidang, datang ya lo, ajak yang lain," ujarnya.

"Oke sip, gue pasti datang kok." ucap Alya sambil tersenyum.

Setelah beberapa menit Raymond telah menghabiskan makanannya dan Alya segera membersihkan kota makan itu.

Sekarang keduanya duduk diruang santai sambil bercerita tentang hal yang tidak Raymond ingat.

"Eh oiya Al, lo sekarang mau nyari kerja dimana?" tanya Raymond sambil menengok kan kepalanya kesamping kanan dimana Alya duduk.

"Gak tau, gue lagi bantuin bokap aja dulu dikantor." ujar Alya yang terus melihat tayangan di TV.

"Owh gitu, eh btw itu bang Aqmal sama bang Aqmar nikahnya barengan?" tanya Raymond kesekian kalinya.

"Hooh, katanya biar gak terlalu ribet nanti, jadinya ya disamain aja."

"Wow acara besar-besaran dong nanti." kata Raymond sambil senyum dia jari.

"Iyalah, sikembar yang akan nikah ya gitu, apalagi anak pertama ya harus megah dikit lah, apalagi bokap ngundang semua kolega bisnis nya, hehe." sahut Alya sambil terkekeh.

"Iya deh iya, namanya juga Orkay hahaha." ucap Raymond tertawa.

"Ih mana huuu ngaurr..." kata Alya sambil mencubit pinggang Raymond tidak terlalu keras.

"Eh aww, kok dicubit sih?" tanya Raymond mengelus pinggangnya.

"Biarin, kamu ngeselin wleee..." ucap Alya sambil meledek Raymond.

"Ooo jadi gitu ya ehmm." kata Raymond sambil mendekat ke arah Alya.

Alya yang seakan tau gerak gerik Raymond langsung memasang kuda-kudanya hendak kabur.

"Eh eh mau ngapain!" ucap Alya sambil mundur kebelakang.

"Hmm mau apain ya? Aku mau kasih kamu hu...Ku..mannn..." sahut Raymond dan menjulurkan tangannya hendak menggelitiki Alya.

Alya yang tau langsung lari, "Hahaha gak kena wle..."

"Ooo gak kena ya, awas kamu jangan lari..." ujar Raymond berdiri sambil menunjuk Alya didepannya.

Dan terjadilah aksi kejar-kejaran layaknya kucing dan tikus.
Hari itu dihabiskan oleh mereka untuk bercanda, tertawa, dan lain-lainnya.

"Ray, tidak apa-apa kamu gak mengingatku, setidaknya kamu masih berada disisiku, meski hatiku yang menjadi taruhannya, raga yang lelah jika harus bersikap seolah baik-baik saja, Tuhan... Kembalikan ingatan dia, ingatan tentang kisah kita, ternyata aku tidak sanggup jika harus menerima kenyataan ini, setidaknya dia tau aku siapa, setidaknya dia tau tentang cincin yang dia pakai, hah mungkin ini ujian bagi hubungan kita, aku hanya berharap, semoga dia kembali sembuh seperti semula, dan kembali mengingat aku..."

.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc

●○●○●○●○❀●○●○●○●○❀●○●○●○●○❀●○●○●○●○

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Hy semua, maaf baru up ya, mungkin ada yg menunggu saya up dan ada juga yang tidak menunggu saya up, tidak apa-apa, makasih sudah mampir. Jangan lupa tinggalkan jejak, thanks.

Insta||@_riripuspita_r11

Me And The PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang