Me And The Past

four

Lebih baik diam daripada
Daripada mengucapkan
Apa yang bahkan tidak baik
Di dengar diri sendiri

@_Rpr11
----------------------------------------------------------

Afkar pov

Teng teng teng(anggap suara bel:v)

"Ayee, akhirnya, kantin kuy.."kata Haidar

"Yok lah, laper gw.."jawab naufal

"Lo berdua ikut kantin ga?" tanya Haidar.

"Iya"

"Hmm"

Jawab Rafka dan gw barengan.

Ketika gw menyelusuri koridor sampai kantin mpok surti gw denger tuh para cabe selalu muji-muji gw.

"Huaaa, pangen Afkar kuh, pacaran yuk,"

"Cowok idaman gw Afkar,"

"Afkar, gw jatuh hati sama lo, tanggung jawab."

"Eh itu si Afkar ganteng banget, omg..."

"Wahh, Haidar bule banget gila!"

"Waw, itu Rafka omg, gila ganteng banget."

"Ahh, Naufal ku..."

Begitulah kira-kira sorakan mereka yang gw abaikan.
Karna gw jyjyk aja dengan kata alay mereka.

Dan gw lihat ada cewek kemaren sedang duduk sama temannya

"Guys, duduk deket pojok itu aja," tunjuk Haidar ke arah pojokan kantin.

"Kuy" ajak Naufal.

"Eh, lo pesan sana," kata Rafka ke Haidar.

"Yaudah pesan apa lo pada?" tanya Haidar pasrah.

"Biasa," jawab Rafka singkat padat tepat.

"Lo Af?" tanya Haidar.

"Sama," jawab Afkar singkat.

"Oke."

Beberapa menit menunggu pesanan gw datang, gw buka IG aja dulu sampai makanan gw datang.

"Nih pesanan lo, kurang baik apa lagi gw coba," kata Haidar meletakkan satu mangkok bakso.

Gw diem aja sambil mkn bakso gw.

Ketika sedang asik-asik nya makan, tiba-tiba seisi kantin pada ribut, ternyata ada siswa yang terkena Bullying.

Gubrakk..

"Rasain lo, hahahaha," kata orang itu.

"A...am..ampun kak, a..ak...aku ga se..sengaja." kata cewek cupu itu meminta maaf.

"Guys, ambilin jus itu," tunjuk ketua gengnya.

"Nih" kata dayang-dayangnya sambil memberikan jus itu.

"Hu... Lo bau, biar seger nih gw kasi air gratis, biar tambah jelek," ujarnya sambil menuangkan jus alvocado.

"Hahahaha" ketawa para cabe itu.

Sementara gw liat si Alya perempuan kemaren itu sudah mengepalkan tangannya dan langsung beranjak dari mejanya menuju gerombolan cewek itu.

Dugg

Byurrr

'Kaget dong gw, hebat juga tuh cewek' batin gw.

"Lo Tania, cewek ga punya hati, dengan seenaknya lo ngebully orang yang bahkan ga salah apa-apa!" sentak Alya.

"Heh cabe, jaga ya mulut lo, jelas-jelas si cupu itu yang cari masalah sama gw!" pekik si cabe itu tak kalah sewot.

"Lo buta apa bego! Jelas-jelas temen lo yang sengaja dorong tuh cewek!" kata Alya tajam dengan wajah datarnya yang seketika orang-orang yang menyaksikan bergedik ngeri.

"Kalo sampai lo ulangi lagi dan sampai gw liat lo ngebully orang yang lemah, gw sekarang ga akan diem, cukup selama ini gw biarin elo berbuat sesuka hati lo, tapi tidak dengan sekarang." kata Alya lagi dengan suara dingin dan wajah datarnya dengan senyum miring yang menakutkan, wah ngeri juga liat dia kayak gitu.

Seketika seisi kantin hawanya berubah hening, dan gw masih terus memperhatikan dia.

"A...ap..apa sih lo, cabut guys," kata Tania dengan raut wajah yang sedikit ketakutan.

"Bubar." kata Alya datar dan semuanya kembali ke kegiatannya masing-masing.

"Dan lo!" kata Alya menunjuk cewek kena bully tadi.

"I..iy..iya kak" katanya gugup.

"hufftt, lo bersih-bersih, dan ganti baju lo," kata Alya yang mulai melembutkan suaranya.

"I...iy..iya kak, ma...makasih kak," balas adik kls itu.

"Hhmm, dan lagi, lo jangan diem ketika diri lo di bully dan dihina seperti tadi, ngerti lo." kata Alya memperintahnya.

"Iya kak, sekali lagi makasih kak." kata adik kls itu.

"Hmm" kata alya dan pergi dari situ menuju tempat temannya tadi.

ketika si Alya hendak balik badan gw masih tetap lihat dia dan mata kami bertubrukan dengan mata tajam milik gw beberapa detik, dan langsung di putuskan secara sepihak oleh alya dan melanjutkan langkahnya.

'Gw kok jadi penasaran sama tuh cewek ya, kadang dia dingin, jutek, ga peduli sekitar, moodnya selalu berubah, gw jadi penasaran,' batin gw.
.
.

Setelah selesai makan gw dkk langsung cabut ke kelas

Afkar pov end
.
.
.
.
.
.
.
.

Next cerita selanjutnya
Jangan lupa votmen, tinggalkan jejak
Wassalamualaikum:)

@_GoresanTintari