"HARUTOOOOO!!!!"
"EH ANJIR AWAS AWAS WOY NYAI NGAMUK!"
"HARUTO, SINI GAK LO!"
Haruto berlari makin cepat kala seorang gadis mengejarnya. Mereka bahkan sampai ke luar kelas.
"EH MINGGIR WOY!!"
"HARUTO KAMPRET SINI GAK LO!! BALIKIN BINDER GUE!!"
Keduanya saling teriak, membuat siswa lain yang sedang berjalan di koridor pun mengeluh.
Kalau saja Haruto tidak mengambil binder milik Nara-gadis yang mengejar Haruto-pasti tidak akan terjadi kejar-kejaran seperti ini.
Salahkan Nara yang dengan bodohnya meletakkan asal binder biru miliknya di sembarang tempat. Isinya semua tentang ringkasan berbagai mata pelajaran, tetapi bahaya jika sampai Haruto membuka bagian belakang binder itu.
Mereka berlari melewati kantin, koridor, kemudian kantin lagi. Ibu kantin pun sampai hafal dengan siklus kehidupan Haruto dan Nara yang setiap harinya kejar-kejaran.
"Isengin Nara adalah bakatku."- Haruto
Karena lelah, Nara duduk di salah satu bangku kantin. Sepi. Karena sekarang sedang jam pelajaran. Guru yang mengajar di kelas Nara belum datang atau mungkin jam kosong.
"Aduh gila capek banget. Haruto larinya kayak Naruto, cepet banget." Ucapnya sambil terengah.
Nara mengatur napasnya. Kemudian membeli minum di salah satu stan.
"Gak capek emang kejar-kejaran mulu, dek?" tanya si Ibu kantin.
"Capek, Bu. Habisnya si Haruto nyari gara-gara terus sama saya. Segala binder saya diambil lah sama dia."
"Emang di binder ada apa?" tanya Ibu kantin.
"Ada catatan pelajaran sama it-"
Nara memotong ucapannya, kemudian menepuk dahinya, "Aduh mampus. Pasti nanti dibuka-buka sama si kutil."
Setelah itu Nara segera berlari dari kantin menuju kelas. Ibu kantin hanya menggelengkan kepalanya
"Dasar anak-anak."
Nara bersumpah kalau sampai dia mendapatkan Haruto, dia akan menjewer telinga Haruto.
Nara mempercepat langkahnya hingga-
"Eh, aduh maaf, gak sengaja. Maaf, ya lagi buru-buru." Ucap Nara tanpa melihat ke arah orang itu.
Orang yang dengan tidak sengaja ditabrak itu pun hanya tersenyum tipis, kemudian melenggang pergi.
"Sumpah ya awas aja tuh si Naruto. Gue jewer kupingnya sampai merah."
Brakk!!
"HEH HARUTO LO TUH YA-"
"E-eh?"
Nara panik begitu melihat Bu Chaerin yang sedang menerangkan materi baru. Kacamata yang bertengger di hidung mancung wanita itu pun dinaikkan sedikit. Seketika suasana menjadi mencekam.
"Aduh mampus gueee." Batin Nara.
Bu Chaerin berdehem, kemudian berkata, "kamu tau, kan, saya barusan mau ngomong apa?"
🎶🎶🎶
"Gara-gara si kutil, gue jadi kena hukuman dari Bu Chaerin. Awas aja kalau nanti sampai dapat, gue mau jambakin rambutnya!" ucap Nara dengan kesal, tangannya sibuk membersihkan debu yang menempel pada rak perpustakaan.
"Lah? Ngapain lo, cil?"
Nara menoleh ke sumber suara, didapatinya lelaki yang tingginya hampir setinggi rak buku perpustakaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Music • Asahi
Fanfiction[DISCONTINUE] "Just like a music, you are my life." - Hamada Asahi. ᴀsᴀʜɪ x ᴏᴄ ©miyuniverse_, 2020 started : 21-9-2020