Prolog

5K 278 1
                                    

Mata tajam dan hidung yang sangat mancung hal yang bisa terlihat jika sang empu sedang terlihat amat fokus dan serius.

Rahangnya yang tegas dengan kulit bak susu itu sedang menjentikan jari jarinya diatas kayboard.

Sebut saja Oh Sehun.Ceo muda tampan yang berumur 26 tahun.

Memiliki postur tubuh yang sangat tegap dengan rambut blonde hitam legam,disertai kemeja putih lengan yang sudah di lipat di bawah siku menambah pesona seorang Oh Sehun.

Mata elangnya terhipnotis pada layar lebar yang menampilkan beberapa materi yang sulit di mengerti.

Gerak gerik bulir matanya bahkan jemari jemari tangannya tak henti bergerak.



Drrttt drrrrtt drrrrrrtt

Fokusnya terbagi bahkan jemari nya yang lincah tadi terhenti kala suara yang berasal dari handphonenya berbunyi.

"yeoboseyo"

"Hmmm" Jawab Sehun

"Apakah kau sudah makan?" Tanyanya di sebrang telpon

"Belum.Wae?" Tanya Sehun

Terdengar helaan napas lega dari sebrang telpon.

"Syukurlah usaha ku tidak sia sia"

"Wae?"Tanya Oh Sehun dengan raut wajah datar

"Aku memasak hari ini.Aku akan kekantor mu mengantarkan makan siang.Kau tidak keberatan kan?"

"Tidak" Jawaban yang membuat lawan bicaranya mendengus

"Yasudah kalau begitu aku tutup.bye hunie.....muachh!"

Tut.Panggilan dimatikan oleh Sehun.Dan meletakannya di meja.

Sehun memijit keningnya dengan kedua siku bertumpu pada meja kacanya.
Dirinya amat pusing dengan beberapa materi yang harus di pelajarinya belum dengan beberpa proyek proyek yang akan dia tangani.


Tok tok tok tok


Terdengar ketukan pintu mengalihkan atensi Sehun untuk melihatnya.

Setelah mengatakan masuk terlihat seorang perempuan berdress diatas lutut dengan warnah merah menyala dan di padukan highheels nya yang berwarna silver yang lumayan tinggi menambah kesan cantik dan seksi.

Perempuan itu membungkuk setelah berhadapan dengan Sehun.

"Maaf Sajangnim.Ini dokumen yang sajangnim inginkan" Setelahnya perempuan itu memberikan sebuah map bewarna biru muda pada Sehun

Hanya deheman Sehun berikan pada sekertarisnya dan langsung mengambilnya.

Perlahan Sehun membuka lembar demi lembar lembaran pada dokumen itu.
Membaca dengan teliti dan tak lupa tatapan dingin dan tajam itu ia perlihatkan.

"Aerin"

Yang di panggil pun terkesiap karena dirinya sedari tadi fokus menikmati pahatan sempurna dari wajah atasannya.

"I-iya sajangnim" Jawabnya terbata

Sehun mendongkak tak lupa dengan tatapan datarnya ia berikan.

"Mengapa BBH company membatalkan kerja samanya"

"Oh itu karena mereka bilang tidak puas dengan jaminan yang anda berikan sajangnim.Dan mereka akan menyetujuinya jika anda mau memberika yang perusahaan mereka butuhkan" Ucapnya Aerin

Sehun pun menatap kembali pada dokumennya.

"Oh iya sajangnim.BBH Company sudah menjelaskan semua detail detailnya,mungkin ada di lembaran terakhir"Ujar Aerin seraya berjalan pada Sehun untuk memberitahu lembaran itu

Brukk

Tak sengaja langkah Aerin tersandung.Beruntungnya ada Sehun yang singgap membantunya.Jika Sehun tak cepat mungkin pinggang Aerin akan terbentur sisi meja yang terbuat dari kaca.

Dan berakhirlah Aerin berada di pangkuan atasannya yaitu Oh Sehun.

Keduanya bertatap mata.Jika Aerin mengerjapkan mata beberapa kali karena gugup berdekatan dengan Oh Sehun yang memiliki pahatan wajah sempurna bak pangeran.Sedangkan Sehun hanya tatapan tajam elangnya dengan wajah yang terkesan datar dia berikan.

Pranggg!!!!!

Keduanya terkejut.Menoleh pada sumber suara yang ternyata berasal dari pintu ruangan.

Deg!!!


" LALISA!"










vortex wound (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang