Datang akan pergi
Lewat kan berlalu
Ada kan tiada
Bertemu akan berpisahAwal kan berakhir
Terbit kan tenggelam
Pasang akan surut
Bertemu akan berpisahHei sampai jumpa di lain hari
Untuk kita bertemu lagi
Ku relakan dirimu pergiMeskipun ku tak siap untuk merindu
Ku tak siap tanpa dirimu
Ku harap terbik untukmu…Lagu Sampai Jumpa milik Endank Soekamti menggema diseluruh antero aula yang hanya dihuni khusus oleh semua prodi kelas 12, mulai dari MIPA, Bahasa, dan IPS. Semua berbaur menjadi satu membentuk lingkaran menabrak bentuk aula yang kotak. Di selingi oleh puisi dadakan yang dibacakan oleh salah satu siswi prodi Bahasa. Hitung-hitung sebagai perpisahan awal di akhir semester 5 ini. Mengingat sekarang sudah bulan oktober dan akhir November mereka semua sudah melaksanakan Ujian Akhir Semester. Di tambah lagi semester depan mereka sudah disibukkan oleh Try Out, Ujian Sekolah, Ujian Praktik, hingga nanti puncaknya adalah Ujian Nasional.
Setelah sebelumnya mereka sudah mendapatkan perpisahan termanis yang di sembahkan oleh para adik kelas mereka. Sebuah komunitas yang sepertinya baru saja aktif lagi setelah kelulusan para kandidat pembentuknya yang sekarang sudah menjadi alumni, komunitas yang disebut sebagai AngFans terdiri dari hampir semua murid laki-laki SMA Angkasa memberikan sebuah persebahan yang tak pernah terduga. Lagi-lagi melantunkan lagu Sampai Jumpa milik Endank Soekamti sembari melambaikan tangan kepada kelas 12. Semua kelas 10 dan sebelas lainnya yang peka langsung ikut bergabung diatas panggung bahkan hingga panggung seluas itu tak cukup untuk mereka. Beberapa ada yang di bawah panggung. Dengan gerakan yang sama, mereka menggerakkan lambaian tangan dari kanan ke kiri. Kelas 12 hanya bisa melihat mereka
semua, tatapan kagum dan haru bercampur jadi satu. Bagaimana bisa mereka menciptakan sebuah kenangan yang teramat manis jika harus terlupakan. Kenangan yang belum pernah ada sebelumnya. Nanda, Uri, Tata, Meli, Yaya, Farah, hanya bisa merangkul satu sama lain. Begitupun juga para teman-teman seangkatan. Saling berangkulan. Melihat suasana aula yang seperti ini membuat Nanda ingat peristiwa beberapa minggu lalu, saat semua kelas 12 berkumpul menjadi satu di lapangan bola basket.Siang itu, seluruh kelas 12 diminta meluangkan waktu untuk mengambil foto angkatan. Semua kelas 12 MIPA, IPS hingga Bahasa bersiap untuk mengambil foto angkatan. Meskipun matahari sedang panas, tidak menyurutkan semangat mereka. Meski beberapa ada yang mengeluh kenapa fotonya siang hari, kenapa enggak pagi gitu atau sore. Dan jawabannya adalah karena deadline foto mereka mepet.
Dengan gaya kepanasan, semua angkatan tahun ini berdiri ditengah lapangan basket. Berbaris sesuai tempat yang sudah dijelaskan. Ada 3 seragam hari ini batik, pramuka, dan putih-abu. Semua baris didalam garis yang yang ada. Garis yang menunjukkan kalau itu adalah gambar seekor burung elang. Yups, tema kali ini adalah elang. Mereka berharap angkatan SMA Angkasa kali ini akan menjadi seperti elang, kuat dan fokus menggapai tujuan mereka.
"Panas sekali ya allah!" keluh Anggi mengibaskan kerudungnya.
"Lebay!" sahut Dita. Fyi, Dita dan Anggi tidak pernah akur. Entah kenapa alasannya karena setahu Nanda dan teman-temannya, Anggi tidak pernah cari gara-gara ke Dita dan begitu juga sebaliknya.
"Ayo gaes semangat! Semakin kalian cepat untuk baris yang rapi dan nurut sama panitia. Semakin cepat kalian berteduh dan pulang!" Teriak ketua year book tahun ini.
Semua mengangguk dan menurut perintah panitia year book angkatan 26. Setelah beberapa kali mengambil foto dan sudah mendapatkan foto yang diharapkan mereka diperkenankan untuk meninggalkan lapangan. Sebelumnya mereka sempat bertepuk tangan dengan meriah, berterima kasih kepada diri sendiri yang sudah berhasil bekerja sama dengan lainnya demi kebersamaan.
#
November, 2018
Ujian Akhir Semester semakin dekat, tidak terasa besok hari rabu sudah mulai dilaksanakan ujian hingga 7 hari ke depan. Seluruh ketua kelas semakin di sibukkan oleh urusan kartu peserta dan ruang ujian yang membuat mereka harus riwa-riwi keluar masuk ruang Tata Usaha untuk mengurus kartu peserta ujian untuk para teman sekelasnya. Karena aturan di sekolah ini atau mungkin sekolah lain juga, sebelum melaksanakan ujian akhir semester, semua murid wajib melunasi bayar bulanan hingga akhir semester. Kalaupun mereka tidak membayar sampai akhir semester, mereka harus siap dengan konsekuensi tidak mendapat kartu peserta ujian. Tapi jangan salah, ucapan 'tidak membayar sampai akhir semester maka tidak mendapat kartu tanda peserta' hanya sebagai sirine belakang. Karena nyatanya kalaupun belum membayar, mereka pun masih mendapatkan kartu tanda peserta meski harus mendapatkan yang paling akhir. Intinya tidak mungkin sebuah sekolah tega membiarkan muridnya tidak mengikuti ujian hanya karena halangan dalam pembayaran.
Seperti yang terlihat istirahat kali ini, antrian bayaran bulanan semakin panjang. Mulai dari kelas 10 hingga kelas 12 semua melebur untuk saling antri membayar bulanan. Ya seperti ciri khas semua orang, selalu mendadak. Walaupun sudah diberi tahu jauh-jauh hari. Tetap saja, yang mendadak memang yang paling terbaik bagi mereka.
"Rek, minta perhatiannya sebentar!" Ucap Suryo; ketua kelas 12 IPS 3 didepan kelas sembari membawa sebuah tas kertas bertuliskan 12 IPS 3. Melihat teman-temannya sudah tenang, Suryo langsung berucap, "ini gue bawa kartu peserta buat ujian rabu besok, gue taruh sini kalian ambil sendiri tapi jangan berantakan. Kalau sampai ada yang hilang bukan urusan gue!"
"Ketua apaan sih lo Sur! Enggak ada tanggung jawabnya banget." Ucap Anggi saat Suryo berjalan disampingnya.
"Siapa suruh milih gue jadi ketua kelas," sungut Suryo langsung kembali ketempat duduknya yang ada pada barisan ke-empat.
"Gue ambil dulu." ucap Anggi bangkit dari duduknya.
"Gue nitip Nggi," pinta Nanda kepada Anggi.
"Iya gue tau, lo juga nitip kan?" Tawar Anggi kepada Farah.
Farah mengangguk.
"Pasti gue enggak seruangan sama kalian," ucap Nanda tiba-tiba. Sudah hafal betul kalau setiap ujian pasti dia enggak seruangan dengan Anggi dan Farah. Secara urutan abjad mereka berbeda sehingga membuat mereka berada pada absen yang berjarak jauh. Kalau Anggi dan Farah udah pasti satu kelas karena absen mereka masuk dalam nomer awal.
"Ini!" Anggi melemparkan kartu peserta yang sudah diambilnya.
"Ruangan berapa?" Tanya Nanda kepada Farah dan Anggi.
"18." Anggi dan Farah menjawab bersamaan.
"Itu kan, gue ruangan 19." Keluh Nanda.
"Kita sama adik kelas apa?" Tanya Farah.
"Tidak tahu" jawab Anggi singkat.
"Sur!" Panggil Nanda menoleh kebelakang.
Suryo mendongak dari ponselnya, menatap Nanda yang sedang bertanya.
"Kita sekelas sama siapa?" Tanya Nanda.
"Enggak tau, kayaknya kelas 10 IPS 4. Soalnya di 12 IPS 2 sama 10 IPS 3." Jawabnya.
"Kok sama-sama IPS? Biasanya kita sama kelas IPA." Sahut Anggi.
"Mana gue tau." Balas Suryo.
"Tumben kita sama anak IPS, biasanya kita sama anak IPA kan?" Ucap Farah.
Anggi dan Nanda sama-sama diam.
○○○○○○○○○○
To Be Continue
-Kamis, 1 Oktober 2020-
KAMU SEDANG MEMBACA
Popcorn Boy [NSHS 1] [END]
Teen FictionAdik kelas cowok jadi pacar? Konon, masa SMA adalah masa yang paling indah. Masa pencarian jati diri dan cinta yang sesungguhnya karena masa SMA adalah masa yang bisa kita bilang masa terakhir saat remaja. Tapi, bagaimana jadinya kalau kakak kelas c...