Keesokan harinya aku, Bian dan Bang Brian mengantar kepergian Bang Tata. Aku melihat Bang Tata yang kini memeluk Bian sambil melontarkan berbagai nasehat yang samar-samar aku dengar.
Di belakang Bang Tata ada perempuan cantik berambut pendek yang aku ketahui bernama Mbak Assa sedang tersenyum melihat Bang Tata dan Brian yang masih berpelukan.
Bang Tata mengacak puncak kepala Bian saat melepas pelukannya dan Bang Tata mengulurkan kedua tangannya ke arahku, tanpa pikir panjang aku berlari kecil ke arahnya dan langsung menubruk tubuhnya untuk kupeluk erat-erat.
"Abang berasa mau pergi ke luar planet kalo perpisahannya begini."
Aku melepas pelukanku lebih dulu dan menatap matanya dalam-dalam. "Jarak Jakarta ke Yogya jauh Bang, gak cukup setengah jam perjalanan."
"Iya-iya. Abang titip Bian ya, kalo dia bikin kamu nangis langsung lapor ke Abang."
Aku mengangguk dan tersenyum lebar mendengar pesannya. "Siap Bang."
Bang Tata kembali memelukku erat dan mengusap punggungku selama beberapa saat.
"Abang pergi sekarang ya, Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam." Aku langsung mencium punggung tangan kanannya dan melambaikan tangan untuk melepas kepergiannya.
"Astaga Ki. Bang Digta tuh pergi buat belajar, bukan ke medan perang, berat banget kayaknya ngelepasin," ucap Bian yang kini berdiri di sampingku.
Aku memukul lengannya cukup keras. "Kenapa sih, cemburuan banget sama abang sendiri?"
Bian hanya mendengkus dan menarik tanganku. "Yuk ah pulang."
-
Bian memintaku untuk mampir sebentar ke rumahnya, tanpa pikir panjang aku puj mengiyakan ajakannya. Dan di sinilah kami sekarang, nonton drama Korea yang ditayangin di TV swasta Indonesia.
Bian memelukku dari belakang, sedangkan aku hanya menatap malas pada layar televisi yang menampilkan berbagai cewek cantik yang setengah badannya diblur karena memakai baju yang terbuka.
"Mending ganti aja deh, gak seru," ucapku akhirnya.
Bian menunduk dan menatapku malas. "Biasanya suka yang beginian?"
"Iya suka, tapi sensasinya beda kalo nonton di tivi."
Bian berdecak dan mengambil remote yang berada di meja tepat di hadapan kami.
"Kangen Bang Tata deh."
Bian menjambak sedikit rambut belakangku. "Baru sejam ya dia pergi, gak usah lebay deh."
Aku tertawa mendengar ocehannya, Bian ... dia terlalu cemburu saat aku menyebut Bang Digta. Dia pikir aku masih suka sama Bang Digta, padahal kemarin aku sudah menjelaskan panjang kali lebar soal perasaanku ke abangnya sendiri tapi ada kalanya ia masih tetap cemburu buta.
Kemarin
"Gue pikir lo jadian sama abang gue."
Aku menaikkan kedua alisku dan menatapnya bingung. "Kenapa bisa kepikiran gitu?"
Bian membuang napasnya kasar. "Gue liat lo berdua pelukan erat banget, saat itu gue pikir usaha gue selama ini buat deketin lo itu sia-sia. Karena mau bagaimana pun, sosok Bang Digta lebih dulu kenal lo, lebih dulu jagain lo dan lebih dulu ngasih perhatian lebih ke lo."
Aku menatapnya yang kini sedang menunduk dan memainkan jari-jari tanganku.
"Gue tau, gak seharusnya gue punya pikiran bakal bersaing sama abang sendiri cuma gara-gara cewek. Tapi Ki, gue gak bisa ... lo tau kan kenapa?"
Aku mengangguk untuk merespon pertanyaannya.
"Makasih udah milih gue, Bian."
Bian menaikkan pandangannya hingga mata kami bertemu, satu senyuman manis terukir di wajahnya.
Bian menarik lembut tanganku dan memelukku erat membuatku untuk membalas pelukannya.
"Makasih Ki, udah terima gue." Bisiknya lembut tepat di telingaku.
15 maret - 09 oktober 2020
Makasih udah baca cerita gak jelas ini, maaf kalo ada adegan yang cringe WKWKWK dapet salam dari Yukia dan Bian!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Eyes On You | Ryujin x Hyunjin ✅
Fiksi RemajaPov 1 (Ryujin alias Yukia) Tentang Yukia yang naksir Digta (Jinyoung GOT7) sejak lama, meskipun Yukia sadar sampai kapanpun dirinya hanya dianggap adik oleh Digta. Sampai akhirnya Bian (Hyunjin) adik Digta muncul, dan ngerubah sesuatu di antara mer...