Seorang pemuda berkulit tan terlihat berjalan dengan tergesa memasuki sebuah gang gelap yang jarang dilewati oleh warga sekitar. Ia menggunakan pakaian serba hitam. Mulai dari sepatu hitam, celana jeans hitam, kaos hitam yang dirangkap dengan jaket kulit hitam, topi hitam, sampai masker yang juga berwarna hitam. Membuat kesan misterius semakin melekat pada dirinya. Pemuda itu sesekali melihat arloji di pergelangan tangan kirinya lalu mempercepat langkahnya.
Sampai akhirnya nampak sebuah rumah kumuh yang terlihat tak terurus di ujung gang. Ia segera membuka pintu kayu yang sudah terlihat lapuk itu dan memasuki rumah kumuh tersebut. Kepulan asap rokok menyeruak saat pemuda berkulit tan itu membuka pintu. Terlihat beberapa pemuda yang juga berpakaian serba hitam tengah berkumpul, bermain poker sambil menghisap rokok mereka masing-masing. Para pemuda itu sontak mengalihkan pandangan mereka pada si pemuda tan yang baru saja memasuki ruangan.
"Lah si Haechan baru dateng. Darimana sih lo? Kok lama banget?" tanya salah satu dari kumpulan pemuda itu sambil masih menyesap rokoknya yang terlihat sudah hampir habis.
"Macet tadi di jalan," jawab si pemuda tan yang diketahui bernama Haechan itu seadanya.
"Untung si Bos belum dateng, kalo udah bisa abis lo kena marah," ujar salah satu pemuda yang langsung disahuti dengan anggukan setuju oleh yang lainnya. Haechan ikut mengangguk sembari menghembuskan napasnya lega, ia bersyukur sekali bos nya datang terlambat hari ini. Jika tidak, mungkin ia akan jadi incaran kemarahan bos nya yang memang memiliki sifat tempramen itu.
Baru saja Haechan hendak mengeluarkan sebungkus rokok dari saku celananya, terdengar bunyi berderit khas pintu reyot yang sedang dibuka. Terlihat sesosok lelaki berbadan kekar dengan baju hitam tanpa lengan, membuat otot-otot bisepnya terlihat sangat jelas. Sontak Haechan mengurungkan niatnya untuk menyesap rokoknya dan segera memasukan kembali bungkus rokok miliknya ke dalam saku celananya.
Sama halnya dengan para pemuda lain di sana, mereka segera menghentikan permainan poker dan mematikan rokok mereka, lantas segera berdiri tegak menyambut kedatangan pria berbadan kekar tadi. "Siang Bos!" ucap mereka serentak. Pria berbadan kekar yang disebut sebagai "Bos" itu mengangguk kecil sebagai jawaban dan segera duduk di satu satunya kursi yang ada dalam ruangan tersebut.
"Hari ini gue bawa job besar. Kalian semua ber- satu, dua, tiga, empat, lima, enam," ucap si Bos menghitung para pemuda yang ada di depannya. "Kalian berenam dipimpin Yuta ikut gue ke tempat klien kita."
"Maaf Bos, ini kan kita bertujuh?" tanya seorang pemuda yang tadi disebutkan bernama Yuta, raut mukanya tampak bingung.
"Iya, kalian berenam kecuali Haechan. Soalnya gue punya job lain buat dia."
"Widih, beda ya job nya kalau yang udah pro," celetuk salah satu pemuda di sana.
Si Bos tertawa mendengar celetukan anak buahnya tersebut. "Iya lah, buat yang udah pro bayarannya juga lebih besar. Makanya tiru tuh skill si Haechan."
Haechan ikut tertawa mendengar perkataan bos nya. Di antara anggota lain, Haechan memanglah yang paling berbakat. Ia dapat berpikir cepat, cerdas dalam mengelabui lawan, dan juga bersih saat melakukan pekerjaannya. Sudah banyak kasus yang ia lakukan tak kunjung berhasil diselidiki polisi. Seolah tak kunjung menemukan titik terang, polisi selalu menyerah untuk menyelesaikan kasus pembunuhan yang dilakukan oleh Haechan dan pihak keluarga korban pun terpaksa menutup kasus tersebut. Pasalnya, polisi selalu saja tak menemukan bukti yang cukup kala menyelidiki pembunuhan yang dilakukan oleh Haechan.
"Jadi job buat saya apa, Bos?" tanya Haechan setelah riuh tawa dalam ruangan mulai mereda.
"Nih, ada yang minta lo buat habisin orang ini. Bikin penyebab kematiannya seolah dia mati karena bunuh diri," ujar si Bos sambil menyodorkan secarik foto target yang dimaksud, di sana juga tertulis identitasnya seperti nama, alamat, tempat ia bekerja, dan lain lain.
Haechan mengambil foto itu dari tangan bos nya, mengamati wajah sang target dengan saksama, lalu membaca identitas yang tertera di sana.
"Huang Renjun."
ᴖ◡ᴖ · ᴖ◡ᴖ · ᴖ◡ᴖ
𝙷𝚊𝚒𝚒𝚒, 𝚁𝚎𝚗𝚑𝚢𝚞𝚌𝚔𝚒𝚜𝚝! 𝙹𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚕𝚞𝚙𝚊 𝚟𝚘𝚖𝚖𝚎𝚗𝚝 𝚗𝚢𝚊 𝚢𝚊, 𝟷 𝚟𝚘𝚖𝚖𝚎𝚗𝚝 𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚔𝚊𝚕𝚒𝚊𝚗 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚜𝚊𝚗𝚐𝚊𝚝 𝚋𝚎𝚛𝚑𝚊𝚛𝚐𝚊
𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚊𝚔𝚞. 𝚃𝚑𝚊𝚗𝚔 𝚢𝚘𝚞𝚞𝚞! 💚
![](https://img.wattpad.com/cover/241887381-288-k260056.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
camaraderie | hyuckren
Fanfictionca·ma·ra·de·rie /ˌkäməˈrädərē,ˌkaməˈrädərē/ (n.) rasa saling percaya di antara orang-orang yang menghabiskan banyak waktu bersama. . . . Haechan, seorang anggota kelompok mafia terkeji di kotanya mendapatkan tugas untuk membunuh seorang seniman muda...