Haechan mengerjapkan matanya beberapa kali. Ia menatap ruangan serba putih itu dengan bingung, ruangan ini terasa asing baginya. Ini bukanlah kamarnya, bukan pula kamar di sebuah rumah sakit. Atau mungkin jangan jangan?
"Mampus mati juga gue. Ya Tuhan ampuni Hamba, Ya Tuhan. Hamba terpaksa kerja kayak gini. Jangan panggil Hamba dulu, Ya Tuhan," Haechan memohon-mohon sembari menutup kedua matanya, ia tak berani melihat sekitar.
Suara tawa terdengar saat Haechan sedang bergetar ketakutan karena berpikir bahwa ia sudah mati dan sedang berada di alam barzakh. Haechan sontak membuka matanya dan menemukan seorang pria bertubuh mungil yang membawa nampan berisi bubur dan air putih sedang menertawakan dirinya.
"Santai, lo masih idup anjir HAHAHAHA NGAKAK BANGET GUE!" pria itu menyimpan nampan yang ia bawa di nakas samping kasur, sambil masih tertawa terbahak-bahak. Mata Haechan membulat saat menyadari siapa pria mungil di depannya ini. Dia Huang Renjun, target yang harus ia habisi atas perintah bos nya.
"Huang Renjun?" gumam Haechan pelan namun masih dapat terdengar oleh Renjun.
"Eh? Lo kenal gue?" Renjun mengernyit namun langsung membuat seutas senyum setelahnya. Haechan tak berkedip menatap pria mungil di depannya itu. Manis, batinnya dalam hati.
"Tau lah, gue suka senyu- eh maksudnya gue suka karya-karya lukisan lo," jawab Haechan sembari tersenyum kikuk. Jantungnya berdegup kencang, hampir saja ia mempermalukan dirinya sendiri di hadapan orang yang baru ia temui. Renjun terkekeh mendengar jawab Haechan lalu mengucapkan terima kasih karena telah menyukai karya lukisannya.
Renjun menyingkap selimut yang menutupi tubuh Haechan, memeriksa luka Haechan di sekujur badannya yang telah ia obati semalam. "Masih sakit banget ya pasti? Nih, makan dulu abis itu minum obat pereda nyeri lagi," ujar Renjun.
Haechan berusaha bangun dari posisinya untuk duduk, sesekali ia mengaduh kesakitan karena lukanya yang masih belum sembuh total. Renjun juga membantunya untuk duduk, ia menempatkan satu bantal di belakang punggung Haechan agar dia bisa lebih nyaman saat duduk.
"Bisa makan sendiri kan?" tanya Renjun sambil menyodorkan mangkuk berisi bubur itu pada Haechan. Haechan terkekeh mendengar pertanyaan Renjun, "bisa lah, gak terlalu sakit kok gue kan kuat."
"Idih. Yaudah kalau butuh apa apa panggil aja gue ya," baru tiga langkah Renjun beranjak dari kasur, terdengar suara berisik dari mangkuk yang terjatuh. Sontak ia membalikan badannya dan menemukan Haechan tengah mengaduh kesakitan.
"Lo tuh makanya kalau masih sakit bilang aja napa, gausah gengsi. Untung gue pake mangkuk plastik," Renjun mengomeli Haechan, tangannya sibuk membersihkan tumpahan bubur yang ada di lantai juga yang ada di selimut dan baju Haechan. Dengan sigap Renjun mengganti bubur yang tumpah tadi dengan yang baru.
"Udah, gue aja yang suapin daripada tumpah lagi ntar gue juga yang repot," Renjun menyodorkan sesendok bubur yang langsung dilahap oleh Haechan.
"Kok lo mau nolongin gue? Lo kan gak kenal gue," tanya Haechan, masih menatap lekat wajah pria di depannya itu.
"Ya masa ada orang kecelakaan gue diemin aja. Gue jahat dong?"
"Gimana kalo ternyata orang yang lo tolong itu jahat dan punya niat nyelakain lo?"
"Gak masalah. Yang penting berlaku baik aja dulu sama orang, kalau dibales jahat ya itu urusan dia sama Tuhan. Mendiang mama gue selalu bilang; berbuat baiklah pada orang jahat, karena sebenarnya mereka lah yang paling banyak membutuhkan kebaikan."
Haechan dibuat tertegun oleh jawaban bijak dari Renjun. Saat itu juga ia bertekad pada dirinya sendiri untuk berhenti melakukan pekerjaan buruk yang dapat merugikan dirinya itu, juga muncul dorongan dari dalam dirinya untuk melindungi manusia mungil berhati mulia di hadapannya.
"Gue Haechan. Mulai sekarang lo bakal lebih sering liat gue."
"Hah? Maksudnya?" Renjun mengernyitkan dahinya, bingung mendengar ucapan Haechan.
"Gue mau kenal lo lebih deket. Lo keren," jawab Haechan. "Dan manis", tambahnya dalam hati.
ᴖ◡ᴖ · ᴖ◡ᴖ · ᴖ◡ᴖ
𝟸𝟿, 𝚂𝚎𝚙𝚝 𝟸𝟶𝟸𝟶
💚 𝙷𝚊𝚙𝚙𝚢 𝚁𝚎𝚗𝚑𝚢𝚞𝚌𝚔 𝙳𝚊𝚢 💚#동런없는_동런카페
#𝙷𝙰𝙿𝙿𝚈_𝚂𝙾𝚄𝙻𝙼𝙰𝚃𝙴_𝙳𝙰𝚈
#𝙷𝚊𝚙𝚙𝚢𝚁𝚎𝚗𝚑𝚢𝚞𝚌𝚔𝙳𝚊𝚢
#𝟸𝟿𝟶𝟿𝙳𝚘𝚗𝚐𝚁𝚎𝚗𝙳𝚊𝚢
#𝚂𝚘𝚞𝚕𝚖𝚊𝚝𝚎_𝙳𝚊𝚢
#런혁_데이
![](https://img.wattpad.com/cover/241887381-288-k260056.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
camaraderie | hyuckren
Fanficca·ma·ra·de·rie /ˌkäməˈrädərē,ˌkaməˈrädərē/ (n.) rasa saling percaya di antara orang-orang yang menghabiskan banyak waktu bersama. . . . Haechan, seorang anggota kelompok mafia terkeji di kotanya mendapatkan tugas untuk membunuh seorang seniman muda...