1.0

3.3K 506 81
                                    

setelah makan malam bersama chenle memutuskan untuk membersihkan diri sementara jisung sudah bergelung di ranjang si pemilik apartemen sambil mainin hpnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

setelah makan malam bersama chenle memutuskan untuk membersihkan diri sementara jisung sudah bergelung di ranjang si pemilik apartemen sambil mainin hpnya.

pikiran dia nerawang. kejadian tadi siang sebenernya cuma perkara masalah sepele. wildan, anak ips kelas dua itu ternyata orang yang bikin jisung kecelakaan pas turun ke arena balap beberapa waktu lalu.

ga nyangka aja sih sebenernya dia nyuruh geng hwall, si anak stm buat ribut sama anak sman 78 demi mancing jisung keluar dari sarangnya.

well, ga bisa dipungkiri jisung orangnya cukup loyal dan mungkin aja wildan udah tau kemarin itu jadwalnya jisung buat turun ke arena balap sebagai perwakilan anak sman 78.

"lo belom tidur?" chenle keluar dari kamar mandinya dengan rambut setengah kering. tangannya memegang handuk dan mengusapnya pelan di kepala agar kandungan air yg ada di rambut basahnya hilang.

"ji?"

chenle natap bingung jisung yang masih bengong ngeliat ke arah dia. itu anak kenapa sih? kesambet?

akhirnya chenle ngedeket dan udah berdiri tepat di samping ranjangnya sendiri. tangannya terulur buat nyentuh sisi wajah jisung.

"ji... lo ngelamun?"

ngerasain telapak tangan hangat yang lembut di pipinya sontak jisung tersadar. ia mendongak dan menatap chenle sarat akan pemujaan.

tangan kecil chenle dia genggam terus dibawa ke bibirnya buat dikecup lembut. "lo cantik"

oke... chenle ngerasa dejavu sama perkataan 'lo cantik' itu. kenapa orang-orang suka banget bilang dia cantik?

orang ganteng begini dibilang cantik? katarak ya kalian semua?

kecupan di tangan kanan chenle berpindah ke jari-jarinya dan kini jisung mengulum jari telunjuk si manis yang membuat empunya melenguh tanpa sadar.

"lo ga biasanya kayak gini ... ji?"

kuluman di jari telunjuk chenle terhenti diakhiri dengan gigitan yang membuat bekas melingkar tertinggal di ruas jarinya itu.

"k-kok lo gigit jari gua sih?!" chenle mendesis sakit dan mengibaskan tangannya di udara sementara jisung menyeringai.

"lo mau tau kenapa gua gigit tangan lo?"

mata chenle masih menatap jisung dengan kesal yang dibalas dengan sorot mata sendu juga lelah yang mana chenle juga ga ngerti kenapa jisung kayak gitu.

"selama bekas itu belom ilang, lo milik gua"

chenle ngerenyit bingung. "maksudnya?"

jisung menyeringai lebar. tangannya menarik pinggang chenle hingga membuat pemuda yang tadinya berdiri itu kini terduduk di pangkuannya.

kejadian yang berlangsung cepat itu membuat handuk yang disampirkan di leher chenle terjatuh ke lantai dengan dramatis.

"milik lo?"

(un)sensitive feelings [ ✅ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang