TWISTED - 3

1.7K 204 102
                                    

∵ TWISTED ∵

|

|

|

|

Aroma ini....

Jeno sama sekali tidak bisa memalingkan wajahnya dari mata bulat anak kecil yang terlihat sangat ketakutan dihadapannya bahkan anak tersebut sudah menangis sambil menahan isakannya karena takut akan berakhir seperti ayahnya.

Perlahan kedua pupilnya yang memerah berubah kembali menjadi coklat, tubuhnya melemas saat kewarasannya kembali dan pengaruh obat yang membuatnya menggila perlahan menghilang. Tubuh Jeno pun merosot dan jatuh tergeletak di samping tubuh anak kecil tersebut, kesadarannya perlahan menghilang.

Keheningan dari tubuh tak bergerak si ayah dihadapan sang anak berganti dengan isak tangis saat ia menyadari bahwa ayahnya sudah tak lagi bernyawa, dengan kaki gemetar ia mencoba untuk bangkit berdiri menjauhi tubuh pria yang membunuh ayahnya dan menghampiri tubuh sang ayah.

Kedua tangannya mencoba untuk menggerakkan tubuh yang sudah lemas tak bernyawa dengan darah yang berceceran dari lehernya. "Appaaa..." panggilnya dengan penuh harap, setidaknya ia berharap melihat dada ayahnya masih bergerak naik dan turun namun nihil.

Itu hanyalah harapannya saja, ia kembali menangis terisak "Appaaaaa!!" tidak ada tangisan yang lebih menyedihkan daripada tangis kehilangan atas satu-satunya keluarga yang dimilikinya.

Tangisannya perlahan berhenti walau susah, karena ia pun masih tersedak saat menahan tangisannya. Dengan nafas memburu sang anak kembali menoleh pada pria yang tergeletak tak sadarkan diri ditempatnya meringkuk tadi, ia menatap marah pada pria yang sudah membunuh ayahnya, satu-satunya keluarga terakhir yang dimiliki olehnya.

Pertama kali dalam hidupnya selama 6 tahun ia merasakan amarah sebesar ini bahkan dada dan matanya terasa begitu panas membakar, jemari kecilnya mengambil batu bata yang berada tidak jauh dari tubuh ayahnya tergeletak ia kembali berjalan mendekati Jeno dan mengangkat batu tersebut diatas kepalanya.

Pria kecil tersebut hampir melemparkan batu ditangannya pada kepala Jeno andai saja ia tidak mendengar ada suara langkah kaki yang datang mendekat, dengan panik anak kecil itu membuang batu dalam genggamannya kesembarang arah dan berlari dari sana sejauh mungkin, ia takut.

Anak itu takut akan dimangsa oleh kawanan pria mengerikan itu, yang ada dikepalanya saat ini adalah meminta pertolongan pada polisi.

"Dimana lagi kita harus mencarinya?" Renjun mengikuti Jungwoo berlari pelan mencari keberadaan Jeno, sedangkan Jisung dan Donghyuk mencari kearah lain.

Pencarian mereka berhenti ketika melihat 2 tubuh tergeletak di jalanan dan salah satunya tentu saja mereka kenal dari pakaian dan postur tubuh yang familiar "I-itu Jeno." Renjun segera berlari menghampiri Jeno membalik tubuhnya dan terkejut melihat begitu banyak darah di mulutnya.

"Mulutnya penuh dengan darah Jungwoo Hyung.." Renjun menoleh pada Jungwoo yang tengah menatap tubuh tak bernyawa didekat Jeno, Renjunpun tidak bisa melanjutkan ucapannya.

Jeno baru saja melakukan kesalahan fatal..

"Kau tahu bukan ini bukan salahnya, gadis itu yang membuatnya seperti ini."

"Aku tahu Renjun-ah, tapi apa yang harus kita lakukan dengan mayat ini?" Jungwoo berbalik badan sembari meremas rambutnya sendiri, hal yang sering dilakukannya saat kebingungan melanda.

TWISTED [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang