∵ TWISTED ∵
|
|
|
|
Seminggu lewat setelah acara fanmeeting yang batal tersebut, dan seminggu juga Jaemin tidak terlihat datang ke mansion Lee untuk bekerja seperti sebelum-sebelumnya. Sehingga Jeno terpaksa meminta Jisung untuk menemaninya kemanapun ia pergi.
"Jaemin sedang memulihkan tangannya."
Hanya itu alasan yang diberikan oleh Jeno setiap beberapa kali rekan kerjanya sesama model bertanya dimana sang bodyguard yang selalu terlihat tampan dengan pakaian serba hitamnya itu.
"Sampai kapan kau akan terus berbohong pada rekan kerjamu? Sebenarnya apa yang terjadi setelah insiden itu hingga reinkarnasi Hyungku itu tidak mau lagi melihat wajahmu."
"Yak, apa perlu sefrontal itu Park Jisung?"
Jisung menggendikkan bahunya, ia sepertinya tak salah berbicara bukankah yang dikatakannya memang benar? Na Jaemin tidak akan bolos bekerja dalam keadaan apapun, itu yang didengarnya dari Mark saat mempertanyakan kenapa Jaemin tak bekerja selama berhari-hari.
"Dia akan masuk beberapa hari lagi." ucap Jeno yakin, ia pun segera menaiki tangga untuk naik kelantai 2 mansion Lee meninggalkan Jisung yang baru saja memasuki pintu rumah.
Menghindari pembicaraan, itu yang pintar dilakukan Lee Jeno saat ini. Dan hanya membuat Jisung merotasikan kedua matanya, rasanya Jeno lebih kekanakan daripada dirinya.
"Apa lagi yang disembunyikannya.." keluh Jisung kemudian menyusul Jeno naik kelantai 2 iapun ingin segera kembali ke kamarnya.
Berkali-kali Jeno menatap ponselnya, ini sudah panggilan ke 160nya selama seminggu pada Jaemin namun sama sekali tidak ada jawaban dari sana, apalagi tidak ada balasan dari ratusan chat yang dikirim olehnya.
Apa Jaemin sudah lupa bagaimana cara menggunakan ponsel? Rasanya tidak mungkin.
Atau memang Jaemin benar-benar sedang menghindarinya? Apa semua karena kejadian hari itu? Jeno berdecak sebal, ia kesal pada dirinya sendiri. Bisa-bisanya ia membiarkan Jaemin melihat mata merahnya lalu mencium pria itu seolah-olah mereka adalah sepasang kekasih yang sudah lama tak bertemu.
Belum lagi...
Belum lagi, Jenopun mengigit leher Jaemin dan menghisap darah pria itu sedikit karena tak dapat menahan aroma manis dari tubuh Jaemin yang memanggil-manggil instingnya untuk sekedar mencicipi darahnya, padahal hal tersebut tak pernah terjadi pada dirinya dan Park Jaemin dulu.
Baik Park Jaemin ataupun Na Jaemin, keduanya benar-benar membuat Jeno selalu hampir kehilangan kontrol akan dirinya sendiri hanya karena aroma manis tersebut. Aroma manis tersebut adalah tanda bagi para penghisap darah bahwa pemilik darah itu adalah pemasok darah hidup yang bisa memberikan mereka darah manusia secara berkala.
Seperti yang terjadi pada Donghae dan Eunhyuk dahulu.
Kapan terakhir kali Jeno meminum darah manusia? Sepertinya sudah sangat lama sekali, berabad-abad kalau di ingat-ingat. Jeno memukul pelan keningnya, bagaimanapun ini salahnya.. siapapun akan terkejut saat melihat seorang pria mencium pria lain belum lagi ditambah dengan mengigit leher pria tersebut dan menghisap darahnya.
Ia masih ingat Jaemin terlihat lemas karena Jeno hampir tak bisa menahan diri saat menghisap darah manis tersebut, beruntung Jaemin berhasil mendorong Jeno dan mengatakan satu kalimat yang menyadarkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TWISTED [COMPLETE]
FanfictionMenjadi Immortal sama sekali bukan pilihannya. Terlebih immortal dengan menjadi seorang penghisap darah, Vampire mereka menyebutnya. Ia bahkan harus hidup dalam kehilangan ketika seseorang yang dicintainya tewas dalam dekapannya sedangkan dirinya...