∵ TWISTED ∵
|
|
|
|
Xiaojun menatap benda diatas meja kerja Jisung dengan seksama, dirinya sempat bingung karena saat masuk kedalam ruangan Jisung tiba-tiba saja ia melihat gesture pria itu yang meletakkan telunjuk di bibirnya sebagai tanda agar dia diam saat mendekat.
"Hhhh..." Ia bernafas lega saat yakin benda apa yang berada dihadapannya ini "Ini hanya pelacak, tidak ada alat penyadap didalamnya kau bisa tenang." Jangankan Jisung bahkan Xiaojun kini bisa bernafas lega, mungkin keduanya baru sadar kalau mereka tadi tidak bernafas sepersekian detik.
"Dapat darimana alat ini?"
"Kalung yang digunakan Chenle.."
"Chen..le?" Xiaojun sedikit berpikir ia seperti tak asing dengan nama itu. Jisung menghela nafasnya, Xiaojun benar-benar melupakan tentang Chenle seperti apa yang dikatakannya waktu itu, bagaimana ada manusia seperti Xiaojun?
"Sudahlah, kau mungkin sudah melupakannya." Jisung memutuskan untuk meletakkan alat pelacak itu didalam plastik dan membuangnya kedalam tempat sampah. "Kulihat kau berkencan dengan Renjun Hyung, apa yang membuatnya luluh?"
XiaoJun menggendikkan bahunya "Tak ada... dia hanya menghindari pertanyaanku dan akhirnya memutuskan untuk berkencan denganku."
Keduanya diam, Jisung sedikit merasa prihatin dengan keadaan XiaoJun berapa lama dia mengejar seorang Huang Renjun? 5 tahun? 7 tahun? Sepertinya lebih dari itu.
"Jangan menatapku seperti itu, kau hanya semakin membuatku terlihat sangat memprihatinkan."
"Renjun Hyung pasti akan luluh suatu saat nanti, percaya padaku. Kau tahu bukan Renjun Hyung adalah satu-satunya penghisap darah di Mansion yang paling jarang meminta bantuan orang lain, selain dirimu. Itu sebuah kesempatan.."
Ucapan Jisung sama sekali tidak menjadi motivasi baginya "Tapi dia hanya memperdulikan Jeno.." Sahut XiaoJun bahkan belum ada 1 detik Jisung usai berbicara padanya.
Terlihat jelas ada sedikit kekecewaan disana, ia sadar bahwa mungkin saja ajakan kencan kali ini hanyalah sebuah pengalihan dari pertanyaannya tadi ketika diriya bertanya dirumah.
"Kau tahu dia perduli pada seluruh penghuni Mansion bukan hanya Jeno Hyung. Berbicaralah dari hati ke hati dengannya, jangan berspekulasi seorang diri walaupun kau seorang detektif sekalipun kau tidak akan bisa menebak isi hati seseorang, terlebih jika itu Renjun Hyung. Kau mungkin mengenalnya lebih dekat selama belasan tahun ini tapi aku yang sudah tinggal dengannya selama ratusan tahunpun tahu bahwa dia sangat sulit ditebak."
Jisung berharap penjelasannya akan membuat Xiaojun mengerti bahwa Renjun tidak akan mudah ditebak seperti apa yang terlihat, dia memang pendiam dan sangat jarang berbicara, kalaupun dia harus berbicara itupun hanya seperlunya. Namun Jisung tahu betapa Renjun memperdulikan semua anggota Mansion tanpa terkecuali, terbukti dari bagaimana Renjun secara langsung berbicara pada Chenle tentang latar belakang pria itu tanpa basa basi demi melindungi dirinya.
Pria itu memiliki cara sendiri untuk mengungkapkan apa yang dirasakannya tanpa bisa ditebak oleh orang lain, entah apa yang membuatnya hingga sampai seperti itu.
"Renjun Hyung pasti menunggumu. Keluarlah, dan terima kasih atas bantuanmu padaku selama ini Hyung.."
Xiaojun menghela nafasnya sebentar lalu menganggukkan kepalanya, ia seharusnya menikmati kencannya hari ini tanpa memikirkan siapa yang menjadi prioritas didalam benak Renjun. Ia beranjak keluar dari ruangan Jisung dan kembali melangkah menuju meja dimana Renjun menunggunya sambil memainkan ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TWISTED [COMPLETE]
FanfictionMenjadi Immortal sama sekali bukan pilihannya. Terlebih immortal dengan menjadi seorang penghisap darah, Vampire mereka menyebutnya. Ia bahkan harus hidup dalam kehilangan ketika seseorang yang dicintainya tewas dalam dekapannya sedangkan dirinya...